9/30/2012

MIMPI KECIL



Mimpi itu tak lebih bunga tidur ketika kau bangun tak menyingsingkan lengan baju untuk mewujudkan mimpimu.
Kebiasaan kecil sebelum tidur, suka mengkhayal menggapai semua yang ingin diraih. Tentu saja sikecil itu terkotakkan oleh alam anak kecil.
Ketika dewasa dan mulai sibuk, anak, suami, passion, jangankan mengkhayal dan bermimpi. Tidur saja berkejaran dengan terjaga.
Tanpa disadari  aku hidup dalam khayalan kecil, walau jalan setapak.  Terimakasih ya Allah, selalu ada jalan merobek mimpi menjadi kenyataan. Terharu, mengusap air mata. Diam-diam berterimakasih pada semua orang yang telah menolong. 

9/29/2012

CINTA ITU DIRIMU

     Aku selalu senang membuka-bukamu karena banyak pesan dari Pencinta makhluk. Bagaimana tidak? Ketika pertama mengedipkan mata pada dunia ini, Abah membisikan kalimatNya  tentu saja ada padamu. Hanya saja diri lemah ini tak mau orang lain tahu karena katanya pamer. Seolah hati manusia berjendela, mereka bisa melongok ke dalam.
     Kenapa waktu kecil, tak dibilang pamer? Mereka bilang, good! Ayo terus semangat mencintaimu. Riang sekali membawamu setiap habis Magrib. Kadang listrik padam, berlari dengan kaki kiri dan kanan melompat gembira, menandakan tak masalah walau gelap. Maklumlah  setting tahun 1978. Guruku Umbui Janis membawa lampu templok, lalu bocah kecil itu mereguk dirimu terpatah-patah.
Semangat yang sulit ditularkan pada darah dagingku.

9/28/2012

DL: 18 Oktober Harapanku Untuk PLN


1 Oktober 2012
Kontes blog berhadiah sepeda motor, kembali diadakan oleh BLOGdetik kali ini bekerjasama dengan PT. PLN (Persero).
Manajemen PT PLN (Persero) telah menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat. PLN berkehendak kuat untuk membangun sistem yang baik dan bisa menangkal praktek korupsi. Jika sistem yang baik itu bisa dibangun dan berjalan dengan baik pula, maka akan bisa menangkal praktek-praktek korupsi.
Tema Kontes :
Harapanku Untuk PLN
Syarat dan ketentuanya juga yang harus kalian perhatikan, sebagai berikut :
  1. Peserta wajib menjadi follower Twitter @blogdetik & sudah like Fanspage Facebook BLOGdetik
  2. Peserta wajib menjadi follower Twitter @plnkita
  3. Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
  4. Peserta bebas menggunakan blog apapun (BLOGdetik, blogspot, dagdigdug, wordpress, kompasiana, dll). Namun jika menggunakan BLOGdetik akan dimasukkan di HOT BLOG
  5. Peserta wajib memasang banner AKU dan PLN pada widget sidebar blog atau didalam postingan sebagai tanda keikutsertaan kontes
  6. Apabila di dalam postingan ada kata PLN, maka wajib di hyperlink ke www.plnbersih.com atau www.pln.co.id
  7. Tulisan bukan hasil copy paste, jika mengutip, wajib mencantumkan sumber/ referensi!
  8. Postingan ditulis dalam bahasa Indonesia
  9. Share judul dan shortlink tulisan di Twitter dengan mention @plnkita dan @blogdetik menggunakan hastag #AkudanPLN
  10. Kirim URL lengkap postinganmu dengan mengisi form di halaman Daftar
SISTEM PENJURIAN :
Penilaian akan dilakukan oleh tim BLOGdetik dan juga tim PLN berdasarkan isi penulisan, kesesuaian tema dan gaya tulisan
Periode lomba : 21 September - 18 Oktober 2012
Pengumuman Pemenang : 23 Oktober 2012
Penyerahan Hadiah akan diserahkan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional pada tanggal 27 Oktober 2012
Yuk! Buruan posting sekarang juga..!

