Monas di jendela kereta api. Jendela yang memotret sepanjang rel, melintas dari rute yang digariskan. Seperti pagi ini ia menyapa Monas.
Jendela, "Hai kau memang menjulang tetapi kau tetap disitu tidak kemana-mana. Aku walau sederhana bisa berjalan. Menjadi perantara manusia melihat panorama baik itu indah atau kusam, merasakan bahagia atau haru penumpang."
Monas tidak mau kalah, "Jendela umurmu pendek kau cepat aus dan tidak terawat. Coba lihat aku! Bertahun-tahun tetap ada dan terjaga."
Kamera, "Sudahlah kalian jangan bertengkar. Manusia membuat dan Allah mentakdirkan kalian pasti ada manfaatnya. Jangan kecil hati dengan kekurangan dan jangan sombong dengan kelebihan.
Pantulan Monas di jendela kereta |
No comments:
Post a Comment