5/29/2017

Bahaya Hipertensi dan Cara Pencegahannya




Hipertensi menurut KBII Kemdikbud adalah tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi dari keadaan normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lain. Sedangkan tekanan darah adalah tekanan terhadap dinding dalam pembuluh darah sebagai akibat denyut jantung.

Mengapa hipertensi berbahaya

Pembuluh darah arteri/ pembuluh nadi membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Dalam darah mengandung oksigen dan nutrisi. Dalam Jantung ada ventrikel. Jantung menguncup dan mendorong darah ke paru-paru melalui arteri.  

Tekanan darah dipengaruhi oleh: 

Cardiac output, pembuluh darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung.

Blood Volume

Resistensi. Faktor yang berkontribusi pada resistensi adalah fleksibilitas dinding arteri. Dinding arteri yang sehat berkembang seiring detak jantung mengurangi tekanan darah di dinding arteri. Faktor yang lain adalah diameter arteri. Aspek ketiga kekentalan darah. Semakin banyak partikel seperti lemak atau protein, viskositas bertambah. Jika darah menebal maka tekanan darah meningkat.  Karena jantung bekerja lebih keras mendorong melalui pembuluh nadi.

Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter atau sphygmomanometer. Ketika jantung berdetak, tekanan darah pada dinding arteri disebut sistolik. Saat jantung relaks diantara detak jantung, tekanan pada dinding arteri disebut diastolik.

Biasanya tekanan darah berubah sepanjang hari. Paling baik di bawah 120 mmHg sistolik  dan 80 mmHg  diastolik.  Bila sistolik rata-rata di atas 140 mmHg maka menderita hipertensi.

Lama kelamaan tekanan darah tinggi akan menyebabkan kerusakan dinding arteri.  Pembuluh nadi jadi lemah dan terjadi aneurisma pembekakan pembuluh darah atau  dinding arteri  tidak mampu menahan akhirnya pecah.  Pendarahan pada jaringan.

Kerusakan di dinding arteri dapat menarik zat tertentu dalam darah seperti kolestrol, lemak, dan kalsium, membentuk tumpukan disebut plak. Aliran di arteri menurun seiring membesar plak.  Sel darah menempel pada plak dan membentuk gumpalan padat  disebut pembekuan darah atau clots.

Kerusakan arteri  akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan membuat jantung berdetak lebih kencang. Juga mengurangi aliran darah.  Akibatnya bila terjadi otak akan stroke. Di ginjal  menimbulkan gagal ginjal. Di jantung berdampak  gagal jantung kronik, gagal jantung kongestif, peningkatan masa pada ventrikel kiri/hipertropi. Pada Vessel berimplikasi Arteriosclerosis atau pengerasan arteri dan vaskuler perifer.

Kebanyakan penderita tidak menyadari, tiba-tiba sudah komplikasi. Dr. Dr. Yuda, Sp.S, Ketua umum Indonesia Society of Hypertension (InaSH)  menyebutkan 10 juta orang meninggal karena hipertensi. Ini Terbesar di dunia. Hipertensi tidak saja menyerang usia lanjut, karena pola makan dan pola hidup tidak sehat, generasi milenial harus aware terhadap masalah ini.

Tidak saja stroke dan serangan jantung, ginjal juga terpapar. Pantas saja awal Januari, ibu saya harus cek lab kondisi ginjal karena tekanan darah tinggi. Fakta ini dikuatkan penjelasan Dr. Tunggul D. Situmorang, SP. PD-KGH, wakil ketua umum  Hipertensi Indonesia pada pertemuan wartawan dan blogger di hotel Fairmont Senayan. Di Indonesia penyebab gagal ginjal tertinggi karena hipertensi.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati.  Agar terhindar dari hipertensi:

Ubah gaya hidup. Kerja boleh tetapi ingat untuk istirahat.

Perhatikan asupan. Konsumsi buah dan sayuran. Cukup gizi.
Batasi asupan natrium pada garam dan makanan yang sudah diproses. Sodium menyebabkan tubuh menyimpan air dan meningkatkan volume darah.

