Curcol nih seumur-umur tak pernah dibilang cantik oleh mas bojo. Eh pas sang anak bilang begitu. Umm meleleh. Terhore. Tapi tunggu dulu. Riwayatnya begini.
Pas makan malam, saya duluan. Karena perut sudah bernyanyi. Saya makan seblak, tulisan di setrio eh styrofoam pedas. saya bawa dari rumah lho. Niatnya bawa rantang cuma anak mau sensasi ala penjual. Untung di rumah, styrofoam ada yang masih bagus. Beli seblak beberapa hari lalu lewat Go Food. Tak dipakai. Karena oleh penjual tak langsung dimasukkan dalam kemasan tersebut.
Kembali cerita di meja makan. Agak curiga kok tidak pedas. Oh dalam hati. Mungkin standar pedasnya segitu doang. Untung punya simpanan cabe rawit. Kletus.
Nah pas anak dan mas bojo makan. Anak berseru. Pas membuka styrofoam bertulis jenis seblak tanpa tulisan pedas. Seblak ini diperuntukan mas bojo yang memang tidak boleh makan pedas.
"Ummi cantik ini kan pedas. Coba lihat seblak ini kuahnya warna merah." Anak menegur sambil senyum
"What? Pantesan gak pedas. Umm agak curiga. Eh kamu modus nuker seblak ya. Supaya kamu bisa makan dua porsi. Kan sore tadi kamu duluan yang makan?"
"Enggaklah Umm cantik."
Inti cerita bukan diseblak. Tapi ungkapannya itu. Kemaren ia cerita kalau Umm bilang atau teman-temannya, ayoo pinter. Sebenarnya makna sebaliknya. Ia merasa seperti itu. Saya jawab, kondisi Umm kalau berucap seperti itu sedang marah tetapi lebih baik mendoakan anak.
Ada cerita seorang anak ulama. Bila ada tamu ia selalu duduk di atas meja. Ulama meminta pada setiap tamu yang datang untuk mendoakan anak tersebut. Supaya menjadi ulama besar dan imam masjid. Doa terkabul sang anak besarnya sesuai harapan ulama tersebut.
Apa hubungannya cantik dan pinter.
"Nak, kamu mengatakan cantik bukan sebenarnya."
Anak berlalu dengan senyam-senyum.
Tapi bisik-bisik nih. Usia saya tahun depan sudah lima puluh tahun. Jarang pakai bedak sehari-hari. Kalau berangkat kerja hanya mengaplikasikan day cream dari HNI HPAI. Sampai sekolah tempat saya bekerja siap mendokumentasikan anak-anak berkegiatan. Tanpa takut kamera yang saya gunakan screennya terpapar bedak. Juga tak takut berpanas-panasan.
Kata saya cantik itu, kita menjaga yang sudah diberikan Allah. Ridho pada pemberiannya. Tak mengubah dengan cara oplas. In sya Allah, cantik yang terpancar dari dalam akan bersinar abadi.
No comments:
Post a Comment