4/14/2013

PEKAN SARAPAN NASIONAL, AWAL PEMBIASAAN YANG BAIK.


Mengapa  pemerintah mau-maunya mengurusi sarapan ? Seberapa penting sarapan untuk kemajuan bangsa ini. Setelah dua kali menghadiri acara Pekan Sarapan Nasional, Pertama ketika  deklarasi PESAN tanggaL  8 Januari 2013 di Gedung Krida Bakti Sekretariat Negara (http://37mw.blogspot.com/2013/01/-pekan-sarapan- nasional-pesan.html)  dan yang kedua di Carefour Lebak Bulus tanggal 14 Februari 2013 (http://emak2blogger.web.id/2013/02-/16/pekan-sarapan-nasional/). Saya baru memahami betapa urgennya masalah ini.


Sarapan berasal dari kata  sarap menyarap artinya makan sesuatu pada pagi hari (sebagai alas perut agar terhindar dari sakit perut yang kosong). Sarapan artinya makanan pada pagi hari (KBBI daring)
Dalam Naskah akademik yang dibagikan dalam acara deklarasi PESAN, Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) sebagai bagian gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas.
Sarapan semestinya dilakukan oleh siapa saja tidak tergantung usia, jenis kelamin, strata sosial, Seperti dikatakan Ibu Sri Mudati  dari Pusat Penganekaragaman  Konsumsi dan keamanan Pangan, BKP, KEMENTAN) Bahan makanan untuk sarapan bervariasi termasuk ubi, jagung, pisang rebus.. Penting untuk SDM gizi dan pangan karena termenuhinya gizi adalah hak asasi manusia.
Mengapa harus sebelum pukul 9? Karena enzim harus teratur bekerja dalam pencernaan. Bila perut kosong maka enzim tak bekerja secara maksimal.


Kebiasaan waktu kecil
Pembiasaan ini sudah tercetak berpuluh tahun di kepala saya. Karena Ibu saya mengharuskan anak-anaknya untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Kata beliau bila perut kenyang maka belajar lebih nyaman dan mudah berkosentrasi . Ilmu dari deklarasi PESAN dan buklet Nestle sarapan dapat mengatur fungsi otak dengan tiga mekanisme biologis yaitu:

  1. Memberikan energi (glukosa) dan zat gizi pada system saraf pusat. Glukosa merupakan sumber energy utama bagi otak. Apabila seseorang melewati sarapan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa atau kadar glukosa di bawah normal (hipoglikemia), pusing, gemetar, lelah dan sulit berkosentrasi.
  2. Memberikan zat gizi penting bagi tubuh yang berperan dalam mekanisme daya ingat (kognitif) memori seseorang. Bila terlambat asupan gula ke dalam sel darah maka kosentrasi anak menurun karena dampak dari lemas, lesu, pusing dan mengantuk.
  3. Mengatur efisiensi kemampuan berpikir
Di Kalimantan Selatan, setiap pagi memang sudah banyak yang berjualan. Menu yang biasa ketupat, lontong, nasi kuning yang dibungkus dengan daun, nasi putih biasa dengan lauk masak habang, kue. Istilah mereka mawarung . Entahlah sekarang? Apakah masih saja kebiasaan itu ada.


Apakah mereka seperti di Jakarta, pagi buta sudah berlomba dengan waktu sehingga tidak sempat sarapan.  Saya lebih senang memasak untuk anak dan suami, namun tetap saja kadang mereka tak sempat sarapan. Mereka membawa bekal. Anak saya istirahatnya jam 09.00. Pas banget dengan waktu terakhir sarapan sebaiknya memang sebelum jam 09.00. Faktor ketersediaan makanan pagi di rumah merupakan salah satu variabel  yang mempengaruhi kebiasaan sarapan. Selain itu usia anak, jenis kelamin anak, pengetahuan anak mengenai kesehatan dan gizi, waktu tempuh atau jarak antara rumah dengan sekolah, jumlah uang saku, kebiasaan jajan yang mengenyangkan, persepsi tubuh ideal, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orang tua.

Karena anak bungsu sangat senang sereal maka  selalu tersedia Nestle Koko Krunch  atau Koko Krunch  Duo. Anak yang sebentar sekolah TK ini pilihan utamanya adalah sereal bila berbelanja di gerai seperti Carefour atau mini market. Menurutnya enak. Alhamdulillah ia bisa memilih asupan yang baik. Koko Krunch mengandung gizi sereal utuh dan merupakan Nestle Breakfast Cereals.

Manfaat sarapan sereal utuh
  •  Mengandung energi, protein, dan serat
  • Mengandung vitamin dan mineral
  • Mengandung air karena dikonsumsi dengan susu serta membantu meningkatkan asupan. Keuntungan bagi Lazua anak bungsu saya ketika  umur 4 tahun  berhenti meminum susu dengan botol ia sangat kurang minum susu. Semenjak ia menyukai Koko Krunch saya tidak khawatir lagi, karena kadang mengkonsumsi sereal ini tidak pada saat sarapan saja tetapi pada waktu lain. Otomatis ia mengkonsumsi susu.


Abangnya kadang ingin sarapan di rumah, ia berangkat sekolah antara pukul 06.00 hingga 06.30, karena ada persediaan Koko Krunch di rumah maka dengan mudah saya menyiapkan. Bila anak kenyang di rumah keinginan jajan berkurang. Maka terhindar jajanan yang tercampur dengan bahan berbahaya, bahan tambahan pangan yang melebihi batas aman, serta terkontaminasi bahan kimia dan fatogen.

Ada kebiasaan yang bagus di sekolah Tetum tempat saya bekerja. Anak-anak di wajibkan  membawa bekal dari rumah. Memang tidak ada penjual jajanan di sekitar sekolah. Kadang mereka memakan bekal tersebut sebelum jam 09.00. Bagi anak yang tidak sempat sarapan di rumah, tertolong dengan aturan tersebut. Beberapa anak ada yang membawa sereal.

Tidak sarapan  berdampak buruk terhadap kemampuan fisik. 
Sarapan dapat memenuhi 15-30% kebutuhan gizi sehari.Jumlah asupan energi yang kurang dapat mempengaruhi penurunan berat badan anak.. Gejala yang timbul anak kurang konsentrasi, gelisah lemah, cengeng, kurang bersemangat, dan penurunan dayan tahan terhadap penyakit infeksi.

Tidak sarapan membuat lingkar pinggang melebar, total kolestrol dan kosentrasi LDL yang lebih tinggi. Ujung-ujungnya terkena penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.

Tidak Sarapan membuat orang gemuk.
Tidak sarapan bagi orang yang sulit memenuhi kebutuhan pangan akan berdampak pada kekurangan gizi sebaliknya menimbulkan kelebihan gizi (kegemukan). Hal ini terjadi karena saat makan siang cenderung kalap karena lambung kosong. Walhasil porsi makan lebih banyak saat siang hari dan malam hari. Sarapan membantu memelihara badan sehat karena metabolisme yang seimbang dan mampu menurunkan resiko peningkatan berat sebanyak 5 kg.
Rumus dalam pemenuhan gizi sehari adalah LMS Large untuk sarapan Medium untuk makan siang dan Small untuk malam begitu kata Bapak  DR. Dodik Briawan  dalam acara deklarasi dan Simposium PESAN

Nah Ayo biasakan sarapan, tentu saja dengan sarapan sehat karena merupakan salah satu pilar gizi seimbang. Jangan salah kaprah sarapan hanya dengan segelas teh. 


Sumber bacaan:
Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional
Buklet Sereal Sarapan Nestle
Makalah Prof. Ir. Hardinsyah, MS. PhD