10/31/2013

MENJADI INDONESIA



Sangat suka menulis repotase diawali dengan transportasinya dahulu.  Undangan dari Tempo jam  18.00. Apa daya jam segitu baru sampai Kecamatan Jagakarsa.
Batal menggunakan motor, aku memilih menggunakan commuter (sengaja  menyebut bukan kereta api). Tersindir dengan Lazua beberapa waktu lalu,” Ummi kenapa kereta api itu tidak ada apinya?” (Bila menyanyi kereta api juga bukan dengan tut tut tetapi jes jes, Iya zaman sudah berubah)
“Dulu nak kereta itu ada apinya karena menggunakan batu bara.”
Sekarang  kalau naik berbarengan dengan orang pergi kerja atau pulang kerja, orangnya yang berasap. Penuh. Alhamdulillah ba’da Magrib arah Kota adalah pilihan tepat, karena lengang.
Aku turun di Godangdia kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek menuju gedung Galeri Nasional Jl Merdeka Timur No 14 Jakarta Pusat.
Merah putih dari kejauhan sudah terlihat. Punya gawe Tempo.  Temanya Malam menjadi Indonesia.
Setelah menyantap hidangan, menu yang kupilih oseng kacang panjang dan nasi bakar. Maunya menerapkan Food Combining kalau malam bolehnya nasi, sayur, dan protein nabati. Pagi makan buah. Siang protein hewani dengan sayur. Katanya, orang Indonesia kalau tidak makan nasi bukan makan. Itukah menjadi Indonesia?
Acara di mulai sekitar jam 19.40 menit. Sajian lagu Indonesia seperti Selendang sutera, Indonesia Pusaka memenuhi telinga hadirin ( Ada bulenya juga lho) berhenti. Bersambung dengan beberapa sambutan: Bapak Rocky Gerung dan Ibu Mardiyah Chamim (Direktur Eksekutif TEMPO Institute)
Sedikit aku mencatat  dari sambutan: 

-   Para peserta penulis esai diharapkan tidak saja tulisannya yang cerdas namun penulisnya juga mempunyai kecerdasan sosial.

-    Ada kemarahan dalam tulisan dan harapan dibalik itu.

Acara puncak adalah pengumuman pemenang Kompetisi Essai mahasiswa: Menjadi Indonesia 2013. Sayang  tak mencatat siapa pemenangnya. 
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/30/173525981/Mahasiswa-UIN-Juara-Esay-i-
Acara ini dihadiri oleh bapak Basuki Tjahaja Purnama dan Titik Puspa. Acara yang lain adalah peluncuran Surat dari dan untuk Pemimpin. Ada 95 surat dari tokoh Indonesia. Bergetar membacanya. Para undangan yang datang mendapatkan buku ini. Oleh-oleh yang sangat bagus untuk anak-anakku, terutama anak pertamaku pelalap buku tebal. Mudah-mudahan kelak ia juga berani menulis essay untuk Indonesia dengan karyanya. Memang ia terlahir dan sampai sekarang di Indonesia, menjadi Indonesia karena takdirnya. Bagaimana dengan orang Indonesia yang tinggal bukan di Indonesia? Akh bukan tempat dimana kau tinggal tetapi bila hati dan darahmu Indonesia itu berarti menjadi Indonesia.

Qoute dari Goenawan Muhammad

MENJADI INDONESIA adalah menjadi manusia yang bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai

10/12/2013

Titik Balik

Saya memutuskan berhenti bekerja ketika anak ketiga berumur kurang lebih setahun.  Tak mungkin sempurna dalam mendidik anak-anak begitu prinsip saya pada saat itu. Namun emosi  saya tidak tumbuh dengan baik. Relasi  dengan anak jelek. Mereka menurut karena takut pada saya. Secara kuantitas banyak namun secara kualitas sangat kurang. Saya merasa gagal menjadi seorang ibu. Bukan figur ibu yang baik. Saya putus asa.

Kerabat saya ada yang menjadi penulis. Membuka mata saya untuk menggali potensi. Saat sekolah dan kuliah pernah mencoba untuk menulis namun tak terarah. Saya mengikuti kursus menulis untuk melatih anak agar mampu menulis dengan Asma Nadia. Kemudian bertemu bunda Pipit Senja, Helvy Tiana Rosa, (dan yang lain), Komunitas IIDN, dan Emak-emak Blogger. Komunitas terakhir ini membawa saya bertemu dengan bundanya Balqis, seorang anak penyandang disabilitas netra http://37mw.blogspot.com/2012/12/melihat-lewat-balqiz.html.

Acara JBFT di Monas 9 Juni 2013

Sesekali saya mengikuti acara bunda Balqis, Jakarta Barrier Free Tourism. Bertemu dengan beragam penyandang disabilitas.  Secara fisik mereka terbatas namun hati dan tekad mereka tak terbatas. Semangat hidup saya bertambah. Saya harus berjuang untuk hidup dan keluarga. Syukur-syukur untuk orang lain. Dengan menulis saya mendapat pekerjaan (lokasi pekerjaan hanya beberapa menit dari rumah, Sekolah Tetum Bunaya, sebuah sekolah inklusi) dan mematangkan emosi. Saya menerima kekurangan diri dan mencoba terus berjalan kearah yang baik. 

