Semenjak kecil hal yang menarik saat bulan Puasa adalah Pasar Wadai/kue, selain Ladupan (meriam bambu), suara beduk. Hingga SMU saya tinggal di tanah kelahiran saya, Kalimantan Selatan. Pasar Wadai ada di berbagai pelosok. Dari Banjarmasin hingga Banua Anam (sebutan berbagai kabupaten yang ada di Hulu Sungai)
Ramadhan 1436 H/2015 saya sekeluarga berkesempatan berlebaran di Banjarmasin. Tentu saja sayang untuk tidak berkunjung ke Pasar Wadai. Karena event ini, hanya ada setahun sekali. Menemukan kue dan makanan yang langka dalam satu tempat, itu wow. Menghemat waktu, tenaga, bensin. Pasar Wadai di Banjarmasin dipusatkan daerah Gubernuran bersisian dengan sungai Martapura, jalan Sudirman. Daerah strategis, mudah dicapai.
|
Peta Pasar Wadai Banjarmasin |
|
Suasana d Pasar Wadai Banjarmasin |
|
Lamang, sama dengan Lemangnya orang Padang |
|
Bingka telor (telur) dan bingka kentang |
|
Percampuran budaya dari Arab |
Untuk di Banjarmasin, saya melihat banyak akulturasi budaya. Ada makanan dari Sumatera Selatan, Mpek-mpek, ada Kerak Telor khas Betawi. Ada juga masakan beraroma Arab.
Selain itu event tahunan ini dimanfaatkan dengan kegiatan ekonomi lain ada booth seperti motor, mainan, bank (melayani juga tukar uang untuk lebaran, sandang, alat rumah tangga).
wah seru sekali pasarnya ya mba 37, tinggal pilih mau yang mana, lapar mataa...bener, sekalian menggerakkan perekonomian masyarakat juga...
ReplyDeleteIya Dedew, waktu saya kecil pas siang banyak yang dibeli. Pas buka yang dikonsumsi paling satu dua.
Deletewah rame ya
ReplyDeletewah Mak Tri udah mudik aja ya.
ReplyDeleteSekarang sudah kembali ke Jakarta Mak.
Deletewah Mak Tri udah mudik aja ya.
ReplyDeleteSeru sekali, bisa memanjakan perut nih. Next kalau ke Banjarmasin wajib dicoba
ReplyDeleteSalam Blogmate Indonesia
Kuliner Banjar lengkap. Ada manis (dodol kandangan, wadai 8 jam dll), ada gurihn (lamang), ada asin (iwak wadi), ada yang aromanya wow (Jaruk Kambang tigaron).
Delete