Setiap underestimate pada seseorang atau barang, sering kita akan
mendapatkan sebaliknya. Itu kata yang tepat untuk bisnis hijab/tudung/scraf nya
Datin Norjuma Habib Mohamed dengan brand Aidijuma. Sebuah brand dari Malaysia
yang berpusat di Shah Alam, Selangor. Ia
hadir ikut memeriahkan Muslim Fashion Festival 2016 di Senayan. Saya hadir pada
acara Meet up the Blogger AidijumaxMuffest. Tepatnya di ministage Muffest, plaza Selatan Istora Senayan, 28 Mei 2016.
Franka, Datin Norjuma |
Tahun 2012 ia memulai usaha
dengan anggapan miring tentang bisnis hijab.
Penjualan Kampong begitu kata orang Melayu dan tidak bisa kaya. Dengan
kekuatan hati ia memulai bisnis ini. Masa iya tidak boleh mengangkat scraf.
Kasut saja bisa mendunia, mengapa hijab
tidak.
Visi Datin menjadikan produsen hijabnya,
perusahaan terkemuka yang dikenal karena menciptakan dan memproduksi fast fashion apparels ( h h saya tidak
tahu apa padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia). Bergerak maju menjadi
perusahaan hijab Internasional yang ada di seluruh dunia.
Lahir dengan brand Aidijuma,
sepintas seperti nama laki-laki di Indonesia, padahal Aidi itu artinya idenya
Juma. Datin mempunyai plan bisnis yang kuat, dari satu titik menjadi 20 titik dengan nama Concept Store. Awalnya
ada di Central Market (tempat terkenal
bagi wisatawan untuk belanja oleh-oleh) Kuala Lumpur, kemudian ke
Selangor, Negeri Sembilan, Melaka,
Johor, Johor Bahru, Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak, Kelantan, Terengganu, Pahang, Sabah, Sarawak,
hingga sekarang juga ada di Brunei. Kalau begitu apakah ini bisnis yang bisa
dipandang sebelah mata?
Perniagaannya merambah online
setelah kuat di pasar nyata. Meski ada weakness
di penjualan online oleh sebab picture.
Hal itu bisa diatasi oleh Aidijuma. Bisnisnya menjadi Concept Store, Mobile
Store, Online Store, Gudang Store dan Venture Store. Tahun 2012 karyawannya 25
orang menjadi 208 tahun 2016. Kalau
lihat iklannya di Aidijuma TVC, weh iklan Hijab menggunakan helikopter dan
sederetan benda...wow. Ini bisnis serius banget.
Perlu ditiru misi Aidijuma:
Mentalnya yang kuat,
Efisien dan efektif dalam berpikir dan
bertindak,
Bersifat fleksibel seperti
bawalscarf, #sehelaipelbagaigaya, begitu hastagnya,
Kreatif dan berfikir kritis dalam
membuat keputusan, bagian dari kontribusi untuk perusahaan,
Bijaksana dalam menghadapi
pelanggan, to make them happy,
Tabah dalam pencapaian visi
perusahaan.
Datin tidak datang sendiri ada
Franka Soeria disampingnya ketika Wardah Fajri mengenalkan founder kerundung
Aidijuma. Franka adalah fashion consultant di Turki. Ia dibalik Istanbul modest Fashion Week, 13-14 Mei 2016, Acara
itu dimotori modanisa.com. Ada kedekatan khusus antara Datin dan Franka.
Produk Datin ada di Modanisa.com. Franka menggandeng Datin kedalam MUFFEST yang
diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Hijabers Mon Community
bekerja sama dengan pemerintah serta stakeholder. Nasihat Franka yang saya ingat adalah jangan
inferior. Saya sempat melihat di Youtube, bagaimana perjuangannya untuk menjadi
sosok muslimah yang tangguh di Turki.
Bagaimana Rasanya menggunakan Kerudung Aidijuma
Selain di Muffest saya menemukan
produk Aidijuma ada di deretan busana bersama perancang lain di fashion Atrium Mal Kasablanka dalam rangka Ramadhan. 11 Juni 2016.
Rasanya suprais, niat hadir dalam acara Garda Oto Holiday Freestival.
Bersebelahan acara ada tudung Datin Aidijuma. Pas saya pakai jilbab tersebut.
Saya bisa tanya-tanya sebelum acara dimulai.