9/24/2012

Modal Menulis

    Malesi, ini kata milik Adam, anak penulis Asma Nadia, artinya kalau tak salah,  seseorang bikin malas orang lain atau iih bikin males aja, atau malas lihat mukanya. Deee ini mah terjemahan bebas dari saya. Entahlah sudah benar belum penempatan dalam kata. Berharap ada yang membenarkan. 
     Pagi ini kalau orang lihat aku pasti berkata malesi. Lha wong sudah dapat suntikan ilmu dan semangat kok masih saja tak berlari dalam menulis. Plak. wajah malesi ini tertampar. Pagi-pagi peluk Lazua yang masih memeluk mimpi, akhirnya ikutan bablas. Yaa kalau tak mau dikatakan orang malesi, ayo menularkan semangat dan mulai mengatakan pada diri bahwa menulis itu harus bukan hobi.
     Saya dapat kata malesi dari Ibu Adam hari Saptu dan Ahad kemaren,  penulis pemula ini mengikuti workshop menulis di Margoda, Depok. Penulis handal tersebut banyak menularkan tip trik menulis dan semangat menulis. Berikut ini modal menulis:
  1. Niat yang teguh
  2. Latihan disiplin
  3. Siapkan alat untuk mencatat, notes, Word di HP, dan lain-lain
  4. Catat tiap ide
  5. lengkapi referensi
  6. Target
  7. Action
  8. Berkumpul dengan komunitas menulis
  9. Hadiri acara launching buku
  10. Beli buku best seller, buku peraih nobel, pelajari buku mereka.
     Tentu saja ini hanya sebagian kecil ilmu yang dibagikan penulis cantik itu. So, ikut workshop baik online atau didarat itu penting untuk membuka wawasan atau kalau tak mau ikut workshop banyak artikel belajar menulis di internet.

9/21/2012

CITA-CITA



Cita-cita anak-anak  sekarang lucu-lucu. Trio QAL, di masa balitanya punya cita-cita di luar kotak berpikirku. Alasannya pun beragam.

QOWI
 “Ummi, aku ingin jadi arkeolog.”
Aku bengong sebentar, anak lima tahun itu bercita-cita jadi arkeolog. Wacana itu tak pernah aku gelontorkan di kepalanya. Biasaaa Umminya produk kadaluarsa. aku mengenalkan padanya seperti profesi -dokter, insinyur, penulis, presenter, artis, tukang gali kubur, tukang sayur, dan lain-lain.
“Mengapa kamu ingin menjadi arkeolog? Ummi sok ilmiah, menggunakan kata mengapa pada anak-anak. Bertanya mengapa pada anak-anak itu penting karena membuat mereka berpikir. Walaupun jawab mereka melenceng dari prakiraan. No problemo.
“Karena aku ingin kaya Ummi.”
“Hah!” Aku membuka email  di otakku, adakah aku mengirim email dari otakku ke otaknya,  file  tentang orang ingin kaya.
“Kalau jadi arkeolog kan menemukan harta karun. Aku jadi kaya deh, Umm.”
Aku  membelai rambutnya,“Qowi, di Indonesia, setiap orang yang menemukan harta karun, itu milik menjadi milik Negara, kecuali pihak swasta yang sengaja mencari harta karun. Itupun ada aturannya. Oooh, kalau begitu kamu jadi geolog saja Qowi, biar cari minyak.”
“Tidak Ummi, aku tetap ingin jadi arkeolog. Aku senang dengan candi, piramid, dinosaurus (Paleontolog). Aku lihat arkeolog di Film-film jadi kaya karena menemukan harta karun.” Aku senyum di hati. Sudah berapa kali ia menggunakan kata kaya. Banyak sekali pengaruh tontonan pada cara berpikir anak. Aku berdoa mudahan dia banyak yang menyerap yang baik-baik saja pada setiap tontonan yang ia lihat.
“Iya deh, nak terserah kau. Satu hal yang harus kau ingat jadilah profesional dalam bidangmu. Kalau bisa cari ilmunya sampai setinggi-tingginya.