Tulisan ini saya ikut sertakan dalam:
https://www.facebook.com/MyLifeManulife/app_582148001844118

9/30/2013

Membawa Bekal: Tradisi Keluarga Kami


Anak pertama saya tidak suka jajan. Ia sehat. Sedangkan adiknya suka jajan gampang sakit. Ketika abinya membawa bekal ke kantor. Akhirnya Azra anak saya yang nomor dua mau juga dibawakan bekal.


Saya  membiasakan diri untuk memulai masak nasi setelah azan subuh. Agar masak sebelum jam 6 pagi. Sedangkan memasak sayur dan lauk biasanya setelah sholat subuh.  Harus pagi-pagi memang. Karena Azra masuk sekolah jam 6.30. Alhamdulillah dulu karena sering sakit berat badannya dibawah standar. Sekarang sudah normal.
Bekal Azra ,selain itu ia juga membawa air putih



Suami saya membawa bekal karena beberapa tahun ini tingkat kolestrol jahatnya tinggi. Dari medical check up report tahunannya kolesterol total 309. LDL 232 (Normal : < 130, resiko tinggi : 160). Trigliserida 273 (Normal :<150, tinggi : 200 -499. HDL 44 (resiko tinggi : < 45).

Semua orang tahu, kualitas minyak berpengaruh pada kadar kolestrol. Membeli makanan di sekitar kantor terkadang tidak bisa melihat penjual menggunakan minyak goreng (apakah bekas atau bukan) dan kebanyakan masakan yang bersantan.


Ketika saya diundang Sunco Indonesia melalui  Emak blogger, saya senang sekali. Karena saya menjadi tahu ada minyak yang aman untuk suami saya (maksimal15 gr sehari). Acara bukber (http://goo.gl/AQZ6Iu) dan launching web komunitas(http://37mw.blogspot.com/2013/09/launching-web-komunitas-wwwresepsehatcom.html).
Ikan Tuna kesukaan suami. Hasil menggoreng ikan tuna karena
cepat panas dalamnya cepat masak. Tampilan luar tetap bagus.

Minyak Sunco aman karena tidak mudah beku, kandungan asam lemak jenuh rendah sehingga meminimalkan peningkatan kolestrol (LDL kolestrol). Untuk saya yang pernah mammografi dan USG payudara serta disarankan konsultasi dokter bedah (sampai sekarang belum berani) menggunakan minyak SunCo berarti meminimalkan risiko kanker, karena minyak ini bening tidak cepat hitam. Rahasia beningnya berasal dari buah kelapa segar yang langsung diolah. Untuk anak saya, makan tanpa rasa gatal/serik di tenggorokan sebab SunCo berkarakter seperti air. Kualitas minyak goreng dapat dibuktikan dengan uji organoleptik.
Sesekali Azra membawa mie ke sekolah.



Mudah-mudahan dengan tradisi yang baik membuat keluarga saya semakin sehat.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.resepsehat.com persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan


Sumber tulisan

Brosur Sunco
Arora, Dr. Anjali. 2007. 5 Langkah Memahami Kolestrol. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

LAUNCHING WEB KOMUNITAS: www.resepsehat.com

Duh emak-emak gak sabar menunggu Chef bertato. Suer aku baru tahu kalo dia Chef katanya Master itu bertato. Mematahkan tanda petik tentang koki laki-laki yang melambai.

Karena sekarang aku jarang-jarang menonton acara masak memasak maka kalau bertemu dijalanpun aku tidak tahu itu Chef Juna. Namanya mirip dengan ikan ya? Ikan Juna eh Tuna. Koki perkasa ini agak lain deh. Kalau biasanya orang-orang mementingkan garnisnya dia tidak tetapi rasanya. Contoh Ketika ia memasak perkedel jagung. Memang krenyes. Seperti makan krupuk saja ketika menggigit jagung. Sambil berpikir akan aku bisa memasak sesempurna itu. Anak-anakku sangat suka perkedel jagung. Biasanya Corn jagungnya aku uleg. Ternyata itu menyebabkan liat.  Lebih baik diiris saja tips Chef Juna.

Resep Corn Fritters

Bahan:
-        1 cup tepung beras/tepung terigu
-        1 sdt baking powder
-        2 sdm  kecap ikan
-        2 sdm kecap asin
-        2 butir telur
-        ½ blok tahu ukuran medium
-        1 cup jagung
-        4 batang daun bawang, iris
-        1 cup daun ketumbar, cincang
-        ½ buah paprika hijau, potong dadu
-        1 buah cabai merah/hijau, cincang halus
-        1/3 sdt bubuk kunyit
-        1-2 lembar daun jeruk buang tulang daun, iris
-        Minyak SunCo untuk menggoreng

Cara Membuat:
-        Pecahkan telur, tambahkan kecap ikan dan kecap asin. Aduk hingga merata.
-        Tambahkan tahu, jagung, daun bawang, daun ketumbar, paprika hijau, cabai, kunyit, dan daun jeruk, paprika hijau, cabai, kunyit dan daun jeruk. Aduk hingga rata.
-       Campurkan baking powder dengan tepung beras/terigu. Lalu masukkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan basah, aduk hingga menjadi kental.
-        Panaskan minyak dengan api sedang-tinggi (minyak untuk menggoreng harus minimal 1 inchi)
-        Masukkkan adonan jagung tanpa membiarkan adonan satu dan lainya bersentuhan
-        Goreng adonan hingga kuning keemasan pada kedua sisinya. Angkat dan sisihkan. Sajikan dengan Thai Sweet Chili Sauce.


