8/31/2013

KOPI VIETNAM DAN INDONESIA

Day 5. Kopi. Baru kali ini aku menulis sambil naik pesawat. Biasanya baca, bengong atau ngorok kecil. Ini karena #10dayforASEAN bela-belain aktivitas favorit bye bye. Saking ingin menulis belum take off sudah mulai mengetik.
“Maaf Ibu, aktivitas mengetiknya boleh dilakukan setelah take off.”
Ketika lepi aku letakkan di lantai tak diperkenankan, bolehnya di kursi dan dipangkuan Kebetulan aku pindah duduk dekat pintu darurat (Letak kursi didesain berjauhan dengan kursi depan. Enak untuk selonjoran). Kemudian pramugari Citilink itu bertanya padaku bersediakah bila terjadi sesuatu aku membuka pintu darurat. Oh ternyata harus dilisankan bersedia membuka pintu darurat. Naudzubillah min zalik terjadi sesuatu. Aku serahkan hidup kami pada Mu ya Allah.

Kembali ke masalah kopi. Apa hubungannya ASEAN dengan kopi? Pertanyaan hari ke 5 ini kalau Indonesia dan Vietnam sama-sama jualan kopi. Berantem gak? Eh tidak seperti itu, tepatnya: Sekarang ini, minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Hampir di seluruh penjuru kota, tidak hanya di Indonesia tetapi juga ASEAN, banyak tersebar gerai kopi. Di dunia, negara penghasil kopi terbesar adalah pertama: Brazil,  kedua: Vietnam dan ketiga adalah Indonesia. Kedua negara terakhir adalah anggota ASEAN. Menuju Komunitas ASEAN 2015 ini, mampukah Vietnam dan Indonesia merebut pangsa pasar kopi dunia? Bisakah kedua negara tersebut menjadi partner produksi kopi, bukan menjadi rival atau saling bersaing.
Kopi Sumatera
Foto diambil dari  http://klik77.blogspot.com/2013/02/7-kopi-asli-indonesia-yang-mendunia.html




Bicara tentang kopi, Aku pernah ke kawasan Blok M... Hari ini tujuanku membeli kripik Sanjay. Sayang dekat parkiran sudah tidak terlihat orang berjualan. Aku coba tanya pada tukang parkir. Mereka tidak tahu. Padahal biasanya kangPark ini paling tahu daerah jajahannya. Masuk ke lantai dasarnya juga tidak tahu. Orang jual rengginang udang juga tidak ada. Aku tak lelah bertanya.

Akhirnya perburuanku sampai pada pertokoan kecil di tengah kawasan cafĂ© Jepang. Toko ini lucu. Dalam toko ini ada banyak toko kecil khas pasar tradisional.  Wow unik kawasan yang serba modern tiba-tiba satu pojokan tuiing ada pemandangan seperti itu. Pasti sering difoto ni pasar sama orang-orang asing.

Karena Sanjay tidak akhirnya aku membeli kue kering yang ada ditoples toples besar. Beberapa bule berseleweran dan ada juga wajah orang Asia. Aroma kopi menggelitik hidungku. “Maaangi,” kata adik (kayak orang betawi saja adik bilang wangi mangi).

Kopi itu masih dalam bentuk bijian. Pembeli memilih kopi. Jujur aku tak memperhatikan nama-nama kopi. Sekilas hanya kopi Robusta saja yang tercetak di mataku. Ada dua pedagang berseberangan. Aku langsung kepikiran Nah cerita ini bisa dianalogkan dengan Vietnam dan Indonesia. Coba mereka sama-sama berdagang namun tak terlihat wajah permusuhan. Mereka percaya kalau sudah rejeki tak akan lari kemana, yang penting buat jual kopi dengan kualitas nomor wahid.

Pembeli tinggal memilih. Bersaing dengan sehat. Dalam skala antar negara bagaimana? Menurutku sama. Fair saja. Bila pesaing lebih baik kualitas kopinya. Mengapa tidak dicari solusi agar punya kopi paling tidak sama dengan mereka. Syukur-syukur lebih bagus 


Vietnamese iced coffee

Foto diambil dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Vietnamese_iced_coffee
 .

Dalam ASEAN ECONOMIC COMMUNITY ada aturan.  Jadi tak mungkin gontok-gontokan karena hanya jualan kopi. Tinggal buka pasar saja. Kalau tak dijual di Negara A bisa di Negara B.