Catatan terselip:
Buka aib Qowi waktu kecil. Duuh maaf ya Qowi, sekarang kan Qowi sudah jadi pemberani. Mudahan ini bukan buka aib. Mudahan jadi pembelajaran yang lain. Qowi sangat penakut, waktu kecil sering ditakut-takuti oleh pengasuhnya  dan banyak bertemu orang yang senang menakut-nakuti. Ke kamar mandi saja minta ditemani adiknya. Kalau dipikir-pikir adiknya bisa apa kalau sesuatu yang ajaib datang. Banyak kata ku suntikkan ke pikiran Qowi agar  jadi anak pemberani.
“Qowi, kalau Qowi ingin menjadi Arkeolog, harus pemberani. Kan kadang tidur ditenda di samping situs (candi) yang sedang di gali. H h Umminya ambil jalan pintas untuk menerangkan. Padahal kalau dia besar pasti beranilah.
“Oh ya Umm, aku belajar berani deh.”
             Tentu saja dia tidak seketika jadi pemberani. Perlu bertahun-tahun ia berani ke kamar mandi sendiri.

 AZRA
Kebalikan dari Qowi, anak ini tak mengenal takut waktu kecilnya. Cita-citanya saja ingin menjadi penjaga banteng.  Gara-gara ia di ajak ke Ragunan. Setelah itu cita-citanya banyak.
Pernah ia bertanya,” Ummi lebih baik aku jadi astronot atau pilot ya?”
“Azra, jadi apapun kau nanti, yang penting pekerjaan itu diridhoi Allah, tak membuat kau lupa pada Allah, kau suka pada pekerjaan itu dan berusaha optimal untuk menguasai pekerjaanmu.

 LAZUA
            Ia belum tahu konsep profesi dan cita-cita.
Ketika dia ku Tanya, “kalau besar ingin jadi apa?
            Jawabnya,” Ingin jadi Dinosaurus."  Walah-walah dek. Dinosaurus saja tidak bisa kita lihat lagi zaman sekarang. Salah Umminya nih. 





9/19/2012

SEPELE


19 September 2012

  SEPELE

“Ummi , Ummi!” Lazua berlari menemuiku
“Aku menemukan lalat di teras. Ummi bagaimana cara lalat makan, apakah dengan menghisap?”
Dalam benakku ih adik kok memikirkan hal sepele seperti itu. Aku tak mau mengucapkan kepadanya karena ia akan berhenti bertanya.
Walau sepele ternyata aku tak tahu pasti jawabannya.  Aku sanksi kalau jawabannya dihisap, terus terang itu suatu hal baru baruku, aku pikir lalat ya makan seperi manusia menggigit makanannya. Maka dengan seksama aku mengambil jurus mengetik google. Keluarlah  blog ini http://destination-heavenindonesia.blogspot.com/2008/12/cara-lalat-makan.html

Lalat merupakan insekta yang unik bila dibanding dengan jenis insekta lain. Yang membedakannya adalah cara makan lalat yang meludahi makanannya terlebih dahulu sampai makanan tersebut cair. Setelah cair, makanan disedot masuk ke dalam perut. Hal ini disinyalir dapat memudahkan bakteri dan virus turut masuk ke dalam saluran pencernaannya dan berkembangbiak di dalamnya.

                Hiii, bagaimana makanan yang dihinggapi lalat ya, selain kaki-kakinya yang menclok sana-sini  ternyata kalau ia makan juga membawa mudharat.
                Jadi yang sepele bukan berarti tak berarti. Pengetahuan sekecil apapun akan membawa manfaat bagi kehidupan. Terimakasih dek pertanyaanmu hari ini. Tak hanya pengetahuan,  banyak hal sepele bagi dirimu tetapi bagi orang lain amat berarti/ besar, baik bicara, sikap, tingkah laku, pertolongan, dan masih banyak lainnya baik yang positif maupun negatif. 