Acara demo masak bersama Chef Juna ini sekaligus gathering dan launching web komunitas www.resepsehat.com

Bukber Bersama Sunco

BUKBER BERSAMA SUNCO


Siang ketika di tempat kerja (walau saya tidak terikat waktu), saya tetap ijin sama pimpinan. Aih malunya bila ingat saya bilang melalui email, Sunco dengan  Sanko. Wk wk. Tutup muka.

Melipat waktu sampai di rumah hampir 15 menit sebelum 16.00 WIB. Kelabakan. Ganti baju, sepatu tanpa ganti jilbab dan rok.  Lazua kekeuh mau ikut. Tak punya waktu untuk menjelaskan. Ia akhirnya diangkut juga. Pertimbangan lokasi tak begitu jauh.

Standar di jalanan walau waktu mepet, motor saya pacu dengan stabil.  Alhamdulillah tiba di Rolling Stone café @RScafeINA, masih sepi. Lega. Tak nyaman kalau telat, apalagi bawa buntut. @Emak2Blogger  banget anak tak ketinggalan.

Sempat foto-foto sebelum acara di mulai. Acara di outdoor untuk kamera pocketku sore adalah waktu yang tepat. Entah nanti malam. Semoga saja cahaya lampu menolong.



  
Acara #BukberSunCo bertema “Berbuka Dengan Gorengan Sehat” dipandu oleh  @agnesmarlita dan yang memasak chef @BillyKalangi. Menu pertama Dada Ayam Selimut Keju. Beruntung ada lomba ngetweet, menulis bisa  lebih mudah ( :D ada contekan). Ini komentar mereka tentang dada eh goreng menggoreng.  Mak Hayya: Minyak @SunCo_ID cepat panas sehingga hasil gorengan crispy, warna juga cepat kekuningan, Mak Oline: Mengapa dipilih dada ayam? Karena mengandung protein lebih banyak. Begitu kira-kira yang disuarakan oleh chef @BillyKalangi. Ada tulisan Mak Oline tentang gorengan  dan SunCo http://goo.gl/MYe9h1.



Resep Dada Ayam Selimut Keju

Bahan-bahan :

3 buah dada ayam fillet
50 gr tepung terigu
2 butir telu, dikocok
100 gr keju parut
Minyak goring SunCo untuk menggoreng
Garam dan lada secukupnya

Pelengkap :

Wortel rebus
Brokoli rebus
Kentang goreng
Barbeque sauce

Cara Membuat:

  1. Taburi dada ayam dengan merica dan garam. Diamkan 15 menit.
  2. Taburi dengan tepung terigu, tekan dan ratakan.
  3. Celupkan dada ayam ke dalam telur kocok. Gulingkan ke dalam keju parut. Panaskan minyak goring SunCo lalu goreng hingga matang.
  4. Sajikan dengan bahan pelengkap di atas.


Biasanya menggunakan tepung roti untuk balutan kali ini chef menggunakan keju cheddar (jangan menggunakan keju yang melty).  Karena menggunakan SunCo yang cepat panas keju tidak cepat gosong.  

Mengapa minyak SanCo tidak cepat hitam karena minyak yang terbuat dari bahan pilihan. Istilahnya bibit, bebet, dan bobot. Minyak dari perkebunan kelapa sawit yang terpilih. Hasil petikan tak sampai 24 jam sudah langsung diproses. 3 kali pemurnian mengakibatkan karakter minyak seperti air, tidak lekat dan mudah mengalir. 2 kali penyaringan efeknya tidak mudah beku. Jadi 5 kali proses.



Waktunya berbuka, Lazua anak bungsu saya yang ikut  kebagian icip-icip. Tuntas ia memakan sampai potongan terakhir. Laziiiz ya nak. Siap menampung hasil uji coba resep kedua (http://goo.gl/HRuZqo).  Sudah diambilkan yang pink eh ingin es krim yang cokelat. Untung Mak Dwina dari Kumpulan Emak Blogger yang membawa makanan tersebut.

Banyak game dan ada lomba live tweet.  Saya ikut lomba pertanyaan yang paling baik. Alhamdulillah dapat minyak SunCO. Mak Waya Komala menang lomba pantun, kata-katanya harus ada menggoreng, juara ngetweet Mak Sumarti. Sambil bisik-bisik ketika saya foto, “pssst, aku kurang pandai memasak eh malah dapat oven.’ Iih Mak Icoel (Sumarti) merendah.

Ada juga uji organoleptik, Mak-mak minum dua macam minyak yang satu dari merk lain. Test ini untuk membuktikan kualitas minyak goreng secara sensorik. Jangan banyak-banyak ya Mak. Sehari hanya diperkenankan maksimal 15 gr kita mengkonsumsi minyak yang tersebar dalam berbagai asupan yang masuk ke dalam tubuh. Menurut Mak Ani yang mencoba mengecap, SunCo tidak lengket. MC menambahkan tidak lekat dan tanpa rasa gatal di tenggorokan. Sedang merk lain terasa gajih (lemak).
 