Pada komunitas  ini ada ASEAN Ministerial Meeting On Agriculture and Forestry (AMMAF), Kerjasama di bidang pertanian sudah sejak tahun 1968 dilakukan oleh para anggota ASEAN, berkerjasama dalam produksi pangan dan pasokan. Pada tahun 1977 diperluas kerjasama ditambah pada bidang kehutanan. meliputi ketahanan pangan, penanganan makanan, tanaman, peternakan, perikanan, pelatihan dan penyuluhan pertanian, koperasi pertanian, kehutanan, dan kerjasama di bidang pertanian dan hasil hutan skema promosi.

Ada 7 bidang prioritas yang dibahas para Menteri pada KTT ASEAN ke empat tahun 1992  untuk memperkuat kerjasama regional dalam bidang pengembangan, produksi, dan promosi produk pertanian

  1. Memperkuat ketahanan pangan di daerah;
  2. Fasilitasi dan promosi intra - dan ekstra - ASEAN perdagangan produk pertanian dan kehutanan ;
  3. Generasi dan transfer teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan agribisnis dan silvo - usaha;
  4. Masyarakat pedesaan pertanian dan pengembangan sumber daya manusia ;
  5. Keterlibatan sektor swasta dan investasi ;
  6. Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam untuk pembangunan berkelanjutan;
  7. Memperkuat kerjasama ASEAN dan pendekatan bersama dalam menangani isu-isu internasional dan regional
Tulisan  ini diikutsertakan dalam lomba  http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforase-an






Sumber Tulisan:

http://www.asean.org/communities/asean-economic-community/category/asean-ministerial-meeting-on-agriculture-and-forestry-amaf

8/30/2013

Visa Myanmar




Wo wo wo. Sudah hari ke 4. lomba #10daysforASEAN  judulnya Visa. Secara aku belum pernah apply visa satu kalipun. Untunglah ada lomba ini so aku jadi baca-baca sedikit. Kalau suatu saat nanti diijinkan Allah mengurusnya.  Ya Ampyuuun segitu hopeless-nya, kata temanku jangan membatasi diri, berniatlah pasti ada jalan. Aku pernah berkata kepadanya andai aku tak pernah sekalipun jalan-jalan ke luar Indonesia, semoga karena niatku benar membesarkan anak-anakku dan karena memang tak ada materi, suatu saat bila di surga aku bisa jalan-jalan.  Ia terlihat berkaca-kaca. Ia sering mengatakan bukan karena punya uang yang berlimpah bisa punya kesempatan menjejakkan kaki ke negara orang.
Aku melihat bagaimana perjuangannya mengurus visa ke Belanda beberapa kali dan ditolak. Namun akhirnya tahun ini ia berhasil masuk  ke negara oren itu lewat Belgia.

Sesulit itukah mengurus? Mengapa perlu? Ini pertanyaan dalam lomba #10dayforASEAN Hampir semua negara di ASEAN, telah membebaskan pengurusan visa bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke negaranya, namun tidak dengan Myanmar. Kenapa ya, berwisata ke Myanmar tidak cukup dengan mengandalkan paspor saja? Perlu atau tidak visa bagi perjalanan wisata? 

Nah lho. Garuk-garuk kepala sementara sebentar lagi berangkat ke bandara mau Banjarmasin tulisan belum kelar. Gara-gara tadi malam tak cepat menyelesaikan tantangan ini. Menyerah? Oh… tidak?

Berdasarkan perjalananku di dunia maya:

Visa adalah sebuah dokumen yang berisikan ijin negara untuk masuk kesebuah negara tersebut. Dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu. Istilahnya ijin tinggal.

Kok repot. Demi kepentingan keamanan, mencegah tenaga kerja asing ilegal dan pemasukan sebuah negara (apalagi?) Seseorang harus mendapat ijin. Kita kalau mau masuk ke rumah orang harus pakai ijin tuan rumahkan? Tetapi tak semua Negara mensyaratkan demikian tergantung kebijakan Negara tersebut dan kerja sama. 

Karena rezim (benar gak ya istilah ini) yang ketat saat ini mengatur Mymar, maka mendapatkan visa Mymar lebih sulit daripada visa negara-negara lain di Asia Tenggara.
Wisatawan yang ingin ke Mymar memiliki dua pilihan: mengajukan permohonan visa Myanmar di Negara asal mereka, atau mengajukan permohonan visa Mymar di Cina atau Asia tenggara.
Karena sanksi Internasional terhadap pemerintah rezim Myanmar, maka tidak ada penerbangan antara Negara-negara Barat dan Myanmar.