9/17/2012

5 Travel Blog Indonesia Favorit The Backpacker's Notes

5 Travel Blog Indonesia Favorit The Backpacker's Notes

Plak


17 September   Wedding Anniversary

 Plak

             Kalau diukur dengan bangku pendidikan, perkawinan kita sudah kuliah sayang.  Usia dewasa ya. Aku ingat ketika kita lahir dengan saling menggenggam tangan , tengkurap, merangkak bersama,  aih lucunya ya kita sering bersemu merah. Mulai berjalan yang kadang jatuh tetapi kita tak berhenti untuk mencoba terus berjalan.
              Ketika usia TK, aku masih saja menganggap kau itu bonekaku tak boleh seorangpun meminjamnya walau itu hanya meminjam tak ada yang lainnya. Kadang-kadang kau seperti ayahku karena aku masih suka digendong. Jelas saja karena badanku masih seperti papan penggilasan. Tipis Bo.
         Usia SD, aku masih saja kekanakan, engkau tak boleh sedikitpun dicolek orang lain kadang kau berkelana karena tugasmu. Aku hanya bisa titip pada Allah, kau milik-Nya.
“Jaga kekasihku ya Allah,” pintaku pada Allah.
Hatiku masih jugaTK, tak bisa memanajemen qalbu. Selalu saja, hmm kira-kira kamu disana tergoda gak ya? Selalu begitu dalam pikiranku.
Ketika kita dititipkan seorang Qowi, kau ikut sibuk. Sejak aku hamil membujuk aku minum susu, mencarikan keinginan ngidamku, walau malam-malam kau jalani. Walau kemudian aku muntahkan kau tetap sabar.
Usia SMP, kau malah jauuuh meninggalkan aku ke kampung sakura, sementara aku mulai dunk lagi. Tak berat menurutku, karena tiap malam kau sempatkan telpon atau chatting via Yahoo. Aku tahu kau lelah bekerja namun kau sempatkan sekadar berkata “Hai.” Dan… aku konyol  memperlihatkan perutku yang seperti balon di webcam. Kebiasaan kau pada anak pertama bicara langsung sambil mengusap perutku. Lalu kau bicara dengan Sholeh, nama Qowi ketika dalam perut. Azra dalam perut hanya di ajak bicara lewat telpon, usaha kita tak sia-sia walau lahir tak melihat dirimu, Azra saat kau datang usianya 7 bulan langsung memelukmu. Tak ada kecanggungan. Tak ada tangisan karena ia sudah mengenal dirimu sejak dalam perut .
Usia SMA, kau pergi ke tempat tanah Matoa. Padahal aku lagi dunk juga. Seperti biasa aku melambai tangan dengan senyum. Walau hatiku masih saja seperti anak-anak. Buruk sangka tak mau ditinggal. Jadinya aku buruk rupa ya sayang, gara-gara itu. Kau tetap sabar memarahiku. Ha ha ha. Sabar kok marah. Iya karena katamu aku tak boleh berburuk sangka. Hati kita itu harus bersih.
Menginjak bangku kuliah, hatiku langsung kuliah. Aku heran bisa melompat seperti itu. Tentu karena Allah yang Maha Penyayang itu aku langsung masuk kelas akselerasi dari TK langsung kuliah. Aku tak sombong sayang, Seperti katamu kita tak boleh sombong. Aku hanya ingin bercerita kabar gembira  ini, bukan aku yang mampu tetapi Allah yang kun fayakun. Tentu saja selama manusia hidup akan diuji oleh Allah. Kalau tak mampu mungkin saja aku turun kelas lagi. Naudzubillahi mindzalik, ya sayang.
Plak. Serasa dipukul wajahku. Ayoo bangun   hari ini sudah tahun ke 20 hati kita  saling menggenggam.
Pertama, aku bersyukur tak sekalipun tanganmu melayang ke wajahku, seperti harapanku awal menikah, diam-diam itu aku tanyakan pada orang sekelilingmu, tentang karaktermu.
Kedua, kau tetap tak mau mengotori paru-paru aku dan anak-anak dengan asap putih seperti kriteria aku mencari pasangan hidupku, aku tak mau menikah dengan orang penghisap benda itu. Kataku orang seperti itu tak sayang pada dirinya dan keluarganya. Jangan marah sama aku ya pemilik dan pekerja pabrik rokok, pleaaase.
Ketiga, kau mau berbagi tugas menimang, bercerita, memakaikan baju kadang-kadang  untuk anak-anak kita, dan kaupun dipuji sama Lazua susu bikinanmu enak. Kataku anak-anak yang dekat dengan ayah dan ibunya akan seimbang jiwanya. Tak ada yang sia-sia kau lakukan itu sayang, mereka akan mengukir wajahmu di hati mereka hingga mereka tua kelak. Mudah-mudahan saja itu menular pada mereka.
Keempat, kau tak pernah lelah membimbing aku, menunjukkan kesalahanku, dulu aku marah dan sedih. Kini tidak lagi. Oh yaaa, amarahmu itu untuk kebaikanku. Untuk kemajuanku. Maaf aku sudah salah sangka. Aku kira karena kau mengenal  orang lain yang lebih baik daripada aku. Aduh pipiku warnanya apa ya, menahan malu.
Kelima, Kini aku mengerti tentang persahabatan dan privasi. Mungkin dulu kau jengah dikit-dikit aku telpon. Kinii pasti kamu kangen dengan kebiasaanku itu kan? “Ih gak banget,” kata Azra.
Angka seterusnya tak mau aku sebutkan nanti kamu kegeeran. Walah istri yang aneh tak mau suaminya geer. Nggak ya sayang aku becanda, aku suka bikin kamu ge-er karena aku melihat jutaan mawar di sorot matamu. Ha ha gombal habis ya.