Hindari alkohol dan rokok.

Olah raga secara teratur.

Turunkan berat badan bagi yang obesitas. Lakukan dengan diet seimbang. 

Periksa tekanan darah secara teratur. Lebih baik di rumah karena bisa secara rutin pagi hari, sebelum tidur di malam hari.

Kegiatan mengatasi tingginya prevalansi hipertensi didukung oleh PT Omron Healthcare Indonesia. Cita-cita perusahan dari Jepang ini adalah Project Zero. Tidak ada lagi insiden serangan jantung dan stroke. Papar Yoshiaki Nishiyabu, Marketing Manager, PT Omron Healthcare Indonesia.

Brand yang memiliki 38000 karyawan dan tersebar di 110 negara ini konsen terhadap penelitian/akademik. Tidak semata angka penjualan saja. Tahun 2016 sudah berhasil menjual 200 juta unit alat ukur tekanan darah di seluruh dunia.

Dalam program May Measurement Month 2017, PT yang didirikan 1933, meluncurkan alat pengukur tekanan darah digital HEM-7280T. Alat ini bisa dihubungkan tanpa kabel dengan ponsel. Saat ini sudah ada aplikasi www.omronconnect.com/setup memudahkan pengguna alat ukur untuk mengumpulkan data dan membantu dokter mengevaluasi data tekanan darah. Kabar baiknya alat ini ada garansinya. Service center PT ORMRON Healthcare Indonesia Menara Bidakara 1, Lt.22 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73, Pancoran-Jakarta Selatan 12870. 


Sumber:
PT Omron Healthcare Indonesia
Nucleus Medical Media (https://youtu.be/diG519dFVNs)

5/04/2017

Tips 'Dandan' Lawe Indonesia untuk Lurik Tradisional



Pernah lihat ibu dan bapakmu dandan, pasti  cantik dan gantengkan? Biasanya ibu di rumah tanpa riasan dan bapak berpakaian kebesarannya kaos oblong plus celana pendek. Nah ini ada lurik yang berdandan, namanya Lawe.

Saya mengenal produk Lawe di JCC,  main lobby no 91. Acara INACRAFT 2017. Pameran mulai 26 April 2017-30 April 2017.  Saya datang tanggal 26 April 2017. Di booth penuh kain  garis vertikal warna-warni, saya bertemu dengan Fitria Werdiningsih, manager unit bisnis  Lawe Indonesia. Berikut make over lurik ala  Lawe.



Perjuangan pendiri Lawe


Founder produk yang ber-base di Yogya ini adalah Adinindyah. Tahun 20013 ia bekerja di NGO di daerah Sumba. Nin dan tim melakukan pendampingan pada masyarakat. Ia me-arrange tenun ikat Sumba menjadi produk fungsional seperti cover agenda. Sehingga tenun yang indah itu sampai pada konsumen dengan harga terjangkau. Karena dipotong menjadi kecil-kecil. 

Nin, sebagai focal point mempunyai dampingan masyarakat Sumba yang tinggal di pinggir hutan. Bagaimana caranya  agar masyarakat  tidak merusak hutan dan mendorong mereka mempunyai penghasilan.  Tenun Sumba bagus sekali sayang akses ke pasarnya tidak ada.

Perempuan dengan basic arsitek tersebut, arrange tenun ikat menjadi barang kecil-kecil,  seperti tempat handphone, tas. Orang yang membeli tidak kemahalan. Bisa membuka lapangan kerja lagi untuk  pengrajin yang baru.

Karena satu hal ia harus resign, tahun 2004 Nin pulang ke Yogya, ia mulai mencari jangan-jangan ada PR  yang sama dengan Sumba. Ia menemukan lurik, problemnya pengrajin tidak bisa approach  pasar, bahan baku mahal, otomatis harga menjadi mahal, dan keterbatasan desain.  Pemasarannya tidak berkembang baik.

