8/11/2014

Senang Main Game

Saya mengajak Lazua untuk sholat Zuhur berjamaah. 
"Ayoo deek, setelah sholat  kita mendoakan teman-teman adik yang ada di Palestina."
"Memang aku punya teman di sana?"
"Iya kan sesama anak Muslim. Di Palestina juga ada anak Nasrani."
"Mengapa tentara Israel suka membunuh anak-anak?" tanya Lazua polos. Pertanyaan itu dijawabnya sendiri. "Barangkali, tentara Israel suka main game bunuh-bunuhan ya Umm?" Raut wajah khas anak-anak meminta persetujuan  saya.
"Ha ha Lazua, Lazua bisa saja."  Pasti opini seperti itu gegara Ia sering dilarang untuk tidak main game  bunuh-bunuhan. Ngeri, membayangkan game mucrat darah yang berseleweran diinternet dan jejaknya yang menempel diotak anak-anak.

Lama berselang sambil mewarnai mainannya yang terbuat dari kardus. Ia bertanya lagi.

"Mengapa tentara Israel tidak takut dengan polisi? Kalau mereka tidak mau mendengar jewer saja telinganya atau lempar ke empang."    

"He he Lazua memang di Israel ada empang."

Lazua mengira polisi di Israel sama dengan di Indonesia. Polisi yang tugasnya menangkap orang jahat. Dulu  ia pernah memukul abangnya, saya mengatakan Indonesia negara hukum barang siapa yang melakukan tindakan kekerasan termasuk memukul abangnya bisa ditangkap polisi. Rupanya ia ingat itu. Ia belum tahu negara Israel berbeda dengan Indonesia. 


No comments:

Post a Comment