Penyambut tamu tersebut memberikan
sebuah daftar menu, bentuknya brosur. Tidak
seperti daftar menu pada umumnya. Ada bagian cara mengorder makanan. Penikmat
kuliner diberi kekuasaan penuh untuk mengukur perutnya, tingkat kepedasan
curry, dan selera topping.
Pertama pilih ukuran nasi. Ada berbagai size sesuai
keinginan. 150
gr, 250 gr, 350 gr, 450 gr, 550 gr, dengan harga, semakin besar ukuran semakin
besar pula uangnya. Biasanya perempuan 150 gr. Kalau laki-laki 350 gr. Perut
sedang lapar pesan ukuran jumbo. Di dapurnya ada timbangan lho. Nasi terukur
tepat.
Kedua memilih ukuran pedas (choice of spiciness). Pedas bukan berasal dari cabai melainkan dari lada. Kata manajer Coco
Ichibhan, Riana, yang saya temui di
resto, campuran cabai menyebabkan taste curry/kari berbeda dengan standar Coco.
Di Indonesia dan Thailand tingkat kepedasan hingga 5. Negara yang
orang-orangnya peka dengan ‘pedas, levelnya hingga 10. Seperti resto di Hawai. Di Indonesia harga
setiap level sama. Coco Ichibanya di negara lain ada yang berbayar setiap naik
level. Ukuran pedas itu adalah:
Standard. Standar rasa Cocoichi
Level 1/ medium hot. Pilihan untuk yang ingin membangkitkan taste bud (indera pengecap pada lidah) dan menggelitik neuroepithelial.
Level 2/ hot.
Level 3/ truly hot.
Level 4/ super hot
Level 5/crazy hot. Untuk penyuka pedas pasti langsung memilih ini. Pedasnya seperti merica. Tidak
menyengat di lidah dan tidak sampai membuat keluar air mata.
Ke tiga memilih topping. Jenis-jenis topiing itu adalah boiled egg, corn, chicken cutlet, lightly
crisped chicken, fried chiken, Hamburg, sausage, beef shabu, beef, minced beef,
fried shrimp, vegetable, spinach, mushroom, cheese, natto, cream croqutte,
extra sauce.
Kalau masih sulit
menentukan pilihan, sudah ada contoh
pilihan berikut harganya. Tentu saja boleh
memilih topping tanpa nasi. Kalau mau icip beras Jepang, ya kudu beli nasi.
Coba sedikit saja, misalnya yang 150 gr. Untuk pilihan omelette curry, nasinya
standard. Pemesan tidak bisa mengutak atik ukuran berasnya.
Ragam omelette curry-nya
adalah chicken outlet omelette curry, minced beef omelette curry, creamed
chicken omeltte curry, beef omelette curry, creamed mushroom omelette curry,
dan fried chicken omelette curry.
Untuk menu saladnya egg
salad, Fried chicken salad, corn salad, saisage salad, dan mini salad.
Pilihan minuman beragam, iced tea, iced lemon tea, water, orange juice, apple juice, cola, sprite dan green tea. Saya dengan teman memilih es teh lemon, dan apple juice. Minuman apel menurut saya segar sementara teman saya iced lemon tea yang top.
Ada yang spesial untuk
anak-anak yaitu children curry. Pas saya makan ada anak-anak Jepang yang sedang
makan. Sayangnya saya tidak berani meminta ijin foto. Fotonya dari belakang
saja. Sebelum makan juga ada. Dasar suka foto, intip-intip foto piring anak
tersebut.
Kari ini tidak beraroma menyengat. Untuk
anak-anak yang tidak menyukai aroma tajam. Curry Ichibanya sebuah pilihan yang
tepat. Beda dengan kari India yang aromanya super.
Saya memilih Luscious Salmon. Karena pertama ada
salmonnya dan menu ini limited edition. Untuk pilihan terbatas lainnya adalah
Juicy Hamburg.
Pas untuk saya yang tidak senang asin. Rasa tawar di
daging Salmon berpadu dengan kuah curry level 5. Hanya saja karena saya exited
foto pesanan teman-teman. Karinya dingin. Saya cicip level pedasnya, menurut
saya kurang pedas. Tambah tobi kara
seperti togarashi berupa berupa paduan
chilli powder dan lada bubuk. Coco Ichibanya tidak menggunakan sambal/cabai
karena akan merusak rasa dan tekstur curry..
