6 Maret 2021, sebuah hari dipilih oleh Bloggercrony , untuk meramaikan acara ulang tahun komunitas yang ke 6. Blogger sendiri berdiri tanggal 24 Februari 2015, foundernya Wardah Fajri, Satto Raji dan Anesa Nisa. Komunitas Bloggercrony Indonesia terdiri dari berbagai macam platform. Lahir untuk memenuhi kebutuhan capacity building, networking, empowering dan lain-lain.
Tahun ini adalah tahun kedua,
rame-ramenya lewat daring. Saya ingat tahun 2020 sudah akan bertemu
secara luring, karena PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar. Rasa kembali pada
waktu itu, mencekam, terlebih dekat rumah saya diportal, RW sebelah juga
demikian. Satu-satunya akses lewat RW sebelah, keluar masuk diukur suhu tubuh
dan tangan harus diberi pembersih tangan.
Kini sudah setahun pagebluk. Suasana mulai
cair, tetapi kondisi perekonomian kita masih merangkak. Saya optimis, seperti
banyak orang katakan situasi pandemi membuat orang lebih kuat. Banyak berkah
pandemi kalau mau dihitung. Melek digital jadi lebih cepat. Bila dulu jangkauan
hanya area terbatas kini lebih luas lagi, Misalnya marketing 4.0 jadi lebih cepat terserap diberbagai kalangan. Tak hanya dalam marketing yang tak jauh dari dunia blogger
notabene ‘content creator’, juga dunia pendidikan.
Banyak orang menjadi lebih kreatif dan
mencari jalan agar ‘kehidupan’ tetap berjalan. Seperti acara BloggerDay 2021 , dilakukan menggunakan aplikasi
penyedia layanan konferensi jarak jauh.
Host acara Gita
Siwi membuka kegiatan pertama, jalan-jalan ke Amerika bersama Idfi Pancani melalui sesi Virtual Family Trip: Anak-anak
dilibatkan. Khas perjalanan jauh kami diajak naik pesawat. Mata langsung diajak
ke Gedung putih, Niagara, Patung Liberty, ke Walt Disney. Saya melihat binar dimata
putra putri blogger yang mengikuti
virtual. Setahun ini mereka menahan diri jalan jauh, ke playground saja tidak boleh.
Sebelum pagebluk para blogger sering mengajak
keluarganya apabila ada kegiatan blogger. Apalagi ini daring, semaking mudah
mengajak anak-anak berkegiatan bersama. Hikmah pandemi kita semua belajar
menjadi keluarga jempolan. Kadang saya berpikir pagebluk ini doa
anak-anak yang sering ditinggal bekerja seharian oleh ayah bundanya.
Usai sesi jalan-jalan, berikutnya, blogger diajak bermain dengan aplikasi Kahoot! Sayang saya tidak ikutan karena harus ke dapur. Suatu hal yang tak mungkin dilakukan ikut acara tetapi saya bisa masak untuk keluarga, lagi-lagi hikmah pandemi.
Belajar tentang senja kala di dunia pembuatan konten. Ini saya banget, usia
saya bulan kemaren sudah 51
tahun. 30-45 tahun saya sibuk dengan tampilan yang mulai berubah. Diatas 45
tahun saya mulai sibuk dengan kegiatan menulis, dunia baru saya bekerja
menjadi staf dokumentasi di sekolah sampai sekarang, dan tahun 2019,
saya mulai bisnis menjadi reseller produk herbal.
Sebelum pandemi, saya belajar tentang penjualan melalui WA, IG dan FB. Sangat membantu saya saat pandemi ini. Saya memanfaatkan platform desain grafis untuk membuat konten media sosial. Saya gunakan untuk membuat konten sederhana.
