Ini cerita seorang ibu sederhana
tidak punya time management yang baik. Bulan Maret ia mendapat voucher senilai Rp
200.000 karena ia berpartisipasi aktif ngetwit
dalam sebuah acara brand e commerce terkenal.
Ia sudah menulis dan berusaha
mengingat tanggal 30 juni 2017 batas
penggunaan voucher. Apa daya waktu 3 bulan tidak membuat ia bersegera mengambil
kesempatan belanja.
Ia berpikir nanti bila ada waktu
luang akan belanja. Rupanya urusan pekerjaan rumah, anak-anak, lebih banyak
menyita pikiran dan tenaga. Hingga 1 Juli, ia baru ingat.
Pagi-pagi ia chat dengan CS e
commerce tersebut. Ibu tersebut tahu ia salah, tetapi apa salahnya mencoba
karena baru lewat satu hari. Ternyata oh ternyata hadiah voucher tersebut tidak
bisa reschedule. Untung saja, sang ibu ingat rejeki sudah diatur Allah. Meski sudah
depan mata lewat begitu saja. Ia yakin suatu akan dapat rejeki beratus kali
lipat dari nilai voucher tersebut. Dengan catatan lebih rajin berkarya, tidak
baper dengan hal-hal seperti ini. Meski terlewat untuk memiliki produk Indonesia
yang ternyata beragam dari pakaian hingga kriya. Tidak salah brand tersebut
punya tagline mall online terbesar. Iya mobil juga ada.
Kembali ke laptop. Ini masalah
mengganti batas waktu voucher gagal. Ibu tersebut legowo, karena ini masalah
dunia. Bagaimana dengan perjanjian kita dengan Allah. Umur tidak bisa reschedule.
Padahal Allah Maha Pemberi, sudah banyak memberi vouher, bonus, hadiah, sering
diabaikan saja, sibuk dengan yang lain.
Kejadian tersebut di atas membuat
sang Ibu introspeksi diri. Apakah sudah maksmal mengingatkan diri, suatu saat
voucher untuk hidup di fana ini, tidak bisa digunakan. Kecuali 3 perkara,
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh mendoakan kita.
Segala sesuatu jika ketika jalani dengan sabar dan tawakkal akan membuat hidup menjadi lebih tenag dan bahagia
ReplyDeleteBetul. Bila sudah terjadi, harus kunci sabar yang digunakan. Fokus ke depan, memperbaiki diri. Kunci tawakkal yang mesti difungsikan, terus berikthtiar dan berdoa.
Delete