2/03/2015

TIPS MEMFOTO ANAK

Rasanya malu berbagi dengan ilmu yang baru sangat sedikit. Sejentik kuku. Demi memenuhi tantangan Mak Ani dari Learning Forever  dengan rasa sangat malu saya membagi pengalaman yang tidak seberapa. 

Profesi yang saya geluti sekarang adalah tukang foto sekolahan. Awalnya saya bekerja sebagai shadow teacher di sekolah Tetum Bunaya. Karena sekolah  perlu seseorang untuk mendokumentasikan kegiatan belajar. Maka jadilah sekitar pertengahan 2013 saya memfoto kegiatan dan menata arsip foto.

Langsung ke tips memfoto anak. Obyek foto saya adalah mempotret anak  Kelompok Bermain hingga SD. Dalam perjalanan memfoto mereka saya mendapatkan kesimpulan, untuk memfoto anak-anak seseorang harus:

Sabar
Mau mendapatkan foto yang terbaik tentu harus sabar menunggu momen dan mempunyai skill. Kalau di tempat saya  bekerja memang momen itu hampir selalu ada. Karena kegiatan belajar di sekolah sangat variatif dan kreatif. Nah kalau mau foto di rumah atau di outdoor. Coba mereka beri kegiatan. Biarkan anak-anak berkegiatan. Bila belum dapat foto yang fokus, sabar saja ulangi lagi. Memang tangan harus steady



Selalu Siap
Pertama harus tenang. Kalau saya biasanya brain gym lebih dahulu. Memfoto dalam keadaan emosi akan berpengaruh pada hasil foto. Sulit mengambil angle, membaca cahaya. Anak-anak gerakannya cepat bila kita tidak siap maka akan kehilangan momen. Penting ambil momennya terlebih dahulu. Mengenai skill lama kelamaan pasti akan terbentuk.


Sejajar dengan tubuh anak
Mengambil foto anak sebaiknya sejajar dengan mereka. Kalau kita berdiri sedang mereka jauh di bawah kita. Mereka tampak lebih kecil. Kecuali kalau memang mau mengambil sudut gambar seperti itu. Atau juga anak-anak dalam lingkaran otomatis harus mengambil angle dari atas.

Gunakan natural light/flash
Anak-anak sering kaget dengan flash.  Oleh karena itu pelajari cahaya ruangan.  Bila tidak ingin black light jangan berlawanan dengan cahaya. Kalau tidak bisa mengendalikan ruangan misalnya dalam sebuah acara, pakai soft  flash. Kalau untuk out door bila terpaksa menantang matahari gunakan soft flash juga. Kalau obyek pas bermain air dengan kolam buatan/kolam renang, pantulan   cahaya dari air bisa dimanfaatkan untuk mempertegas wajah anak. 


   Kuasai kamera
Kamera poket tidak masalah. Pakai kamera hand phone juga tidak apa-apa. Kalau kita mengenali fitur kamera, akan lebih mudah kapan perlu menggunakan fitur tersebut. Beda merk beda istilah fitur. Untuk memfoto harus tahu tempat fitur yang bisa membekukan gerakan. Kalau ingin memfoto anak saat mereka lari, melompat, menari, dan gerakan cepat yang lain.  

Biarkan anak dengan style mereka
Anak-anak sekarang biasanya sudah tidak kaku depan kamera. Untuk sesion foto bersama terapkan, foto resmi dan foto bebas. Sehingga mereka bebas berekspresi, tentu saja berlandaskan norma-norma yang dipegang. 
Untuk fasfoto biasanya anak-anak kudu  di-direct. Untuk yang gayanya kaku ajak bicara agar mereka bisa senyum senatural mungkin.  Biasanya bahu mereka turun, arahkan untuk membusung sedikit. Mata mereka ajak melihat kamera. 

Ada anak yang ceria, mata mereka saja bisa tersenyum. Ada anak yang memang model melankolis. Jangan suruh senyum. Ceritakan saja hal lucu, ia akan tertawa dengan alami atau paling tidak tersenyum.


2 comments:

  1. itu yg poin nomor 1 dan 4 bener banget, sabar itu harus terus spontan itu sesuai style mereka lbh natural :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pernah baca bahkan kalau mau membuat anak tertawa. Kita harus pakai badut. Duh. Untuk anak-anak yang tidak nyaman difoto. Aku berusaha dekat dengan mereka. Lama kelamaan mereka mau difoto. Walau pertama mereka tidak relaks lama kelamaan enjoy.

      Delete