Apakah perlu visa bagi perjalanan wisata?
Bagi pelancong tentu bilang tidaaak. Coba deh lihat negara yang free dan aman untuk dikunjungi, pasti banyak diserbu. Bagi pemberi visa, tergantung kebijakan Negara mereka.

Jadi sulit atau tidak mengurus visa tergantung kebijaksanaan negara pemberi, banyak tidak persyaratan yang harus dilengkapi. Untuk mengurus VOA negara Mymar yang katanya juga indah. Syaratnya lebih baik aku copas saja (semoga ini tidak melanggar aturan main lomba)
1.      a photo of the applicant
2.      Passport page showing passport number - issue / expire dates etc.
3.      Air ticket booking/air ticket to Myanmar
4.      16 point personal and passport data of the applicant as below: -> Click here to fill these information
 ( 1 ) your full name as in your p/p 
 ( 2 ) gender ( sex )
 ( 3 ) father's name 
 ( 4 ) nationality 
 ( 5 ) race 
 ( 6 ) religion 
 ( 7 ) p/p related five data : passport ( a ) number ( b ) issue date ( c ) expire date ( d ) place of issue & ( e ) issuing authority
 ( 8 ) date of birth ( D - M - Y )
 ( 9 ) place of birth  
 ( 10 ) occupation in native country 
 ( 11 ) full address in native country together with contact phone number ( not PO Box No. or C/o address )
 ( 12 ) purpose of visit to Myanmar 
 ( 13 ) arrival / departure dates to / from Myanmar
 ( 14 ) flight number & airline that you will fly in / out of Myanmar 
 ( 15 ) personal related four data, colour of your ( a ) hair ( b ) eyes (c) complexion & (d)    your height
 (16) your hotel in Myanmar.

Normally it take a week, But in worst case it can take up to 3 weeks to get the approval, as all applications have to be send to Nay Pyi Taw (the new capital).

Katanya untuk siap-siap bawa paspor (kudu), 2 lembar pas foto ukuran 3x4 atau 4 x 6 latar belakangnya putih atau biru, Visa approval letter dan uang cash U$ 30 untuk biaya Visa stamp


Bagaimana dari Indonesia:  Per 1 Mei 2010, Visa on arrival mulai diberlakukan di Myanmar, di bandara Yangon dan Mandalay. Paspor harus berlaku minimal 6 bulan setelah kedatangan. VOA dapat diperoleh dengan harga USD 30 dan berlaku selama 28 hari, tidak dapat diperpanjang


Keanggotaan Myanmar tergolong muda di ASEAN. Andai terjalin kerja sama yang baik maka masyarakat ekonomi ASEAN dapat menambah satu negara untuk tujuan berinvestasi plus ikut menyelesaikan masalah kemanusiaan negara ini. 


Sabar Syukur Ikhlas

Kegiatan menulis di blog secara intens aku lakoni setahun ini. Aku mendapatkan pekerjaan dari kegemaran menulis . Dulu aku iri (Irilah dengan positif) sama temanku ia bekerja dekat rumah. hanya berjalan 5 menit sudah sampai. Bebas polusi, bebas macet, tak habis waktu di jalan. Alhamdulillah pekerjaan seperti itu aku dapatkan sekarang.

Segala puji Bagi Allah. Pimpinan tempat aku bekerja memberi ruang untuk aku belajar sebanyak-banyaknya (tak hanya aku, semua karyawan diberi kesempatan mengembangkan diri). Aku masih boleh ngeblog termasuk hadir pada acara yang mengundang blogger. Tentu saja aku mempertimbangkan waktu kegiatan ngeblog,  agar tak mengganggu waktu bekerja. 

Kata adik perempuanku (padahal bukan saudara kandung tetapi sudah sangat dekat) "Kak biasanya kalau sudah menang akan orang akan berhenti menulis." Ternyata rumus itu tak berlaku padaku dik. 

Aku ikut lomba menulis Tupperware Home Fair. Walau jauh di di Mall Taman Anggrek, langkah tak surut untuk   mencari data. Sangat meriah. (baca juga) Keesokkan harinya, anak-anak ku ajak sepulang acara halal bihalal Kerukunan Warga Kalimantan Selatan (KWKS) di BPPT Thamrin. Ketika dalam taksi menuju lokasi acara aku mendapat telepon: mendapatkan undangan untuk hadir pada acara pengumuman.

Lazua dan Azra mau sholat Ashar kebagian laki-laki. Aih lucu (baca: girang banget) melihat mereka melakukan itu. Kalau di rumah kadang kalau sudah asik dengan kegiatan mereka lupa untuk sholat. Aku selalu bilang malulah pada Allah yang begitu banyak memberi nikmat. 