Sesi terakhir kebiasaan KEB, foto bersama. Sudah selesai fobar (foto bareng) eh chef Billy ada dekat panggung. Akhirnya didaulat untuk fobar. Terima kasih bu Lina, Ibu Ria dan Ibu Anita telah mengundang Kumpulan Emak Blogger.


 


9/26/2013

Labirin Rasa: Novel Eka Situmorang-Sir



Saya menimang novel  Labirin Rasa karangan Eka Situmorang-Sir. Tentunya fiksi ini bukan terjemahan. Nama Eka khas Indonesia, ada marganya (bukan generalisir bisa saja bule bermarga Indonesia bukan). Terbitan WahyuMedia. Cetakan pertama tahun 2013. Cukup tebal dengan jumlah halaman 394 halaman.



Cover berwarna hijau karena memang gambar labirin tumbuhan. Di tengah labirin ada bentuk piramida tercantol  (pilihan katanya) sebentuk hati berwarna merah. Kontras dengan warna hijau. Warna judul novel menonjok mata.  Yup harus dibaca novel berkertas semi coklat ini.

Membuka halaman kata pengantar, khas Eka banget. Bahasanya lugas. Kemudian menginjak halaman pertama:

Pada Awalnya
Tak tentu arah bukan berarti tersesat
Mungkin hanya belum menemukan jalan yang tepat untuk ditapaki.

Labirin bangetkan? Sesuai judul.

Bab pertama Eka mengenalkan tokoh Kayla. Tokoh yang  asertif, ekspresif. Apa yang dirasakannya akan diungkapkan. Marah ya marah.  Sedih ya sedih. Namun ia tidak cengeng. Lebih lanjut Kayla digambarkan tak peduli dengan fisik. wajah,  kantong tas kresek, ransel, sepatu gunung, sepatu.

Milly dan Rosa adalah sahabat Kayla. Milly penakut. Kayla dan Rosa sering menggoda. Fakta penting adalah Kayla tak percaya ramalan dan tak punya pacar. Namun diramal akan mempunyai cinta pertama yang akan menjadi suami setia sepanjang usia. Bahagia dan kaya raya. Ramalan beruntung namun pada kenyataannya tiga semester IPKnya nasakom, nasib satu koma.

Anti mainstream

Karena suntuk Kay disarankan temannya berlibur ke Yogya. Dalam perjalanan kereta api ia bertemu dengan seorang cowok. Eka sangat dalam menggambarkan perawakan cowok tersebut.

Kayla sangat berani  dan langsung mengatakan ganteng pada cowok yang bernama Ruben itu. Laki-laki itu menyukai gaya Kay yang tak jaim.

Ruben anak mami, peranakan tiongha dan Portugis, ternyata sama dengan Kay tidak menyukai  ramalan.  Ada hal lain yang membuat Ruben tambah suka dengan Kay. Ia perempuan mandiri, bisa menentukan keputusan sendiri. Sementara Kay sendiri menyukai Ruben karena walau ia anak mami. Ia ganteng, menarik dan pintar.
Lingkungan tinggal berpengaruh pada Kayla walau ia punya nenek yogya yang sangat lembut, namun ia tidak.

YangKungnya meninggal tiga tahun yang lalu. Meninggal sebuat surat wasiat. Isinya Kay akan menemukan pacar pertama yang akan menjadi suaminya dan merupakan pangeran fajar. Hmm apakah mungkin Ruben karena mereka sama-sama naik fajar utama.  Surat itu sama dengan ramalan ketika ia SMP.

Kenapa?

Bab ini menerangkan adanya veni pacar putus sambung Ruben. Cewek berbanding terbalik dengan Kay. Veni membuat ego laki-laki Ruben terpenuhi sedangkan Kay, cewek yang  seolah tak butuh laki-laki disampingnya.

Dari mama mau kemana?

Karena tak mau memaksa Ruben Kayla menenangkan diri ke Bromo ia bertemu lagi dengan seorang cowok yang bernama Dani. Lagi-lagi Kay mengkaitan cowok dengan surat yangkung dan ramalan. Apakah Dani adalah pangeran fajar dan bukankah Dani membawanya ke bukit Teletubbies.

Bali You heal

Kembali di bali Kay menemukan cowok. Kali ini Cowok bule, namanya David. Kelekatan yang dibangun dari seekor anjing bernama Brandy. Kay bercerita blak-blakan  sampai menceritakan bagaimana sikap orang tua terhadap dirinya. Ia pergi meninggalkan Bali saat ia yakin tak akan bisa menjaga harta paling berharga bagi seorang perempuan.

Bagaimana cerita selanjutnya apakah Kayla akan menemukan pangeran fajarnya? Ayo buruan ke toko buku.

Membaca novel ini pembaca seolah dibawa mampir ke beberapa tempat terkenal di Indonesia dan juga sudah menjadi agenda wisman. Tak hanya tokoh utama yang menghibur (paling tidak pembaca akan mengenal beberapa karakter yang disodorkan Eka lewat tokoh pendamping), alur yang mengalir, setting  tempat yang tidak monoton.

