Saya pernah membuat cerpen dengan ChatGPT tanpa memasukkan unsur ekstrinsik dari pembentuk cerpen. Nah sekarang saya memasukkan produk MHS dari HNI tanpa menjelaskan produk MHS tersebut. Juga meminta ChatGPT membuat tokoh dengan latar budaya orang Banjar (Suku dari Kalimantan Selatan).
Saya meminta ChatGPT.
Buat cerpen dengan produk MHS. Cerpen humor. Tokoh perempuan humoris. Latar belakang suku tokoh orang Banjarmasin. Latar tempat kalimantan Selatan. Akhirnya dari penggunaan MHS happy ending
Violaa berikut cerpen hasil dari ChatGPT
"Rahasia Kinclong Bu Hajah Rukayah"
Di Kampung Sungai Jingah, Banjarmasin, hiduplah seorang perempuan paruh baya bernama Bu Hajah Rukayah. Orang-orang kampung suka memanggilnya "Bu Hajah Glow-Up" karena wajahnya selalu bersih dan bercahaya, padahal umurnya sudah hampir setengah abad.
Namun, tak ada yang tahu rahasia kecantikannya.
"Hajah, pakai skincare apa? Kenapa bisa kinclong begini?" tanya Bu Maimunah, tetangganya, sambil memandangi wajah Bu Hajah dengan tatapan iri.
Bu Hajah hanya tersenyum misterius, lalu dengan gaya berbisik yang malah kedengaran oleh satu RT, ia menjawab, "Rahasia, Munah. Pokoknya, bukan santan kelapa, bukan juga air cucian beras!"
Sebenarnya, Bu Hajah juga baru menemukan rahasia ini dua bulan lalu. Sebelum itu, ia selalu bergantung pada resep turun-temurun: masker bedak dingin yang dicampur air daun pandan. Hasilnya? Wajah putih, tapi kalau ketawa, muka langsung retak kayak tanah di musim kemarau!
Suaminya, Pak Haji Juhri, sudah sering protes.
"Yah, itu masker atau adonan lem fox? Tiap malam aku ketemu kamu, wajahmu keras benar macam topeng monyet!"
Bu Hajah tidak terima dibilang begitu, tapi harus diakui, masker tradisionalnya memang bikin wajahnya terasa kaku. Apalagi kalau lagi senyum ke tetangga, bukannya ramah malah mirip patung Liberty.
Suatu hari, keponakannya dari kota, si Rahma, datang membawa oleh-oleh skincare modern.
"Bibi, cobain ini, namanya MHS. Aman, halal, dan cocok buat kulit tropis kayak di Banjarmasin ini."
Awalnya Bu Hajah ragu. "Jangan-jangan ini produk abal-abal yang bikin kulit kayak kertas minyak!"
Tapi setelah Rahma meyakinkannya, Bu Hajah mencoba. Malam pertama, ia oles-oles dengan penuh harapan. Paginya, saat ngaca, ia kaget.
"Wah! Ini muka atau panci baru? Kok mengilap benar!"
Sejak saat itu, Bu Hajah rutin pakai MHS. Hasilnya luar biasa! Wajahnya makin segar, keriput berkurang, dan yang paling penting, ia masih bisa tertawa tanpa takut wajahnya pecah.
Tetangga-tetangga mulai curiga.
"Ini pasti ada jin penunggu, Hajah. Mana ada umur segini masih kinclong begini!" kata Bu Ramlah dengan nada setengah bercanda, setengah takut.
Bu Hajah tertawa lepas. "Bukan jin, bukan pelet! Ini MHS, Munah!"
Sejak saat itu, Bu Hajah tak lagi merahasiakan skincare-nya. Satu kampung mulai ikut-ikutan pakai MHS. Warung kopi yang biasanya dipenuhi bapak-bapak membahas harga karet, sekarang berubah jadi tempat diskusi tentang toner dan serum.
Sampai akhirnya, Pak Haji Juhri pun menyerah.
"Yah, aku boleh pakai juga, kan?" tanyanya sambil melirik botol MHS di meja rias.
Bu Hajah tertawa. "Pakai aja, Ji. Tapi jangan sampai pas kumpul bapak-bapak, mereka panggil kamu Haji Glow-Up juga!"
***
Seperti biasa ChatGPT melakukanya dengan cepat. Hanya saja MHS itu bukan untuk glow up melainkan minyak urut, minyak P3K, semisal 'kecipratan' minyak panas.
Sedang untuk wajah glow up dari HNI adalah Zareen.
Berarti tugas kita sebagai user ChatGPT tidak menelan mentah-mentah hasil dari AI tersebut. Untuk kultur orang Banjar memang menggunakan bedak dingin atau pupur basah. Hanya saja ChatGPT membuat kalimat berpontensi pengguna pupur basah jadi sensi. Kalau nenek saya masih hidup akan glapok saua atau memukul lembut. Beliau kan paling sering membuat pupur basah tersebut. Bahkan sering beliau kirim pada kerabat beliau yang mukim di Saudia Arabia.
Sejauh ini untuk joke yang dibuat oleh ChatGPT terasa lucu Sedang konfliknya masih sederhana. Untuk nama tokoh dan penggunaan gelar haji memang kental di budaya Banjar.
Bagaimana kamu akan membuat cerpen dengan memasukkan unsur ekstrinsik di ChatGPT?
#MHS
#Zareen
No comments:
Post a Comment