Seperti acara Dancow  beberapa waktu lalu mereka meng-eksplore booth-booth yang tersedia. Ajaibnya ketika di Taksi, Lazua bilang Ummi belikan aku baju ya. Eeh ternyata ia dapat kostum Tiwi, pakaian itu harus dipakai ketika ia berkeliling naik jerapah kecil (apa namanya ya).

Ketika pengumuman lomba-lomba. Deg. Ada haru. Tulisanku belum sempurna tetapi dapat apresiasi oleh orang lain. Aku tahu pada setiap ujung kekalahan (sudah berkali-kali kalah) Allah akan memberikan kejutan. Bukan masalah menang atau kalah dalam menulis dan hidup. Hal yang terpenting adalah berusaha dengan sabar melakukan setiap kegiatan seoptimal mungkin, hasilnya terima dengan syukur dan ikhlas.

Ketika aku menerima hadiah dari Tupperware anak-anak senang. Semoga mereka mengingat perjuangannya. Terima kasih Tupperware banyak memberi pengalaman untuk anak-anakku. 






8/29/2013

SMILE INDONESIAN


When interacting with other person, one should avoid expressing negative air of resentment, arrogance or hostility. Smiling, even toward strangers that you are interacting with, or someone that accidentally met your eyes are considered polite and could be a social ice-breaker and to sign that you are approachable. Probably that is why Indonesians are rated highly as the most smiling people in the world.[3] However, since smiling is very pervasive in Indonesian culture, one must understand that it is a social requirements and it did not always means positive emotions. Indonesian might reserve to smile when they are confused, shy, embarrassed, or even felt offended, this give more complexity in social interactions in Indonesia. It is also advisable to avoid staring, as it can be considered intrusive. Interacting with somebody you barely met, especially older people, are require strict etiquette. However interacting with close friend, among peers with similar age, or significant others, might be more relaxed, affectionate and loosened from all those strict etiquette.
Gambar diambil dari http://web.nso.go.th/en/asean/asean_1.htm


Senyum orang Indonesia telah mendunia di Wikipedia saja khusus mengulas tentang senyum ini. Indonesia terkenal orang yang paling banyak senyum di dunia. Untuk kawasan ASEAN apalagi.

Andai Adam Malik dahulu tak membawa senyum dari rakyat Indonesia tak mungkin ASEAN berdiri. Senyum identik dengan keramahtamahan dan hati yang hangat.


Dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN integrasi perdagangan, pelayanan dan wilayah investasi. Budaya senyum dapat masuk dalam dunia perdagangan, pelayanan dan bahkan wilayah investasi. Juga masyarakat politik dan keamanan. Apalagi masyarakat sosial budaya.

Saya yakin tagline Smile Indonesian cocok untuk kawasan ASEAN dan sudah sangat banyak digunakan sektor wisata. 

Senyum dapat menyangga empat pilar AEC (ASEAN Economic Community)
  1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional
  2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi
  3. ASEAN sebagai kawasan dengan perkembangan ekonomi yang merata
  4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global 


Tulisan  ini diikutsertakan dalam lomba  http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforasean

Sumber Tulisan: 
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/Umum/Setditjen/Buku%20Menuju%20ASEAN%20ECONOMIC%20COMMUNITY%202015.pdf

http://en.wikipedia.org/wiki/Etiquette_in_Indonesia


http://www.wikihow.com/Greet-People-in-Indonesia





8/28/2013

Borobudur dan Angkor Wat: Salah Satu Penanda Masyarakat ASEAN Serumpun

Aku memang manusia biasa. Nah tengah malam nyanyi. Aku memang tak mempunyai ilmu ikonografi (ilmu tentang seni dan teknik membaca arca). Aku juga tak mempunyai ilmu epigrafi (Walau dulu kuliah saudara sepupu dengan jurusan arkeolog. Walau Anak pertamaku cita-cita waktu TK nya ingin jadi arkeolog. Tetapi nekat ingin menulis dalam rangka #10dayforASEAN.

Pertanyaan hari kedua adalah  relief Borobudur ada kemiripan dengan Candi Angkor Wat, yang berada di Kamboja. Padahal, Borobudur dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat ada.  Apakah ini menandakan bahwa negara-negara di ASEAN itu serumpun?