Officialy Lawe  terbentuk Agustus 2004, Lawe artinya benang untuk menenun. Lurik artinya garis-garis ada juga yang menterjemahakan sebagai parit.

Jika dahulu orang banyak mengenakan wastra khas jawa tengah dan yogya ini, tahun 2000-an awal jarang terlihat yang mengenakannya. Keinginan untuk melestarikan tradisi membuat Nin untuk conserving tradition tehadap Lurik, kain tradisonal punya Indonesia juga.  Lurik merupakan budaya rakyat jelata.

Meski saat itu orang kebanyakan jarang berpakaian lurik tetapi abdi dalem mengenakannya menjadi pakaian sehari-hari. Hal itu ditetapkan Sultan untuk melestarikan kain tersebut. Bila batik lahir di tengah kraton,  lurik dari rakyat. Tahun 70-an benang masih disubsidi oleh pemerintah. Harga kain murah, orang banyak menggunakan. Selain untuk keperluan sehari-sehari seperti stagen, surjan, menggendong tenggok (anyaman dari bambu), jarik (kain panjang untuk sarung). Juga untuk upacara seperti labuan, mitoni, ruwatan, siraman. Kain lurik sarat makna.

Lima tahun Nin dan empat temannya struggling agar lurik dengan bendera Lawe bisa diterima oleh konsumen. Meyakinkan konsumen bahwa lurik memang layak digunakan.

Strategi produk

Tahun 2008 untuk meminta kain sesuai pesanan Lawe tidak berani karena pengrajin bertanya bila mereka membuat lurik warna-warni siapa yang mau beli.  Apakah Lawe mau membeli 150 m. Waktu itu  Lawe hanya mampu membeli puluhaan meter. Lebih dari itu,  modal habis.  Weaver mau dibujuk, membuat warna pink dan oranye. Sebelumnya tidak pernah ada. Karena respon pasar bagus, orang meminta lagi dan lagi, penenun mau mencoba warna lain seperti ungu, kuning.

Lawe membuat lurik menjadi barang modern dan fungsional. Sebagai alternatif untuk konsumen yang biasa memakai barang generik. Wah baru tahu saya bukan obat saja yang generik.

Kelompok pengrajin ada tiga: kelompok penenun syal, stagen dan kain lurik. Stagen biasanya digunakan untuk jarik-an. Ukurannya standar kurang lebih 0,15x 3,5 m atau kira-kira sejengkal lebarnya.  Dulu stagen warnanya hitam, biru dongker, merah marun.  Lawe mengeluarkan motifnya beragam atau berwarna-warni. Sehingga bisa diakses kemana-mana atau dengan kata lain dikembangkan  menjadi produk baru. Dari bahan stagen dialihfungsikan untuk  bahan dompet.  Lawe sekarang  mengembangkan warna yang terinspirasi dari warna burung Indonesia. Diterjemahkan menjadi warna lurik, stagen dan syal.  Ada 8 burung yang diambil warnanya.

Produksi tidak terlepas dari pekerja. Bagaimana Lawe memilih mitra pendukungnya?

SDM

Mengapa memilih ibu-ibu sebagai rekan kerja?  Selain janji Lawe untuk conserving tradition, melestarikan tenun tradisional Indonesia. Kain yang digunakan tidak menggunakan mesin.  Juga empowering women, bagaimana Lawe memperdayakan perempuan. Sambil  merawat anak dan di rumah,  tetap bekerja dan menghasilkan. Mother-friendly.

Salah satu penyebab kekerasan verbal adalah alasan ekonomi,  perempuan atau  Ibu-ibu yang tidak bekerja.  Bagi Lawe itu masalah, oleh karena itu membuka kesempatan bagi perempuan.  Meski mengurus anak tetap bisa berkarya, dengan skill dan standart  Lawe. Salah satu standarnya adalah jahitan harus rapi.

Cara mendapatkan penjahit dengan cara rekomendasi. Meski  skill menjahit baju tetap layak bergabung dengan Lawe, mereka diberi training untuk menjahit produk.