Selain reseller herbal sebulan sekali saya menjadi reseller edamame, milik teman saya. Ia mempunyai kebun sendiri, biasanya saya open order hanya 2-5 hari. Saya menyebarkan flyer di group yang saya ikuti. Saya pikir ini cukup membantu saya. Kalau saya menyewa lapak di tempat strategis tentu menambah biaya, selain waktu, dan tenaga. Alhamdulillah ini jadi sumber tambahan bagi saya. Hal ini langsung merasa terhubung dengan yang dibicarakan Shafiq Pontoh, ia menceritakan pelaku bisnis melihat animo masyarakat untuk hidup sehat. Pembisnis tersebut membuat produk lemon. dijual melalui WAG tertarget daerah BSD. Konsumen sejumlah sekitar 800 orang dibuat berlangganan.
Chief Stratetegic Officer Provetic ini mengatakan strategi agar tetap eksis dalam ‘content creator’ adalah spesialis, autentik, dan 5 w 1 H juga SWOT analysis tetap menjadi acuan.
Guru-guru di sekolah tempat saya bekerja dituntut untuk membuat video pembelajaran. Mereka menjadi lebih kreatif daripada sebelumnya, agar pesan sampai pada anak didik. Umur mereka tidak jauh dengan anak saya. Saya tidak terlibat langsung hanya mendokumentasikan kegiatan mereka. Saya banyak belajar dengan mereka. Karena mereka mengetahui kebutuhan orang tua muda dan usia mereka tak jauh berbeda.
Benar apa yang dikatakan kang Maman Suherman bila tidak mau senja kala dalam pembuatan konten kita harus bekerja sama dengan anak muda. Mereka pembelajar cepat, skill, knowledge, mereka diatas orang seperti saya. Tapi tak perlu kecil hati karena angkatan diatas milenial, mempunyai ‘wisdom’. Mengalami keterpurukan beberapa kali. Sebelum wabah corona. Mempunyai mental yang lebih kuat karena sudah terbukti. Jadi milenial dan angkatan seterusnya setelah wabah ini, akan menjadi lebih kuat juga.
Banyak kemampuan tanpa kehilangan
spesialisasi, wisdom dan reputasi membuat kita mahal kesimpulan moderator Helen
Simarmata dalam sesi ‘Conten Creator’’
Maman Suherman |
Bicara tentang generasi selanjutnya yaitu gen Z dan alpa yang kini sedang belajar, adalah sesi terakhir. Rata-rata emak mengalami kesulitan PJJ pembelajaran jarak jauh. Saya saja awal pandemi ketitipan guru, dua anak SD dan SMA. H h kok merasa seperti itu. Padahalkan saya yang menitipkan anak-anak ke guru mereka. Ya, guru pertama adalah Ibu. Jadi pandemi ini membawa kembali الأم مدرسة العلا ، إيزا عدتها ، يابان ذيبال عراق ، Ibu adalah sekolah pertama, bila mempersiapkan sekolah itu berarti mempersiapkan generasi terbaik.
Ibu disini menurut saya bukan jenis kelamin,
lebih ke pengasuhan. Bukan juga seorang yang melahirkan anak yang diasuh. Jadi
siapapun bisa seorang ayah, nenek, bahkan pengasuh yang menjaga anak.
Saya bangkit setelah PJJ berjalan 3 bulan. Akhirnya saya menerima keadaan, diri
saya, suami, anak-anak saya. Keadaan pandemi ini satu paket dengan kondisi
kami. Sudah Allah plot sejak di Lauh Mahfuz.
Kondisi saya jadi lebih jernih. Tak masalah tidak bisa mendampingi anak belajar sebaik
gurunya. Penting terus memperbaiki diri. Alhamdulillah guru anak saya yang SD
mempunyai program ramah anak dan orang tua/pengasuh. Begitu juga anak yang mondok, setelah 5 tahun mondok, akhirnya ia belajar di rumah. Ustaz memahami kebutuhan remaja. Sering saya berdiskusi cara berkomunikasi dengan anak yang sebentar lagi kuliah. Eh ia bukan anak lagi, ia pra dewasa.