Kalau arsiteknya Angkor Wat mau nyontek tak mungkin. Lha wong tidak ada internet. Beda 300 tahun. Yuk coba masuk ke mesin waktu. Dari kacamata besar ditemukan fakta pendiri kerajan Khmer adalah seorang pangeran dari dinasti Sailendra (Syailendra), Mataram Jawa. Kemungkinan ia memberontak terhadap Mataram dan memerdekakan  kambĂąja sebagai  kerajaan Khmer.

Angkor Wat berdiri pada pertengahan abad ke 12. Ia dibangun oleh raja Suryavaman II.


Bagian muka Angkor Wat, digambar oleh Henri Mouhot
Gambar diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Angkor_Wat



Rupanya ingatan Borobudur  yang berdiri sekitar  800 Masehi pada masa Wangsa Syailendra terbawa pangeran tersebut. Jadilah Angkor Wat (Analisis yang perlu diperluas, next mudahan bisa).

Lukisan karya G.B. Hooijer (dibuat kurun 1916—1919) merekonstruksi suasana di Borobudur pada masa jayanya
Gambar diambil dari 
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur

Pada sisi lain: Ingat nenek moyang kita dulu adalah seorang pelaut gemar mengarung laut samudra. Faktanya menurut buku yang aku baca Manusia dan Kebudayaan Indonesia

Fosil-fosil manusia yang sering ditemukan bersama dengan complex alat-alat Bacson Hoabinh seperti di gua Sodong dan gua Sampung di Jawa Timur, bukit kerang di Aceh Timur dan gua Kepah di Malaysia Barat, menunjukkan cirri-ciri Austro_melanesoid.  Campuran ciri-ciri ras Mongoloid. Menurut kesimpulan  Prof. Dr. Koentjaranngrat: ada persebaran dari timur ke Barat. Dari manusia Austro-Melanesoid berasa dari Jawa melalui Sumatera, Semenanjung Melayu dan Muang  Thai Selatan hingga Vietnam Utara.

Letak Kamboja berbatasan dengan Thailand sebelah barat, Laos di utara, Vietnam sebelah di timur dan Teluk Thailand di Selatan.

Jadi dari zaman prasejarah saja ada keterkaitan manusia di Indonesia dengan negara di ASEAN.  Apalagi ditambah seperti kesamaan budaya (relief) seperti Angkor Wat dan Borobudur.

Kesamaan seperti ini dan satu akar/rumpun mudah-mudahan ASEAN Economic Community pada tahun 2015 membawa kebaikan dan perbaikan tidak hanya secara ekonomi tetapi dibidang lain juga. Aamiin


Tulisan ini diikutsertakan pada lomba http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforasean

Kuncaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia-Cet.15 Jakarta: Djambatan, 1995.






8/27/2013

Bekal Bersaing Dalam AEC 2015: Khususnya Pelaku Bisnis Salon.

Lihat bisnis makanan.sekarang saja sudah menjamur makanan dari luar, BBM juga  sudah menjamur  penanam modal dari luar. Apalagi nanti ditambah adanya. AEC 2015. Namun sebenarnya AEC bukan sebuah momok, karena ia lahir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat regional kawasan ASEAN.

Latar Belakang Masyarakat Ekonomi Asean

Dari www.depkeu.go.id/.../kesiapaninamenujuaec2015.ppt  ada beberapa yang melatari belakangi Masyarakat Ekonomi ASEAN

  •     Perdagangan intra dan extra ASEAN terus berkembang maka tumbuh kesadaran untuk  menjaga Sentralitas ASEAN dalam peta dunia yang semakin mengarah pada regionalism      Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:
  •   meningkatkan daya saing dan daya tarik vis a vis RRT dan India;
  • meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT, Korea, Jepang, Australia-NZ, India) dan arsitektur regional baru  (ASEAN+3/ASEAN+6/ASEAN+8?);
  •  merespon meningkatnya trend regionalism vs multilateralism

Adapun 12 sektor  prioritas  yang diintegrasikan adalah

7 Sektor barang dan 5 sektor jasa
  1. Agro-based products
  2. Air travel
  3. Automotive
  4. E-ASEAN
  5. Electronics
  6. Fisheries
  7. Healthcare
  8. Rubber-based products
  9. Textiles & apparels
  10. Tourism
  11. Wood-based products
  12. Logistics Services (2013)


Kemampuan Bersaing

Bagaimana dengan sumber daya manusia  kita menghadapi semua itu khususnya di bidang penyedia jasa seperti usaha salon? Menurut saya kemampuan bersaing pelaku bisnis tergantung pada  ability