Penjahit, tidak hanya perempuan Lawe punya 7 penjahit laki-laki. Lawe juga mengkaryakan disabilitas, ada seoraang yang mute. Ia expert  hingga bisa menilai Fitriyah kalau menggunting  bahan jelek, seraya menggunakan bahasa isyarat membalikkan kelingking.

Cara menenun lurik.


1.    Proses pewarnaan
2.    Pengelosan
3.    Pemaletan
4.    Penyekiran
5.    Nyucuk
6.    Menenun

Skir adalah proses penataan motif. Batik base on gambar sedang lurik based on arrangment. Fitri mencontohkan tahapan skir. Misalnya hitamnya 10, kuning dua, hitam lagi tiga, pakannya menyesuaikan. Benang pakan adalah benang yang dimasukkan melintang pada benang lungsin (membujur vertikal). Bila  dipakan hitam menghasilkan warna seperti foto di bawah ini. Dipakan putih akan terlihat pudar. Dipakan kuning hasil akan berbeda. Hasil akhir tergantung dari pakan.



Perancangnya hingga tahun 2015 adalah bu Nin sendiri, kemudian desainer muda merancang dari motif hingga produk siap jual. 

Produk

Penasaran dengan produk LAWE apa saja?  70 jenis  barang,  range produk, aksesoris,  tas (backpack, sling bag, shopping bag), home decor, pouches,   clutch, wallet, soft toys, gift item (contoh frame, cover agenda),  stationery (antara lain book binder). Masih dikategorikan  dompet, ada untuk dompet kartu,  ada paspor holder.  Kualitas barang sangat  dijaga. Jahitan harus rapi tidak menjual barang reject.

Soft toy,  hasil generasi terbaru Lawe. Merupakan hasil dari dua program. Program   dari Lawe craft class. Tempat Lawe share ilmu. Baik technical assistant atau membuka wawacana teman-teman. Bagaimana mengembangkan tenun tradisional  atau bagaimana memulai usaha seperti Lawe.  Foto berikut adalah cerita tentang pendampingan  yang dilakukan Lawe.

Program yang lain adalah zero waste atau nol limbah. Kain tidak ada yang terbuang. Soft toy terbuat terdiri  dari perca- perca.  Mengapa seperti tertata? Karena Lawe memisahkan per warna. Merah dikelompokan merah, cokelat  dikelompokkan dengan satu tone. Itulah mengapa walau itu terbuat dari perca terlihat dari  kain  utuh dan diatur. Manfaat program ini mudah memadupadan produk.
Harga Lawe berkisar dari Rp 15.000 hingga Rp 950.000 berupa backpack. Tas ini mahal karena kulit asli.  Untuk bedcover diatas satu juta.
Menyasar untuk konsumen yang  muda. Mereka tidak mau menggunakan motif  yang plain¸ biru tua, hitam. Lawe mengembangkan lurik yang lebih berwarna.

Strategi promosi

Di INACRAFT, awalnya titip sama teman, laku sedikit. Tahun kedua tidak laku, teman tidak enak ia yag beli.  Akhirnya bidannya Lawe  meyakinkan diri bahwa usaha ini bisa dikerjakan dan bisa  untuk hidup. Dapat sumbangan dari  The Samdhana Institute untuk berangkat ke INACRAT.  Dengan  mengerahkan segala energi, ketidaktahuan tentang bazaar, trend show. Kru Lawe berangkat dengan modal nekat.  Barang dibawa semua. Tidak tahu barang yang laku.  Ada barang diangkut. Responnya baik.  Mendapat omzet Rp 22 juta. Tahun 2007, Lawe  ikut INACRAFT untuk  pertama kalinya. 

Strategi pemasaran mulai dibenahi.  Daripad Fitria, menyebutkan harga produk Lurik kepada pengunjung. Lebih baik menjelaskan lurik itu apa dan produk Lawe seperti apa. Bagaimana prosesnya. Kesertaan Lawe Berlanjut hingga saat ini, sudah 11 kali mengikuti INACRAFT. Sekarang pendapatan cukup untuk menutupi operasional, stand dan masih ada sisa.