Saran saya untuk toko buku jangan meletakkan Labirin Rasa di genre remaja karena  ada sedikit adegan yang diperuntukkan untuk orang dewasa walau tak vulgar.  Sebenarnya itu adalah sebuah petuah dari penulis yang disampaikan lewat Patar, pariban Kayla agar tak melakukan hal itu.




9/05/2013

Jakarta, Diplomatic City of ASEAN

#Day9 kemaren bicara tentang Brunei, saya kira itu negara yang terakhir… ketahuan tidak memperhatikan negara yang menjadi tema. Padahal saya tahu anggota ASEAN ada 10 dan lomba menulis ini pun 10 hari. Saya sempat juga membaca tentang pak SBY sebelum KTT ke 22 di Brunei beliau menyempatkan diri mengunjungi negara Singapura dan Myanmar.

Agenda beliau di Singapura menghadiri pertemuan tahunan Leaders' Retreat. Selanjutnya beliau melakukan pembicaraan serius dengan Perdana Menteri singapura Lee Hsien Loong.
Lawatan dilanjutkan ke Myanmar. Bapak presiden bertemu dengan  presiden  Myanmar U thien Sien, berbicara masalah demokratisasi di Myanmar dan masalah kemanusiaan Rohingya. Selain itu menyaksikan perjanjian kerjasama pembelian beras.

Hal ini catatan Kemajuan Keketuaan Indonesia dalam Hak Asasi Manusia, dan penguatan komitmen untuk mencapai Komunitas Ekonomi dan peningkatan kerja sama ekonomi dengan mitra wicara ASEAN. Masih banyak lagi Catatan Keketuaan Indonesia, maka pantas saja Jakarta sebagai ibukota RI  menjadi diplomatic city of ASEAN. Apalagi ada sekretariat ASEAN  di jalan Sisingamaraja. Karena itu Jakarta sudah sejak lama dianggap sebagai ibukota informal ASEAN.

Dampak positif bagi negara Indonesia khususnya Jakarta, adalah tata kota diperbaiki karena kawasan Sisingamaraja akan dijadikan kawasan diplomatik. Pemerintah sadar arti pentingnya ASEAN untuk urusan luar negeri dan misi diplomatik bangsa. Oleh karena itu  sebagai tuan rumah dari  bangsa anggota ASEAN. Pemerintah lebih  meningkatkan fasilitas transportasi publik, memperbaiki infrastruktur, perencanaan tata ruang/kota yang baik (harapan saya). Sikap masyarakat welcome  dengan bangsa lain khususnya anggota ASEAN dan negara lain yang menjadi duta. Ada 33 negara yang menjadi anggota antara lain USA, Cina, Jerman, Inggris, dan India.  Tentu juga seluruh masyarakat dunia. Jangan hanya karena bola merusak hubungan baik. Penting pembinaan bagi generasi muda tentang wawasan kebangsaan.

Apabila semua itu menjadi lebih baik maka akan menarik minat wisatawan, investor karena percaya dengan kredibilitas Indonesia (tentu untuk ASEAN juga), para eksportir juga akan mendapatkan kesempatan berbisnis karena bangsa lain yang masuk ke Indonesia. Siaran pers Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa:  hubungan diplomatik ekonomi  yang  baik mengurangi dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia. Semua dilakukan dengan upaya keras termasuk meningkatkan prioritas hubungan bilateral dengan mitra strategis. Semua itu menyebabkan meningkatnya hubungan ekonomi dengan negara-negara yang memiliki pasar non tradisional di Indonesia.
Penguatan usaha kecil dan menengah melalui inisiatif Komunitas Ekonomi ASEAN.


Dampak negatif dari Diplomatic City of ASEAN (tak hanya diartikan sebagai tempat saja) antara lain bila gagal membangun hubungan baik dengan negara ASEAN atau negara diluar ASEAN maka akan berdampak secara tidak langsung bagi negara Indonesia.
Misalnya sekarang meningkatnya ketegangan antara ASEAN dan Laut Cina Selatan kalau tidak tertangani dengan baik akan berpotensi konflik.





Foto diambil dari Sosialisasi Peningkatan Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara
 oleh duta besar  I Gusti Agung Wesaka Pujaka

Beberapa tahun yang lalu ketika ada pertandingan bola di Jakarta dengan negara ASEAN lain, terjadi sedikit ‘kekisruhan’ karena sebagai kota ASEAN tentu menjadi sorotan. Kita semua seharusnya terus belajar agar kejadian serupa tak terulang. Belajar membangun hubungan  baik.

Baca juga: http://37mw.blogspot.com/2012/11/blogger-indonesia-pelaku-sosialisasi.html


Tulisan ini diiutsertakan dalam lomba http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforasean

Sumber tulisan:


http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/22/mlmv64-ke-singapura-presiden-awali-lawatan-ke-tiga-negara-asean

http://www.nationmultimedia.com/aec/Jakarta-to-develop-Asean-diplomatic-zone-30183067.html

http://www.thejakartapost.com/news/2013/07/06/your-letters-increasing-asean-s-visibility.html

http://www.indonesiavancouver.org/news-a-articles/854-economic-diplomacy-reduces-negative-impact-of-global-crisis-minister


http://www.thejakartapost.com/news/2013/08/14/china-and-asean-cooperation-or-conflict.html
#Day9 kemaren bicara tentang Brunei, saya kira itu negara yang terakhir… ketahuan tidak memperhatikan negara yang menjadi tema. Padahal saya tahu anggota ASEAN ada 10 dan lomba menulis ini pun 10 hari. Saya sempat juga membaca tentang pak SBY sebelum KTT ke 22 di Brunei beliau menyempatkan diri mengunjungi negara Singapura dan Myanmar.

