Produk Tupperware Petite Blossom |
Bukan meja makan seperti apa
melainkan cerita tentang suasana dan pendapat remaja-remaja sholeh itu tentang
makan bersama. Mereka mengaku jarang bareng makan dengan keluarga karena
kesibukan masing-masing. Biasanya mereka makan depan TV sendiri-sendiri. Paling sering makan saat akhir pekan, makan di
rumah ataupun diluar. Sesekali makan malam bersama. Tetapi mereka jujur senang
diajak oleh orang tua bila makan bareng. Sukanya obrolan santai. Kalau ada
masalah tidak nyaman diceramahi saat makan. Suatu saat kalau sudah dewasa
terpisah dari orang tua pasti sangat kangen dengan suasana itu. Sebelumnya juga ada yang pesantren di Yogya
waktu SMP sangat rindu dengan keakraban di meja makan.
Saya sependapat dengan mereka
saya berpisah dengan keluarga inti dari kelas 1 SMU. Biasa dari kecil makan
sama-sama dengan adik-adik. Sarapan adalah hal yang wajib bagi saya waktu kecil.
Saya ingat almarhum adik saya, fotonya menjilat sendok atau saya menegur adik
dengan halus bila ia makan dengan membunyikan bibir dan gigi. Kebiasaan di Asia
Timur bila makan demikian menandakan kelezatan masakan. Berbeda dengan kultur
di rumah, makan kudu tertib. Untuk mengobrol tidak ketat boleh saja. Asal hati-hati agar tidak tersedak.
Rasanya senang bisa
mengkampanyekan hal ini pada anak-anak remaja. Suatu hal yang sudah jarang
dilakukan oleh keluarga. Khususnya kaum urban di Jakarta dan kota-kota besar.
Perjalanan ke tempat kerja yang lama pergi ke tempat aktivitas.
Baiklah bagaimana saya mendapat
penyegaran hal ini. Saya datang pada acara gathering blogger yang
diselenggarakan oleh vivalog bersama tuppeware Indonesia. Bertempat di South
Quarth Jakarta selatan kantor pusatnya Tupperware. 20 Mei 2016 hari bersejarah bagi rakyat
Indonesia, Tupperware mengkampanyekan hal baik ini.
Edwin Jonathan, Product Manager
Tupperware Indonesia meluncurkan kampanye “Meja Makan Punya Cerita”. Pihak Tupperware mengajak blogger untuk turut
serta dalam kampanye ini. Tentu blogger
dengan senang hati berbagi hal baik. Ada pemutaran video, bagi saya cukup
mengharukan. Ingat ibu yang jauh dimata di Binuang Kalimantan Selatan. Waktu
kecil saya dan keluarga sering makan bersama. Terutama makan pagi karena ibu
bekerja. Kalau malam bila ayah saya belum datang, ibu menunggu sampai datang
baru mau makan. Kami anak-anaknya duluan makan. Ada aturan yang dipegang ketat
oleh beliau, kalau makan meski di meja makan.
Ketika saya awal berumah tangga keadaan kami tidak memungkinkan makan di meja makan. Gelaran di lantai. Tidak mengurangi kenikmatan makan. Pernah juga dapat kontrakan agak lumayan besar. Suami saya buat meja sendiri. Namanya bersyukur bagaimanapun keadaan, nikmat saja rasanya hidup. Apalagi saat itu, mengontrak rumah dekat kantor, setiap jam makan siang suami bisa pulang. Saya optimis pasti suatu saat nanti bisa beli meja makan dan punya ruang khusus untuk makan. Bisa melakukan ritual seperti saat kecil makan bersama di meja makan bersama keluarga.Alhamdulillah cita-cita itu tercapai sekarang.
Blogger foto bersama Ajeng Raviado Psi dan Rina Sudiana |
Ketika saya awal berumah tangga keadaan kami tidak memungkinkan makan di meja makan. Gelaran di lantai. Tidak mengurangi kenikmatan makan. Pernah juga dapat kontrakan agak lumayan besar. Suami saya buat meja sendiri. Namanya bersyukur bagaimanapun keadaan, nikmat saja rasanya hidup. Apalagi saat itu, mengontrak rumah dekat kantor, setiap jam makan siang suami bisa pulang. Saya optimis pasti suatu saat nanti bisa beli meja makan dan punya ruang khusus untuk makan. Bisa melakukan ritual seperti saat kecil makan bersama di meja makan bersama keluarga.Alhamdulillah cita-cita itu tercapai sekarang.
Beralih pada acara, juga hadir Rina Sudiana, Product Manager-Marketing Dept
Tupperware Indonesia dan Ajeng Raviando. Nama terakhir ini adalah psikolog Anak
dan Keluarga. Pada talk show singkat Ajeng
memaparkan betapa pentingnya makan bersama dengan keluarga. Sulit memang
mencari waktu duduk bersama bagi kaum urban khususnya Jakarta. Berangkat sangat
pagi dan pulang sudah malam. Tidak saja orang tua, anak-anakpun demikian. Padatnya kegiatan sekolah menyebabkan sore
baru sampai rumah. Bila hal itu terjadi bisa siasati dengan makan bersama di
akhir pekan.
Manfaat Makan Bersama:
Bila makan di meja makan tentu menyenangkan bila tertata rapi.. Tatanan meja disajikan dengan produk Tupperware yang baru, yaitu Petite Blossom. Rina Sudiana, tidak fashion saja yang dibuat matching. Meja makan pun bisa. Selain tampilannya (serving untuk penyajian) menarik produk ini juga reheat, bisa dipakai untuk menghangatkan dalam microwave. Storage, untuk menyimpan dikulkas. Tidak perlu banyak cucian piring. Bisa menghemat waktu.