Biasanya ekspatriat datang ke pameran atau ke show room, mereka membeli gift untuk dibawa pulang ke negerinya. Event seperti christmas. 

Untuk penjualan sehari-hari, Lawe membuka show room di Yogyakarta dan di Jakarta dengan sistem konsinyasi.


Penjualan

Pemasaran Lawe hingga ke manca negara. Penjualan dalam skala besar, Lawe mendapat kepercayaan menjadi production support blessing basket dari Amerika. Blessing Basket mempunyai partner di beberapa negara Afrika,  Asia antara lain dengan India,  Indonesia. Untuk Blessing Basket, Lawe belum develop banyak.

Tahun 2015 mereka memberi order ke Lawe untuk menjual  ke wholesale market (suatu unit usaha yang membeli dan menjual kembali produknya ke pembeli yang bukan end user). Produknya berupa batik cap dan kombinasi  jumputan batik. Lawe mengerjakan 9500 syal  dan 4500 tas  dalam waktu 4 bulan. Pihak mereka yang mengurus pajak dan  dokumen.

Proyek lain ketika BRI ulang tahun pesan 500 sheet gift berikut kemasan. Dalam kesempatan lain, seorang tokoh di Yogya  pesan frame 8000 buah untuk souvenir pernikahan. Waktu itu harganya  Rp 25.000 langsung transfer dp 50%. Pesanan dikerjakan dalam waktu 3 bulan.

Fitriyah tidak mau bermanis-manis  dengan pembeli yang bisanya hanya menawar. Tidak appreciate dengan yang dilakukan Lawe. Tahu tetapi tidak mau tahu. Ia tegas mengapa harga produk mahal karena Lawe ingin memberikan  yang terbaik kepada pekerja.
Kain lurik diborong pembeli
Tahun 2010 Lawe mulai stabil.  Sudah mendapatkan pelanggan yang balik lagi balik lagi. Permintaan pasar lebih banyak di gift item. Produk Lawe gift itemnya punya kekhususan yaitu fungsional. Tidak sekadar pajangan.


Lurik berdandan ini, menawarkan barang fungsional yang terbuat dari lurik dengan nilai tambah, memvariasikan motif, warna yang kaya,  memperkerjakan banyak perempuan. Dari sisi pemasaran menyasar pada pembeli tertentu, senang dijelaskan, kainnya dibuat dengan cara tradisinal, ATBM. Pekerjanya adalah ibu yang bekerja dari rumah. Lawe melakukan sisterhood. Strategi promosinya mengikuti exhibition hingga ke manca negara.


Sedikit tips dari Fitriyah, kain lurik atau baju yang terbuat dari lurik jangan dikelantang/ menjemur langsung di bawah terik matahari.  Pasti daur hidupnya lebih lama.  Sebaliknya bila dicuci di mesin cuci kemudian dikelantang, akan bladus/pudar. Kalau dari segi kualitas dijamin tidak mrempel (kurang lebih artinya jadi kisut) dan tidak perlu dicuci dengan klerak. Sedangkan  untuk menjahit kain menjadi pakaian Sisa kain jarak 1,5 cm agar tidak mudah lepas.


*wastra berasal dari kata serapan sanskerta artinya sehelai kain yang dibuat secara tradisonal dengan penuh sarat makna.

Untuk info selanjutnya hubungi alamat berikut.

 

Alamat SHOWROOM

Address: JL. Prof Dr Ki Amri Yahya, Gampingan, 6, Yogyakarta
Phone: 0811-262-3838

WORKSHOP

Address: Bugisan Selatan, Tegal Kenongo RT 3 RW 8 No. 82 DK 4, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Phone: 0274-386962 / 0811-262-3838

CHIC MART
Address: Jl. Kemang Raya No.55, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12730, Indonesia
Phone: +62 21 719 7813

AMANJIWO RESORTS
Address: Ds. Majaksingi, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Phone:  +62 293 788 333