  1. Memimpin manusia
  2. Kepemimpinan
  3. Motivasi pegawai
  4. Mengelola waktu
  5. Kreativitas
  6. Kinerja
  7. Produktivitas



Bagaimana bila salon-salon dari luar masuk seperti   salon Thailand yang profesional dan mempunyai sertifikat tingkat internasional. apakah akan menggeser salon lokal khususnya sekitar tempat tinggal saya?  Menurut saya tergantung dari kemampuan daya beli. masyarakat sekitar tempat tinggal saya, kemampuan salon lokal bersaing dengan memiliki kemampuan seperti yang saya disebutkan diatas, dan kecintaan produk/jasa Indonesia serta kesadaran masyarakat untuk memilih produk/penyedia jasa dari Indonesia (membantu ekonomi rakyat sendiri).

Analisis ini tentu baru dari kulit luarnya.  Mudahan  sedikit membuka mata kita semua untuk bersiap menghadapi AEC 2015.


SUMBER TULISAN:

Timpe, A.Dale. Seri Ilmu Dan Seni Manajemen Bisnis, , PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 1992




8/25/2013

Dancow Learn and Explore

Catatan 7 Juli 2013


Sudah dua minggu anak-anak libur. Di rumah saja. Mereka tidak meminta jalan kemana-mana. Menguntungkan bagi kantong Ummi tetapi kesempatan untuk meng-edukasi mereka tidak. Banyak kan tempat hiburan edukatif. Kebetulan teman di Kumpulan Emak blogger menulis acara Learn and Explorer yang diselenggarakan oleh Dancow Nestle. Huray. Bisa beli susu, mengajak Lazua senang-senang sekaligus belajar. Hari ahad kami pilih waktu untuk berangkat setelah pembahasan hasil asessmen Lazua di Sekolah Tetum Bunaya. 



الْŘ­َŮ…ْŘŻُŮ„ِŮ„َّهِرَبِّالْŘąَالَŮ…ِين Lazua diterima di kelas Langit sekolah tersebut. Aku mengajak Ab dan abang Qowi jawaban mereka adalah gelengan. Jadi hanya dengan Lazua dan Azra aku berangkat. 


Motor diparkir dalam Ragunan pintu utara (bukan pintu utama, ada pintu khusus untuk parkiran busway) Azra yang jarang naik busway mata berbinar. Hanya saja jahilnya kumat. Menggoda adiknya. Hmm kalau Umm punya kumis kayak Ab, Umm plintir deh agar Azra tahu Umm marah, tanpa Ummi bicara. 

Rute busway dari Ragunan



Kami naik busway koridor 6, turun  di Kuningan Timur pindah  koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) Turun di halte Tomang Taman Anggrek. Karena hari Ahad, enak sekali naik busway.  Kosong sampai di Mall. Dulu aku pernah datang kesini lewat parkiran. Kata temanku. Kalau MTA harus ingat pintu keluar supaya tidak kesasar. Nasihat itu aku ikuti. Pintu masuknya aku hapal di kepala.  Sekalian mengasah daya ingat. Akhir-akhir ini perangkat yang serba memudahkan membuat aku malas untuk mengingat.

Gaya apa seh Dek
Deeuh Ummi belum bisa mfoto ya Dek?



ATM

Dompet belum isi, takutnya beli Dancow harus menggunakan uang kartal. Tanya beberapa orang tidak jelas. Baca peta lokasi  juga tidak betul. Akhirnya ketika mencari ATM bertemu dengan lokasi Learn and Explorer. Penuh. Pagi tadi saja antri kicau Mak Mira di twitternya. Bertemulah dengan mbak pendata pengunjung. OO Dancow 5+ laris manis, stock di gerai habis. Kebetulan yang manis. Tak perlu menenteng pulang, mereka berjanji akan mengirim ke rumah. Cuma membayarnya harus pakai usaha, mesti cash. Ketakutanku tadi terbukti. mestinya tak berpikir seperti itu. Tak apalah jadi tahu tempat ATM. Dicari-cari dari tadi kumpulan ATM itu dekat dengan Dancow Learn and Explore (ternyata).