Agenda beliau di Singapura menghadiri pertemuan tahunan Leaders' Retreat. Selanjutnya beliau melakukan pembicaraan serius dengan Perdana Menteri singapura Lee Hsien Loong.
Lawatan dilanjutkan ke Myanmar. Bapak presiden bertemu dengan  presiden  Myanmar U thien Sien, berbicara masalah demokratisasi di Myanmar dan masalah kemanusiaan Rohingya. Selain itu menyaksikan perjanjian kerjasama pembelian beras.

Hal ini catatan Kemajuan Keketuaan Indonesia dalam Hak Asasi Manusia, dan penguatan komitmen untuk mencapai Komunitas Ekonomi dan peningkatan kerja sama ekonomi dengan mitra wicara ASEAN. Masih banyak lagi Catatan Keketuaan Indonesia, maka pantas saja Jakarta sebagai ibukota RI  menjadi diplomatic city of ASEAN. Apalagi ada sekretariat ASEAN  di jalan Sisingamaraja. Karena itu Jakarta sudah sejak lama dianggap sebagai ibukota informal ASEAN.

Dampak positif bagi negara Indonesia khususnya Jakarta, adalah tata kota diperbaiki karena kawasan Sisingamaraja akan dijadikan kawasan diplomatik. Pemerintah sadar arti pentingnya ASEAN untuk urusan luar negeri dan misi diplomatik bangsa. Oleh karena itu  sebagai tuan rumah dari  bangsa anggota ASEAN. Pemerintah lebih  meningkatkan fasilitas transportasi publik, memperbaiki infrastruktur, perencanaan tata ruang/kota yang baik (harapan saya). Sikap masyarakat welcome  dengan bangsa lain khususnya anggota ASEAN dan negara lain yang menjadi duta. Ada 33 negara yang menjadi anggota antara lain USA, Cina, Jerman, Inggris, dan India.  Tentu juga seluruh masyarakat dunia. Jangan hanya karena bola merusak hubungan baik. Penting pembinaan bagi generasi muda tentang wawasan kebangsaan.

Apabila semua itu menjadi lebih baik maka akan menarik minat wisatawan, investor karena percaya dengan kredibilitas Indonesia (tentu untuk ASEAN juga), para eksportir juga akan mendapatkan kesempatan berbisnis karena bangsa lain yang masuk ke Indonesia. Siaran pers Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa:  hubungan diplomatik ekonomi  yang  baik mengurangi dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia. Semua dilakukan dengan upaya keras termasuk meningkatkan prioritas hubungan bilateral dengan mitra strategis. Semua itu menyebabkan meningkatnya hubungan ekonomi dengan negara-negara yang memiliki pasar non tradisional di Indonesia.


Dampak negatif dari Diplomatic City of ASEAN (tak hanya diartikan sebagai tempat saja) antara lain bila gagal membangun hubungan baik dengan negara ASEAN atau negara diluar ASEAN maka akan berdampak secara tidak langsung bagi negara Indonesia.
Misalnya sekarang meningkatnya ketegangan antara ASEAN dan Laut Cina Selatan kalau tidak tertangani dengan baik akan berpotensi konflik.


Beberapa tahun yang lalu ketika ada pertandingan bola di Jakarta dengan negara ASEAN lain, terjadi sedikit ‘kekisruhan’ karena sebagai kota ASEAN tentu menjadi sorotan. Kita semua seharusnya terus belajar agar kejadian serupa tak terulang. Belajar membangun hubungan yang baik.

9/04/2013

KTT ASEAN Di Brunei: Our People, Our Future Together

Gambar diambil dari:http://asean-summit-2013.tumblr.com/


“Diam dik. Berisik. Suara (adiknya sedang menyanyi sambil main, padahal tidak jelek) kamu tidak enak didengar,” Azra blak-blakan  bicara. Ia sedang mengerjakan PR.
Protes Azra ini layak jadi contoh tema #day8 kemaren tentang kebebasan berekspresi.  Selanjutnya sang adik tidak terima. Perdebatan sengit terjadi (duh bahasa Ummi) Berebut omonglah (bahasa Betawi) mereka. Ummi sekali dua kali menyuruh berhenti, tak diidahkan.
Akhirnya mengeluar senjata pamungkas. Biasanya berhasil.
“Katanya ingin ini ingin itu, Okeee Ummi  tidak mau menulis akh. Nongkrongin kalian saja. Sampai berdamai.” Akhir-akhir ini setiap lomba menulis mereka ikut mendoakan karena bila berhasil mereka ikut kecipratan. Hu hu doanya ada pamrihnya, ya nak.