Saya ingat awal pandemi, pelajaran tak serta merta langsung seperti kelas. Pembelajaraan
dikaitkan dengan situasi pandemi. Tugas anak yang SD, bagaimana menjaga
kebersihan dan kesehatan. Misalnya membersihkan rumah. Proyek ini
menguntungkan kami. Rumah jadi bersih. Anak membersihkan jendela, vakum sofa.
Tak hanya itu pelajaran IPA menanam rempah. Ada dua kali tugas, pertama menanam
jahe dan kunyit waktu kelas 5 dan kelas
6 ini menanam serai. Alhamdulillah
sampai sekarang tumbuh serainya. Untuk pelajar PLBJ, adik membuat bir pletok. Ada
juga cooking, anak dan saya membuat Amparan Tatak kue khas dari Kalimantan Selatan.
Untuk muatan pembelajaran melalui web, interaksi langsung melalui perangkat
webminar. Guru juga membuat bahan pembelajaran melalui video dan di upload
dikanal video. Kalau belum paham bisa ditonton berulang.
Awalnya membingungkan membagi waktu antara pekerjaan, mendampingi anak belajar,
pekerjaan rumah, dan bisnis saya baru saya rintis. Tetapi lama kelamaan saya
sudah tahu alurnya, juga menata hati dan keinginan.
Adem banget ketika Bloggercrony dengan acara boggerday6nya menampilkan bu Ifa dan Bu kania, serta moderator kece Helen Simarmata. Wah ia sampai berganti kostum supaya terlihat berbeda.
Awal PJJ, Kania bercerita kesulitan orang tua mendampingi anak belajar. Anak SD dan TK belum bisa fokus, harus didampingi. Apalagi kalau web sedang error dan guru tidak menjawab. Karena banyak faktor tidak bisa respon dengan cepat. Disinilah peran orang tua menjadi fasilitator dan motivator bagi putra-putrinya.
Kania membandingkan dengan keadaaan di
desa, sulit jaringan internet. Guru mendatangi murid satu persatu. Kadang ada
guru memberi tugas tanpa penjelasan.
Kania sendiri kesulitan daam membimbing
anak belajar bahasa Arab. Searching di mbah 'gugel' kadang tidak mendapat jawaban
yang tepat.
Menyiasati kedaan seperti ini Kania cooling down dan menerima keadaan. Tenang. Apa yang harus dulu dilakukan, mana yang menjadi prioritas. Demi masa depan anak.Tantangan selama pandemi luar biasa. Ia bekerja sebagai influencer harus membagi waktu dengan baik. Berbagi energi. Banyak perkerjaan luring ditunda, semua berjalan secara daring. Akhirnya Kania menemukan pola untuk mengatur waktu antara pekerjaan dan mendampingi anak-anak.
Pagi. Kania mendampingi anak bersekolah hingga pukul 12.00 siang. Kemudian mengerjakan pekerjaan rumah. Sore hari mendampingi anak bila ada tugas yang belum selesai. Setelah anak tidur, kania mulai mengolah materi konten. Untuk pemotreatan biasanya dilakukan di akhir pekan. Untuk pekerjaan yang mendadak, biasanya tidak dikerjakan dipagi hari. Prioritas anak.Kunci selama PJJ, Utamakan anak-anak sedang yang lain mengikuti.
Sesi ketiga hadir Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A, Psikolog.
Beliau membahas bagaimana memahami kesulitan anak belajar.
Pada tahun 2045, nanti generalis akan ditinggalkan, spesialis yang akan bertahan.
Ibu-ibu jangan sedih sebab seluruh dunia sekarang berjalan lambat, jangan merasa tertinggal. Bila anak mengalami kesulitan orang tua sebaiknya jangan stress sebab hal itu menular pada anak. Masalah pada anak antara lain, sulit kosentrasi dan fokus, susah menjaga mood, anak mudah bosan, anak sulit memahami pelajaran.