Zona Jurassic


Lazua sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan dinosaurus.  Sambil menunggu proses pembelian tiket ia dan kakak minum susu. Glek.Glek. Lahab (maksudnya lahap) sekali. Akhirnya mendapatkan tiket. Senangnya dapat tiket dan jurnal. Azra baca peta dan diskusi dengan adik. Pilihan pertama zona Jurassic. Terhapus sudah kangennya dengan Mr T-rex,nya 


Menulis Membuat Sabar

Setahun yang lalu ketika saya sangat suka ikut lomba. Sangat sering menangis karena ada-ada saja halangan dan kendala. Paling besar adalah pada diri sendiri. Selain kemampuan secara teknis juga manajemen diri dan waktu. Tantangan dari luar diri sebenarnya bisa disiasati. Kalau bisa mengatur diri dan waktu, hal itu bisa diatasi.

Sekarang sangat jarang ikut lomba, tetapi menulis di blog tetap dilakukan. Kata-kata yang membekas diingatan dari Asma Nadia, Helvy Tiana Rossa, Ima Zahra, Fita Cakra, Hayya Zakki, Bagaimana bisa menulis? Ya menulis terus. Terus dan terus. Walau kendala banyak, tetap terus dijalani. Hadapi dengan sabar. 

Menulis membuat saya lebih sabar dan mengenali kelemahan diri. Termasuk efek dari menulis. Tanggapan orang. Sabar yang bertenaga dan ikhlas menerima apapun. 

Juara Pertama: Hadiah Pertama

Tulisan yang sudah lama ingin ditulis

Kabar gembira itu saya peroleh dari Maknya Diana alias Isnuansa. Kemudian tak lama Ibu Titi dari Image Dynamic menulis email kepada saya. Alhamdulillah untuk pertama kali tulisan saya diapresiasi. Kadang reward seperti ini  memacu saya untuk tak berhenti menulis. 

Menulislah dengan hati dan berbagilah lewat tulisan kata mentor-mentor saya tanpa mengharapkan yang lain. Seandainya dikemudian hari dihargai orang dalam bentuk materi itu hanya bonus. Karena kepuasan menulis sudah diperoleh ketika berhasil menaklukkan diri untuk menyajikannya pada pembaca. Lewat media mana saja.


Tulisan pertama yang menang adalah http://37mw.blogspot.com/2013/04/pekan-sarapan-nasional-awal-pembiasaan.html dalam rangka  Blogger Competition Pekan Sarapan Nasional (PESAN) Nestlè Breakfast Cereals.

Terima kasih Nestle dan Image Dynamic. Semoga selalu sukses dan punya perhatian terhadap gizi masyarakat Indonesia.







Makin Malam Makin Ngaco

Sudah lama tak begadang (begadang jangan begadang kalau tidak ada perlunya) dengan Lazua. Habis menulis http://37mw.blogspot.com/2013/08/tupperware-home-fair-tupperware-care.html, eh mata belum mengantuk. Padahal tadi siang sehabis datang ke acara Tupperware Home Fair aku naik bus way turun di halte Semanggi. Ya ampun apakah aku kuat menjalani dari atas atas kemudian turun halte depan Balai Sarbini. Bismillah...aku coba langkah panjang dan cepat.

Sampai bawah ngos-ngosan. Heran sama orang yang lewat tadinya ia di belakang, membalap, terus sampai bawah tak tampak lelah. Hmm olah nafasnya boleh juga.

Nah.. Lazua datang ke tempat aku mengetik. 
"Ummi...aku mau mendengar detak jantung Ummi."
"Yup boleh."
"Bunyinya dug dug...Ummi. Kalau aku mau bunyi jantungku suara musik duk dik duk dak dak dak."
"Ya..ampun dek ada-ada saja.

Berselang waktu ia datang lagi. 
"Ummi, ikan bajak laut ada ya?"
"Iya"
"Berarti ia punya harta karun dong."
Duh dek, makin malam kamu dan Ummi makin ngaco. 


8/24/2013

TUPPERWARE HOME FAIR: TUPPERWARE CARE


Ada kepuasan tersendiri ketika sambil turun ditangga berjalan mengambil foto ini. Melihat hasilnya tidak goyang.



Siapa yang tak mengenal Tupperware. Ketika saya pulang ke tanah kelahiran tahun lalu, tetangga saya di Kalimantan menjadi distributor bertahun-tahun. Ia telah berhasil membantu memperbaiki ekonomi keluarganya.

Saya sendiri mengenal Tupperware 14 tahun yang lalu, ketika suami saya membeli dot merk Tupperware. Padahal ketika itu kami belum punya bayi. Sejak itu saya memilih Tupperware sebagai sahabat keluarga.