Pesan mama yang paling aku ingat adalah orang bertengkar jauh rejeki. Setelah aku dewasa ini, benar-benar baru paham akan maknanya. Kalau  hanya mengurusi pertengkaran anak-anak, waktu produktifku hilang. Walau kadang tak bisa dibiarkan begitu saja karena mereka tak dapat menyelesaikannya sendiri.





Gambar diambil dari: http://www.site.rmutt.ac.th/ASEAN/?page_id=852
Berkait dengan pertengkaran lawan dari persatuan,  tema #day9 adalah bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN dengan menggunakan ketiga pilar ( Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan). Mampukan  negara-negara Asean menyatukan rakyat dan menciptakan masa depan? Seperti tema KTT ASEAN ke 22 di Brunei Darusalam.




Gambar diambil dari http://phangngacommunitycollege.blogspot.com/2012/08/asean-community-at-12th-asean-summit-in.html

Haruskah kita pesimis dengan kondisi sekarang? Negara-negara ASEAN belum merata pembangunan ekonomi, ada negara yang belum selesai masalah-masalah sosialnya, dan stabil keamanannya.

Bercermin pada ekonomi negara Brunei Darusalam, yang mempunyai produk domestik bruto  per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Akan negara ASEAN akan terintegrasi secara ekonomi? Terpadu secara politis, dan bertanggung jawab secara sosial.

Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh. "Kemampuan kita untuk memenuhi tujuan akan memiliki efek luas bagi ASEAN pasca 2015." The   22nd ASEAN SUMMIT  di Brunei.

Kita sebagai negara ASEAN harus optimis karena semua sudah mulai bekerja mencapai tujuan tersebut. Seperti CHAIRMAN’S STATEMENT OF THE 22nd ASEAN SUMMIT, “Our People, Our Future Together”







Maunya menggunakan video dari web ASEAN. Sayang tidak bisa diupload. Apa boleh buat tak ada rotan akarpun jadi. Kalau ingin  manuntun (menonton: bahasa Banjar) langsung di sumbernya. Ini linknya: http://goo.gl/vbThxe. Indahnya persatuan


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforasean

Sumber Tulisan:

http://www.asean.org/news/item/asean-community-2015-is-top-priority-at-22nd-asean-summit?category_id=27

http://indonesian.cri.cn/201/2013/04/25/1s137831.htm

http://www.asean.org/archive/5187-10.pdf

 http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei
 

9/03/2013

Cicicuit Kebebasan Berekspresi Filipina

Itenary jam 04.00 berangkat ke Pasar Terapung. Namun karena kemaren pagi tulisan #day 7 belum selesai. Terpaksa keberangkatan delay. Yaaah tak dapat lagi keriuhan bahasa Banjar antar pembeli dan pedagang. Konon mereka kadang masih barter. Walau  hampir jam 07.00, aku tetap ingin menikmati suasana itu. Setelah makan soto di pasar terapung, kami ke pulau kembang.

Gambar diambil dari: http://www.philippinebirds.com/

Cericit cuit cuit seekor burung kecil (?) dengan bebasnya melompat lalu masuk ke dalam klotok. Ia tak takut pada kami. Tak berapa lama seekor kera ikut melompat masuk ke dalam klotok. Ia mengambil nasi bungkus. Hup kebebasan yang merusak hak orang eh makhluk lain. Kera memang bukan makhluk yang bisa berpikir seperti manusia. Boleh atau tak boleh ia tak bisa membedakan. Lalu bagaimana manusia melakukan hal yang sama? Sampai di mana kebebasan yang dimiliki atau manusia tipe apa yang membelenggu kebebasan orang bicara, berpendapat, berkarya. Lebih mengkerucut lagi kebebasan press, kebebasan dalam berinternet.

#day8 lomba #10dayforASEAN temanya adalah kebebasan yang ada di Filipina. Negara ini internet gratis. Pemerintah mengatur secara ketat mulai 3 oktober 2012. Freedom of house (sebuah lembaga yang ada di Filipina) mengutuk keras dengan adanya condems  Cybercrime Prevention Act of 2012. Sebagian isinya adalah membahasa kejahatan online, ketentuan hukum yang mencakup fitnah dan pelanggaran lain “pelanggaran norma-norma pada umumnya berkait dengan kebebasan berekspresi.  Freedom of house juga mendesak pemerintah untuk memperhatikan pemanggilan terhadap netizens dan mencabut beberapa ketentuan dalam RUU yang bisa membatasi kebebasan internet.

Hukum pencemaran nama baik di Filipina tidak jelas, setiap pidato /bicara yang dianggap kritis adalah kriminal. Termasuk mengkritik pemerintah atau pihak berwenang lainnya. The Cybercrime Prevention Act memperluas Undang-undang ini dengan melipat gandakan hukuman apabila pencemaran nama baik itu ada di media online dan media cetak.

Karena hukum itu kata-kata tidak jelas , siapa saja yang berbagi menyinggung konten bisa berakhir di balik jeruji besi , bahkan jika dia tidak menulis itu . Hanya sebuah Facebook "Like" dapat ditafsirkan sebagai pencemaran nama baik di bawah Cybercrime Prevention Act .
Undang-undang juga menetapkan bahwa Departemen Kehakiman dapat memblokir situs-situs yang berisi konten pidana tanpa mendalam atau bahkan  tanpa surat perintah pengadilan dapat menangkap pelaku.