- Ada ikatan emosi dengan anggota keluarga lain. Semakin kuatnya rasa saling menyayangi dan mendukung antar keluarga.
- Untuk berkomunikasi yang lebih erat, hal ini tidak bisa digantikan dengan alat komunikasi. Ada bahasa mata, ada bahasa tubuh, yang itu hanya bisa dirasakan saat makan bersama. Semua panca indera bekerja. Membuat kesan mendalam, khusus untuk anak-anak akan terbawa hingga dewasa kelak.
- penanaman nilai-nilai keluarga
- pembentukan karakter anak
- Mampu mengekspresikan pikiran. Meski dalam keluarga tertentu ada aturan tidak boleh berbicara sambil makan. Kan bisa setelah selesai mengunyah.
- Lebih hemat, saya pribadi mengusahakan masak pagi sebelum berangkat kerja. Untuk sarapan anak pertama, dan bekal anak bungsu. Dulu ketika anak kedua saya masih SD (sekarang ia di pesantren) kalau sekolah juga membawa bekal. Mereka sarapan bersama di meja makan. Untuk anak bungsu karena ada program snack time bersama ia sarapan di sekolah. Di rumah hanya minum susu. Untuk makan malam kadang saya memasak lagi.
- Di rumah lebih santai dibandingkan makan diluar. He he saya bisa dasteran, ayah anak-anak bisa pakai kaos oblong. Bahasa Ajeng bersantap di rumah lebih santai, ketimbang di ruang publik (restoran).
Bila makan di meja makan tentu menyenangkan bila tertata rapi.. Tatanan meja disajikan dengan produk Tupperware yang baru, yaitu Petite Blossom. Rina Sudiana, tidak fashion saja yang dibuat matching. Meja makan pun bisa. Selain tampilannya (serving untuk penyajian) menarik produk ini juga reheat, bisa dipakai untuk menghangatkan dalam microwave. Storage, untuk menyimpan dikulkas. Tidak perlu banyak cucian piring. Bisa menghemat waktu.
Paketnya berupa wadah nasi, sup,
saus, lauk tanpa kuah. Tidak ketinggalan sendok dan penutup. Bisa menghalangi
debu dan serangga. Bentuknya yang kecil pas digunakan untuk sehari-hari. Untuk
session ini warna petite blossom hijau, menyegarkan mata. Next time, tidak
menutup kemungkinan akan muncul warna lain.
Setelah beberapa hari acara, saya
mendapat inspirasi dari penataan meja makan. Makan
malam kami sedikit berbeda. Meski meja makan masih edisi lama (kode keras minta
diganti), atasnya saya lapis dengan hpl (High Pressure Laminate) putih. Anak bungsu saya yang biasanya
memilih makan depan TV kalau sendirian. Senang sekali. Katanya ia lebih senang
makan bersama daripada sendiri. Saya meminta ia menilai tatanan sederhana meja
makan. Nilainya billion, jawabnya tertawa. Kata saya score 1-10. Jawabannya
cukup mengagetkan karena ia sering masih plos kalau bicara. 10 (sepuluh).
Indahnya makan bersama. Hmmm bahagia berawal dari rumah ( quote Tupperware).
Alhmadulillah tulisan ini mendapat apresiasi dari fan page Tupperware Indonesia.
Makan bersama di meja makan saya setuju sekali mak.. Hehehe, keluarga suami saya msh memegang tradisi itu kalau kumpul. Keluarga saya yg lebih free, bareng tp terserah dimana duduknya, tp tetep aja ngobrol bareng hihi
ReplyDeleteKalau di meja makan rasanya lebih kosentrasi. Membersihkan remah-remahpun lebih mudah. Trus fokus pada keluarga asal jangan pegang HP saja. Saya biasanya cerewet kalau anak-anak pegang hp sambil makan. Nah kalau emaknya, foto makanan sebelum makan lain cerita h h.
DeleteHehe perlu itu mbak, hape ga diundang di meja makan. Biar konsen dan menjalin komunikasi. :-)
Deletesuka dengan kata diundang
DeleteMakan bareng bersama keluarga di meja makan memang mengasyikan. Bisa saling sharing2 gitu. Tapi aku cuma bisa makan bareng pas weekend aja.
ReplyDeletePenting tetap bersyukur. Masih bisa kumpul dengan waktu terbatas.
Deletemeja makanku ngga pernah dipake mak Tri Sapta, hihihihii
ReplyDeleteSini untuk aku saja. huk! Huk!
DeleteSenengnya bisa kumpul makan bersama di meja makan. Salah satu moment kebersamaan yg kami sekeluarga usahakan, minimal saat makan malam.
ReplyDeleteAlhamdulillah hal itu bisa jadi tradisi
DeleteSenengnya bisa kumpul makan bersama di meja makan. Salah satu moment kebersamaan yg kami sekeluarga usahakan, minimal saat makan malam.
ReplyDeletedulu waktu masih merantau, saya dan keluarga makan bareng sambil lesehan di lantai. sekarang sudah ada meja makan tapi masih suka lesehan juga. udah kebiasaan, hehe. yang penting makan bareng dan kebersamaannya :)
ReplyDeleteSaya orang Kalimantan Selatan. Kalau orang Banjar ) sudah biasa makan lesehan. Di daerah mungkin mereka masih beralas lampit. Betul mak penting kebersamaannya dan petite blossomnya, h h.
DeleteMbak, saya pernah menghadiri acara yang dihadiri owner online shop di Indonesia tapi dia asal Belanda. Indonesia memang market besar. Sekarang2 ini sedang ada serbuan promo Ramadhan :)
ReplyDelete