Wew ketika ada acara Tupperware Home Fair di Mall Taman Anggrek ingin langsung meluncur ke TKP. Baru Saptu ini (24 Agustus 2013) saya berkesempatan menengok (h h pilihan katanya). Ada apa ya. Di jadwal acara ada acara fashion show ibu dan anak dari jam 11.00-13.00 WIB. Saya sempat menikmati  acara ini. Lucu-lucu tingkah ibu dan anaknya. Tentu saja mereka membawa produk Tupperware. Acara yang bertajuk Tupperware Fashionista ini finalnya hari Minggu Pukul 19.00 - Selesai.
Para Juri
Peserta Tupperware Fashionista




Kemudian saya berkeliling booth demi booth.

Booth Organization Kitchen
Pas saya ke stan ini, pembawa acara fashion tadi menerangkan produk Tupperware yang khusus untuk freezer. Ternyata tengah box ada fungsingnya, bila ditekan maka makanan yang beku akan mudah keluar. Lemari yang tertata rapi akan menghemat waktu dalam pencarian Tupperware memikirkan hal itu. 
















Booth ELC member




Booth Tupperware Center



Tupperware anda yang rusak atau cacat bisa ditukarkan dengan yang baru di stan ini.

Booth Augmented reality
Anak-anak sangat menggemari stan ini karena ada game. Selain booth ini ada mainan yang berwujud binatang mengajak adik balita berkeliling. ada badutnya juga.



Tupperware Bull Race
Siapa yang berani naik banteng ini? Hayo coba hari Minggu esok terakhir. Oh ya ada juga lombanya juga, setiap hari. Sayang tadi saya tak sempat mencoba H h kayak berani saja mencoba tantangan ini.

Booth Green living

Ini salah satu bentuk peduli Tupperware pada lingkungan. Saya pernah ikut lomba foto tupperware, sampah styrofoam, dan hari ini saya bertemu kembali di tengah-tengah booth ini. Kalau kita membawa tempat dari rumah sampah-sampah itu akan berkurang.



Booth Kid 









Produk anak-anak Tupperware adalah Tiwi. Ingatan saya melayang anak-anak di rumah. Besok kalau sempat ingin mengajak anak-anak. Coba hari ini saya ajak, karena ada Aku Anak Sehat story telling. ketika saya menulis ini, anak saya melihat brosur acara Tupperware home fair. Ia langsung tertarik. "Kita kesini ya Ummi."
"Insya Allah, dik," Umminya sambil menyeka airmata karena berkejaran dengan waktu. Lomba blog ini ditutup jam 21.00 WIB hari ini. Sebenarnya masih banyak yang saya ingin ungkapkan. Hik sayang waktu membatasi.

Adik lomba melompat setelah selesai mendengarkan cerita


Masih banyak kepedulian Tupperware seperti acara SheCan!You Can! Setiap hari Sabtu 08.30 di Trans 7 (dalam brosur: Ketulusan para wanita "merangkul" keluarga dan sesama mampu membawa perubahan besar dalam kehidupan. Tupperware SheCan! secara konsisten menghadirkan inspirasi-inspirasi indah ini agar semakin banyak lagi wanita Indonesia yang terinspirasi untuk menciptakan perubahan- LIVE CONFIDENT) dan T chefseries setiap hari Minggu pukul 08.30 WIB juga di Trans 7.





Oh ya saya mendapatkan undangan Opportunity Hour. Berupa undangan datang ke distributor yang terdekat dengan rumah, yaitu pasar Minggu, Tanggal 14 September 2013 nanti, mudahan bisa datang. Kebetulan memang saya belum pernah mendaftar jadi agen. Lumayan setelah mendaftar saya juga dapat hadiah goody bag besar dan kecil isinya memo dan tutup Tupperware, katanya kalau saya datang pada acara nanti dapat tempatnya. Alhamdulillah.

Lomba-lomba 
mewarnai
Modern Dance
Memasak
Fashionista
Cooking Table setting (hari Minggu pukul 11.00 WIB selesai. Bagi yang belum sempat ikut acara ini besok masih adas waktu)
Menulis blog
Fotografi Mahasiswa
Smart Shopping Contest

Acara Hari Minggu 25 Agustus

11.00-13.00 Acoustic band performance
                    Table setting competition
                 
13.00-16.00 Parenting session with Bunda Rani
                    Cooking demo bersama Farrah Quinn
                    Lomba masak ayah dan anak
                    Lomba menata dapu
                    Lomba bull race
                    Lomba games augmented reality
16.00-21.00 Final fashion show
                     Final modern dance competition
                     Pengumuman lomba blogger, foto, dan semua lomba



Alhamdulillah tulisan ini juara 3 dalam lomba blog Tupperware Home Fair.