Filipina sebelumnya mendapatkan peringkat sebagai pemimpin regional mengenai isu-isu kebebasan internet. Sangat disayangkan apabila pemerintah memblokir situs-situs untuk alasan politik, menekan jurnalis dan blogger untuk menghapus konten kritis terhadap pemerintah.
Freedom House mengkhawatirkan dengan adanya Cybercrime Prevention Act akan membekukan kebebasan berekspresi. Nah cicicuit burung kecil tak akan mengganggu bukan namun akan terdengar indah, apabila di follow up.

Tulisan  ini diikutsertakan dalam lomba  http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforase-an





Sumber tulisan:





9/02/2013

DAMAILAH SINGAPURA MALAYSIA: PEDRA BRANCA

Subuh  hari ini kami berencana ke pasar Terapung di Banjarmasin. Memamfaatkan waktu yang sedikit sebelum pesawat menerbangkan kami ke Jakarta kembali.
Pengalaman kalau tidak subuh tak akan mendapatkan momen suasana riuhnya. Karena pasar ini hanya sebentar. Tapi…tulisan unuk #10dayforasean belum disetor. Benar-benar tantangan menulis. Duh kalau tak selesai masa harus menulis sambil naik jukung (perahu kecil)/klotok dan kalau ke pulau kembang bisa-bisa ngetik di temani warik-warik (kera) penghuni pulau itu.


#day7 negara yang dibicarakan adalah Singapura. Ada apa dengan negara tetangga yang terkenal dengan kebersihan, keteraturan, kemakmuran dan surga belanja ini? Baru ngeh dari @aseanblooger, kalau negara ini mempunyai sengketa perbatasan dengan Malaysia. Pulau yang dipersengketakan yaitu Pedra Branca (Malaysia: Pulau Batu Puteh), Batuan Tengah dan Karang Selatan. Tahun 2008 sudah diselesaikan oleh Mahkamah Internasional (awal persengketaan tahun 1979) diiringi dengan penyerahan Pulau Preda Branca kepada pemerintahan Singapura. Walakin masyarakat Malaysia kurang menerima hal ini. Sedangkan dua pulau yang lain masih belum selesai.

Bicara persengketaan nyerempet masalah politik. Namun ujung-ujungnya pasti masalah ekonomi. Mengapa diperebutkan? Penasaran. Apakah ia pulau yang cantik? Pulau yang kaya? Atau karena sejarah?

Pedra Branca/Batu Puteh

Pedra Branca terletak 25 mil laut (46km) timur Singapura, dan 7,7 mil laut (14km) selatan Johor . Pedra Branca hanya sebuah pulau kecil seukuran lapangan sepak bola . Pulau ini muncul pada peta laut Laksamana Cheng Ho sebagai 白礁 (bahasa Cinanya pedra Branca) di abad ke-15 .



Pulau ini hanya seukuran lapangan sepak bola, walau kecil wilayah ini sangat strategis, karena terletak di pintu masuk timur  Singapura. Setiap tahun mengawasi 50.000 kapal yang lewat. Aku tidak tahu apakah hanya lewat saja atau bayar ijin lewat, tetapi yang pasti beli bahan bakar.


Dari sudut pandang ekonomi, siapa pun yang memiliki pulau ini, bisa mengklaim perairan laut teritorial yang lebih besar disebut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) di bawah hukum laut. Dari perspektif militer, siapa yang menguasai  ini berarti dapat mengkontrol  akses ke barat .

Perjanjian Melayu – Anglo tahun 1879 Sultan Hussein dan Temenggong Abdul Rahman menjual Singapura dan sekitarnya untuk kepentingan pribadi. Inilah menjadi dasar ICJ memenangkan Singapura.

Terlepas menang atau kalah, memiliki atau tidak pulau tersebut dan dua pulau yang lain ada yang lebih penting yaitu perkembangan politik, membentuk dan berbagi norma, pencegahan konflik, resolusi konflik, pembangunan perdamaian pasca-konflik, dan mekanisme pelaksanaannya. Hal ini adalah komponen perdamaian yang disusun oleh APSC (ASEAN Political-Security Community). Para Anggota ASEAN berpegang teguh menyelesaikan setiap masalah perbedaan intra-regional  dengan damai dan berkeyakinan keamanan secara fundamental terkait satu sama lain terikat oleh lokasi geografis, kesamaan visi dan tujuan.

Jangan sampai hanya karena berebut satu pulau kecil mengganggu stabilitas keamanan negara masing-masing anggota ASEAN.  Bila sudah diselesaikan secara adil oleh Mahkamah Internasional (mereka tentu tak asal-asalan dalam memutuskan sesuatu) hormati. Fokus pada pulau-pulau lain yang masih bisa di-explorasi  dengan legal.

Sehingga tujuan dari APSC, negara-negara di kawasan ini hidup damai satu sama lain, dalam lingkup keadilan, demokratis dan harmonis tercipta. Bila ini terujud Masyarakat Ekonomi ASEAN juga akan lebih mudah mencapai tujuannya dan siap menyongsong Komunitas ASEAN 2015. ASEAN menjadi lebih ketat, mengikat dan bergerak lebih cepat. Satu visi, satu identitas, satu komunitas.