KITATAMA EVENT @kitatama.id pendukung acara ulang tahun Bloggercrony dan BloggerHangout, biasanya kegiatan luring yang bekerjasama dengan brand adalah BloggerView. Pihak ketiga membutuhkan publikasi blogger, sementara blogger membutuhkan konten agar bervariasi.
Banyak kegiatan Bloggercrony selain diatas ada juga BloggerCare, seperti dalam acara terkumpul sejumlah dana untuk dibagikan kepada teman blogger yang memerlukan. Banyak yang terdampak pandemi. Tak kalah penting kehadiran dari BloggerPreneur: @duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame@resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_ Mereka mendukung acara menjadi lebih meriah dengan door prize dari produk mereka. Terima kasih. Semoga tambah berkah usahanya. Juga semua yang mendukung acara BloggerDay ke enam ini. Barakallahu fii umrik, komunitasku, Bloggercrony Community/BCC.
tas blogger Indonesia, multiplatform, yang berdiri 24 Februari 2015 berbasis di Jakarta. BloggerCrony lahir merespons dinamika dan perkembangan blogging dan pertumbuhan blogger. Komunitas blogger ini juga lahir untuk memberikan alternatif kepada blogger yang mebutuhkan komunitas untuk mewadahi dan memfasilitasi teman-teman blogger mengembangkan kualitas dirinya (capacity building), membangun jejaring yang dapat membuatnya bertumbuh (networking), dan berkegiatan khusus untuk blogger agar dapat memproduksi tulisan-tulisan yang informatif, bermanfaat dan inspiratif bahkan membuatnya berdaya secara moral dan material (Empowering) ……..
memang menemani anak belajar dari rumah adalah hal yang baru bagi semua orangtua ya, apalagi setahunan lamanya
ReplyDeleteLama kelamaan orang tua jadi paham alur belajar anak dan kerja di rumah.
DeleteSeru bangeet ! Acaranya smooth dan on-time, banyak hadiah berseliweran... love love love
ReplyDeleteBCC benar-benar memfasilitasi keluarga jempolan. Pandemi tetap jempol.
Deletewah bagus ini mbak tugas PJJ-nya disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan sehari-hari, tidak hanya kejar setoran menamatkan materi kurikulum. Kalau begini kan jadi bermanfaat untuk si anak dan keluarga.
ReplyDeleteby the way aku sukaaaa ikut BloggerDay 2021 ini, banyak ilmu yang bermanfaat.
Aku pinjam buku di sekolah anak, strategi pembelajaran pendidikan karakter. Dalam buku tersebut ada Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), peserta didik secara penuh dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan realitas kehidupan.
DeleteBagian lain ada Quantum Learning; sub bab memaksimalkan fungsi otak. Anak belajar tak hanya diam duduk manis, tetapi menggunakan pikiran, tubuh, emosi, dan semua indra. Seperti bu Ifa katakan.
Guru adik saya ndak bilang mereka menggunakan stretegi pembelajaran seperti apa (atau saya terlewat), setelah baca buku dan penjelasan bu Ifa. Aha... inilah belajar
Maksudnya Guru anak saya
DeleteSeru sekaliiii! Acara-acara seperti inilah yang bikin aku pede kalau profesi blogger akan terus bertahan. :D Banyak cerita di baliknya yang juga inspiratif, yaa.
ReplyDeleteBlogger aka penulis tak akan pernah pensiun.
DeleteSaya juga ikut nih acara blogger day ini, sayangnya gak bisa nonton sampai habis karena berbagai kesibukan yang harus saya lakukan. Banyak banget ya kegiatan acaranya sampai sore, apalagi tentang PJJ dan parenting nih
ReplyDeleteIya Alya, banyak tapi tetap asik. Tahan menyimak sampai sore
Deletegak bisa ikutan blogger day BCC tapi seneng bisa merasakan keseruan acaranya dari cerita mba ini, tahun ini lebih berkesan lagi yah karena tidak bertatap muka tapi tetap bahagia rasanya bisa bertemu online dengan teman2 blogger lainnya
ReplyDeleteOnline tetap mantul. Esensi acara dapat.