9/13/2012

KELUAR DARI TEMPURUNG


      Menulis itu seperti kodok keluar dari tempurung. Bayangkan saja kalau menulis tanpa membuka mata dan berjalan-jalan entah jalan beneran atau cuma jalan-jalan mata, baca buku, baca majalah, lihat TV, baca blog orang. Zaman baheula kalau marahi anak, khodimat, atau memberi komentar terhadap yang dilihat, didengar ya ampyuun seolah-olah kodok dalam tempurung. Diriku saja yang paling hebat. Pakai cermin sendiri soalnya. Padahal diluar tempurung banyak orang hebat. Karena membaca segalanya akhirnya mengubah pikiran yang cupet jadi jembar. Kalau dinasehati orang jadi lebih mengerti.

9/11/2012

DL 25 september 2012

Bahasa Indonesia dan Kita 

Dalam rangka Bulan Bahasa tahun 2012 yang dirayakan setiap bulan oktober, harian Kompas mengajak semua Kompasianer berbagi pengalaman seputar penggunaan bahasa Indonesia. Mari mencintai bahasa Indonesia dengan meramaikan lomba menulis bertema “Bahasa Indonesia dan Kita” di Kompasiana. 
      
Syarat dan ketentuan lomba
  1.  Lomba terbuka bagi Kompasianer dan umum.
  2.  Peserta umum dipersilakan membuat akun Kompasiana untuk mengirimkan karya.
  3.  Tulisan tidak melanggar Ketentuan Konten Kompasiana. 
  4. Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. 
  5. Peserta wajib mencantumkan tag “bahasadankita” (tanpa tanda kutip). 
  6. Tulisan yang dikirimkan bersifat baru, belum pernah dipublikasikan di media lain, dan karya orisinal pemilik akun. Jumlah tulisan tidak dibatasi.
  7.  Lomba tertutup bagi karyawan Kompas Gramedia dan keluarganya. 
  8. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat. 

Dewan juri: 
Bambang Sigap Sumantri (Wakil Redaktur Pelaksana Kompas) Tri Agung Kristanto (Kepala Desk Nusantara Kompas) Pepih Nugraha (Managing Editor Kompas.com) 

Lomba menulis ini dilaksanakan 10 Agustus-25 September 2012

Tulisan dengan tag lomba yang dikirimkan di luar periode tersebut tidak akan dinilai. Nama-nama pemenang akan diumumkan pada 18 Oktober 2012 di lembar Freez harian Kompas, Kompasiana, dan Kompas.com.

Karya pemenang I-III akan dimuat di lembar Freez pada hari yang sama. 
Tersedia hadiah menarik berupa uang tunai, piagam, dan suvenir untuk Kompasianer yang karyanya terpilih sebagai pemenang. 
Pemenang I : Rp 5.000.000, piagam, dan suvenir Kompas 
Pemenang II : Rp 3.500.000, piagam, dan suvenir Kompas 
Pemenang III : Rp 2.000.000, piagam, dan suvenir Kompas 
Hadiah hiburan : 10 paket suvenir Kompas dan voucer Toko Buku Gramedia @ 250.000 

Pemenang lomba yang berdomisili di Jabodetabek akan diundang dalam penyerahan hadiah pada 20 Oktober 2012 bersamaan dengan seminar bahasa di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat Nomor 33-37, Jakarta Pusat. Bagi pemenang di luar Jabodetabek atau yang berhalangan hadir, hadiah akan dikirim.