Ada berbagai label di kerudung Aidijuma, black label, blue label, green label, dan white label. Itu menunjukkan kisaran harganya. Saya kira karena harga dalam Ringgit akan mahal dikonversi. Ada lho yang harganya Rp 40.000. Saya dilihatkan produk hari Raye.Untuk segmen pengguna di Malaysia, kata karyawan Aidijuma, tudung digunakan tidak terbatas untuk anak remaja, cocok untuk orang berumur 40 tahunan juga. Saya dilihatkan juga produk yang cocok untuk pergi ke pesta. Selain di print di sampingnya ada emas-emasnya, apa ya istilahnya ia menyebut studded.- decorated or augmented with studs."a studded leather belt" (saya mengutip di google)
Selain produk bawal, aidijuma juga mengeluarkan Head berupa blossom scarf, blossom shawl. Top blouse, cardigan, jaket. Bottom, Dress, sepatu.
Ada berbagai label di kerudung Aidijuma, black label, blue label, green label, dan white label. Itu menunjukkan kisaran harganya. Saya kira karena harga dalam Ringgit akan mahal dikonversi. Ada lho yang harganya Rp 40.000. Saya dilihatkan produk hari Raye.Untuk segmen pengguna di Malaysia, kata karyawan Aidijuma, tudung digunakan tidak terbatas untuk anak remaja, cocok untuk orang berumur 40 tahunan juga. Saya dilihatkan juga produk yang cocok untuk pergi ke pesta. Selain di print di sampingnya ada emas-emasnya, apa ya istilahnya ia menyebut studded.- decorated or augmented with studs."a studded leather belt" (saya mengutip di google)
Selain produk bawal, aidijuma juga mengeluarkan Head berupa blossom scarf, blossom shawl. Top blouse, cardigan, jaket. Bottom, Dress, sepatu.
Dari rumah saya ingin coba
bagaimana rasanya pakai tudung ini. Puasa, hari sedang panas, pas banget untuk
merasakan kain katunnya. Apa yang terjadi? Saya pakai helm diantar suami saya
ke stasiun UI, pas di gerbang belakang UI, harus muter. Agar cepat saya
berganti ojek. Hup. Bagaimana jilbab saya? Pas di komuter, saya selfi, agar
tidak terlihat orang lain saya melihat ke atas. Lumayan jilbab saya tidak
berantakan dan yang penting tidak gerah. Saya hanya menggunakan tiga bros kecil. Saya terinpirasi dengan
demo Jilbab yang dilakukan Datin di
acara Muffest. Ohya Ia yang cantik dan ramah mengatakan warna-warna aman atau warna selamat adalah cokelat, hitam dan putih.
Kembali dengan jilbab saya Awalnya
tidak pede dengan corak di jilbab berupa burung hantu, kayaknya ini jilbab
stylenya remaja. Apa boleh buat
buru-buru baju yang dikenakan ada nuansa hijau dan motif daun, saya kira
cocok saja dengan jilbab. Bukannya burung hantu ada di pohon. H h maksa. Pas pulang acara saya naik gojek, ada
manfaatnya motif binatang nocturnal ini. Janjianya, saya yang mengenakan jilbab
motif burhan.
Menggunakan bawal #whitelabel Comel Burung Hantu prize RM 10..00. |
Begitulah akhirnya saya pede
dengan motif jilbab saya. Walau tidak berani memakainya dihadapan tante yang di
Kalimantan. Ia lebih setuju dengan bunga.Seperti bunga-bunga kesuksesan yang dinikmati Datinkah?
saya suke... saya suke
ReplyDeletejadi motifnya ikan bawal gitu ya?
Bukan Lubena, itu nama produknya.
DeleteSuka banget sama scarfnya Aidijuma
ReplyDeleteKenapa suka Mak?
DeleteBagus bagus ya motifnya mba *mupeng* ��
ReplyDeleteMudah-mudahan cita-cita Datin membuka cabangnya di Indonesia terlaksana.
DeleteSaya suka dengan misinya ^^ inspire banget.. Dan motifnya itu loh lucuu, maaau!
ReplyDeleteSiapa tau next mereka mau buka cabang di sini yaa ^^
keren banget Datin dan brand Aidijuma-nya ya mba Tri.. suka juga sama scarfnya yang multifungsi..
ReplyDelete