DeletePandemi corona memang memberikan dampak besar yaa bagi seluruh penduduk dunia, khususnya para ibu. Mendidik anak-anak di rumah lebih ekstra ide dan semangat. Acara blogger day 2021 jadi berbeda yaa namun valuenya semakin bermanfaat biasanya karena perasaan yang sama akibat pandemi ini.
ReplyDeleteBerat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pepatah ini masih berlaku. Sesulit apapun masa pandemi, akan terlewati karena bersama. Lewat acara Blogger day, dapat pengetahuan baru untuk mendampingi anak-anak belajar.
Deletetaun ini ga ikutan, krn sdg bentrok dengan jadwal padat online juga. Mudah2an taun depan bisa ikut, apalagi klo masih online hehehe.. kalau offline kayaknya indonesia masih rada pandemi. Bisa sih ngumpul tapi kan kalau BCC bisa ratusan member yg mau ngumpul, ga mungkin cuma 20-an aja, kasian yg ga kebagian.
ReplyDeleteSaya berharap tidak ada ulang tahun pandemi ke dua. Kita semua bisa berkumpul seperti sebelum pandemi.
DeleteSeru banget ya mba acaranya apalagi pengisi acaranya deh..sukses selalu ya mba
ReplyDeleteTerima kasih host. Aamiin doanya. Semoga Gita demikian pula. Kangen siaran?
DeleteAku susah move on dari acara ini. Udah kelar dua mingguan lebih tapi keseruannya masih terasa sampai sekarang
ReplyDeleteBener-bener bergizi dan banjir hadiah
h h kaya orang kawinan, 7 hari 7 mlam
DeleteBloggerDay ini sukses menjadi ajang temu kangen bagi para blogger ya. Selain itu, sesi2 yg ada juga menarik dan kaya ilmu
ReplyDeleteBanget. Ilmunya daging semua. Pemateri kaya pengalaman dan pengetahuan tentu.
DeleteAsyik banget acara BloggerDay tahun ini, biarpun secara virtual tapi seru ketemu teman-teman blogger dari penjuru daerah. Tahun depan semoga aja bisa ketemu tatap muka ya. Aamin.
ReplyDeleteOffline aja banyak datang dari propinsi lain, apalagi online, senusantara. Jadi lebih meriah. Tahun depan, In sya Allah tatap muka.
Deleteseru banget acara ini kemarin, aku belum sempet ngedraft nih mba hehe
ReplyDeleteHayooo, ayo draft dan publish supaya ada rekam jejak
DeleteJadi Tau semua acara ttg blogger day kemarin.. thanks y, iya sih mba salah satu kesulitan saat pandemi gini .. soal keterbatasn sekolah online.. semoga saja cepet berakhir ya
ReplyDeleteBanyak hikmah pandemi, peserta BloggerDay bisa lebih luas, bisa ikut acara tanpa meninggalkan rumah, kita semua semakin jempol. Bertahan, berjuang, dan akhirnya bangkit bersama.
DeleteBaru kali ini juga aku ikutan acara online sampe berjam-jam dan betah banget. Gak nyesel mantengin duduk, tiduran, jalan-jalan karena materi Bloggerday emang bagus banget.
ReplyDeleteBener banget, sayang untuk dilewatkan. Kondisi apapun, tetap bisa ikut acara.
DeleteGak kerasa #Bloggerday2021 udah berlalu, masi inget banget momen virtual kita bareng2. kangen banget kak hehe
ReplyDeleteMudahan bisa bertemu lagi di #BloggerDay 2022. Sehat-sehat terus Decky
Delete