Pameran Foto B. J. Habibie

Kalau kamu mencintai negara, Indonesia Raya, meski dengan kondisi banyak kritikan dan kekurangan. Kau tidak sendiri. Mencintai dengan tulus adalah menerima keadaan dan ikut terus memperbaiki. Baik dengan dengan terbang seperti pak BJ Habibie atau langkah kecil seperti saya (ehm memang saya melakukan apa?) menyusuri peron selanjutnya naik kereta jurusan ke Jakarta Kota. Ya saya ke pameran foto BJ Habibie 

.

Saya ingin melihat lewat foto-foto bagaimana beliau mencintai negara ini dan memberi warna positif bagi Indonesia. Aih melihat pameran foto saja memberikan andil. Kata saya iya. Mudah-mudahan tertular semangat beliau. Walau anak-anak saya tidak ikut. Saya sebagai ibu mereka tentu bisa bercerita ada anak negeri ini yang mencintai Indonesia memilih meninggalkan karirnya yang cemerlang di Jerman untuk Indonesia.

Putri teman saya

Pameran foto #Habibie80 dan gebyar lomba aneka komunitas akan berlangsung selama sebulan dari tanggal 24 Juli – 21 Agustus 2016 di Museum  Bank Mandiri. Penyelenggara adalah friends of Museum Mandiri. Tema “Cinta Sang Inspirator Bangsa Kepada Negeri.” Komunitas yang bernaung di bawah Musium Mandiri menyelenggarakan acara karena dalam rangka ulang tahu pak Habibi yang ke 80 tahun. Ketua panitia Harun Firmansyah. Selain acara ini, saya lihat banner raksasa di depan gedung ada berbagai rangkaian acara. Peserta adalah Komunitas, Pelajar, Sejarawan, Instansi Pemerintah dan Umum. Acara ini juga  didukung oleh The Habibie Center. 

Foto-foto berupa karya pak Habibi dan juga karya orang lain. Tema perjalanan hidup Habibie dari beliau kecil, muda (sekolah di Jerman), saat berkarir di Jerman dan Indonesia, hingga sekarang. Jumlah foto ada 80 buah sesuai umur beliau. Beliau berulang tahun 25 Juni. Lahir tahun 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Penempatan foto sesuai urutan peristiwa. Tidak ada tema khusus untuk pemajangan foto.  Pak Habibie suka memfoto sejak mempunyai kamera. 

Untuk penggemar Reza Rahadian ada foto Pak Habibie dengannya. Kalau mau foto-foto dengan latar seperti film Rudy Habibie, juga bisa. Sebagian setting dalam film itu diambil di Musium Bank  Mandiri, begitu petikan sambutan pak Budi Trinovari, Kepala Museum Mandiri dalam acara pembukaan pameran foto. Sementara itu Pak Habibie memberi wejangan tidak cukup bercita-cita tinggi dan bekerja keras. Seseorang harus meningkatkan kualitas iman dan takwa, itu baru cukup. Dimanapun berada. 

MENUA TETAP INDAH

Antara Mawar dan Putus asa

Ketika bunga mawarmu memberikan kuntum terbaiknya. Yakinlah engkau mempunyai 'kebaikan'. Artinya bila kau berusaha Allah akan memberikan jalan.

Adakan orang yang menganggap dirinya jahat. Kotor. Tidak baik. Tidak bisa lagi lurus. Rahmat Allah diberikan kepada siapa saja. Ketika orang mendekat sejengkal, Ia mendekat juga. Tidak peduli seberapa pekatnya hidup.

 Mawar memberikan bunganya karena kau sayangi dan rawat. Bagaimana hubunganmu dengan orang-orang terdekatmu?  Bagaimana kau merawat dirimu?

Jangan pernah putus asa untuk memperbaiki diri dan hubungan dengan orang lain. Jatuh. Bangkit. Cobalagi. Seperti menanam mawar.  Tidak berbunga, hanya berdaun, beri pupuk yang tepat. Potong ranting setiap habis berbunga. Syukuri ketika  berbunga. Bila  mati, beli lagi (hubungannya dengan hidup: perbaharui sikap ). Kadang saat menyentuh, tertusuk durinya. Obati. Begitulah  menanam mawar.

Ketika kita dapat melihat kebaikan baik diri sendiri dan orang lain dengan mata hati. Disitu kita merasakan ada rahmat.

Foto diambil menggunakan Samsung S4