Akhirnya saya meminta kuah curry lagi, kali ini tingkat
kepedasannya standar. Hangat lebih pecah di lidah. Kuah curry-nya kental, pas. Saran saya kalau menikmati hidangan ini jangan
ngobrol. Nikmati setiap sendoknya. Mau asem-asem tambahkan acar terdiri dari
lobak, terong, timun. Nama pickles/acar
ini adalah Fukujinzuke.
Kalau bareng Mak Nunik, Khalida Fitri, biasanya kita
tidak sungkan untuk saling icip makan. Sengaja pesan makanan berbeda-beda. Mereka
pesan Fried Shrimp Curry, Fried Chicken Curry,
Chicken Cutlet Curry, Cheese Hamburg Curry, tambahan Sausage Salad. Porsi salad ini cukup untuk orang berempat. Udangnya
crunhy. Ayamnya lembut dan matang
hingga ke dalam. Hamburgernya berasa
daging yang segar.
Oh ya saya bareng makan dengan Rani, ibunya seumur saya.
Wah hang out bareng dengan anak muda.
Ia memilih Chicken Cutlet and Vegetable Curry.
Coco Ichibanya cocok juga dengan anak muda ya. Karena aromanya pas dengan
hidung mereka. Saya melihat ada juga remaja memesan ia duduknya tidak di ruang
resto, melainkan duduk di ruang terbuka. Rumus gastronomi yang kesekian adalah tentang aroma. Good Smell.
Informasi yang saya peroleh basic curry yang banyak dipesan adalah yang dipesan Rani, minced Beef cutlet dan
cheese curry. Sementara omelettenya:
Omelette Cream Chicken Curry dan
Omelette Beef Curry. Kami memesan Creamend Mushroom Omelette Curry. Bukan
emak-emak kalau tidak tanya. Jamurnya ada
tiga macam shiitake, king oyster, dan champignon. Jamur itu banyak khasiatnya,
antara lain dapat menyehatkan jantung karena kandungan kaliumnya. Menurunkan tekanan
darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
.
Sedang minumannya iced
lemon tea. Potongan lemon besar ada dalam gelas. Info yang saya peroleh
lemon tersebut impor. Tantangan untuk petani lemon Indonesia, untuk
menghasilkan produk serupa. Saya suka dengan jeruk nipis dan lemon.
Selang-seling di minum pagi hari sebelum mengkonsumsi yang lain, khasiatnya banyak.
Tengah maem gini bikin laper aja mak baca postingannya
ReplyDeleteSelera makan itu bisa dari tulisan Mak Lid :D
Deletewaaaa, mau nyobain juga jadinya mak :)
ReplyDeleteSudah nyoba belum? Berani nasi ukuran besar?
DeleteHalo mba, salam kenal, kita ketemu di Communicasting
ReplyDeletePostingannya keren, serasa sedang makananya langsung.
Btw, blognya keren mba
Mbak, kalau makan makanan asing itu suka ada kekhawatiran kehalalannya nggak? Aku termasuk yang kudet makanan asing karena suka khawatir ingrediennya.
ReplyDeleteKalau aku tidak diberitahu bahwa itu halal atau tidak, lebih baik tidak. Kalau kemaren manajernya bilang no pork. Ku pikir tidak mungkin ia mempertaruhkan nama baiknya. Di Indonesia kalau mau buka resto memang kudu mengurus sertifikat Halal. Kayaknya untuk resto Indonesia ada juga yang tidak mau mengurus atau keukeuh tidak mau menghilangkan makanan tidak halalnya. Saya lihat resto itu ramai. Aku salut sama Bebek Kaleyo, yang punya mau mengurus sertifikat halal. Ia benar-benar mengerti bisnisnya dimana.
Deletedeket rumah saya. Kayaknya kapan-kapan saya mau nyobain kesana :)
ReplyDeleteBaru lihat ini Chi. Ramai banget ya SMB itu. Tiap aku kesana penuh.
Delete