Setelah beberapa hari yang lalu anak saya bawa ke psikolog ada perkembangan yang progress. Ia sudah mulai bergabung dengan teman. Saat diajak kembali ke pesantren tidak ada penolakan. Hanya ada penawaran waktu. Semestinya diantar malam ia minta diantar pagi.
1. Anak belum siap menghadapi rutinitas pesantren.
2. Belum siap mandiri seperti mencuci pakaian dalam, kaos kaki.
3. Belum siap merawat diri seperti membersihkan dan merapikan tempat tidur, menata pakaian di lemari.
4. Masih bingung dengan siapa pengganti orang tua selama di pesantren.
Masih hitungan hari saya bertemu kembali dengan psikolog Seni Sinaga. Pertemuan tersebut membahas hasil konsultasi anak dengan ibu Seni. Alhamdulillah ada titik terang. Ibu Seni menyarankan saya dan keluarga mengkondisikan kebiasaan pesantren apabila anak sedang liburan di rumah. Olah raga seperti bulutangkis, berenang atau memanah selama di pesantren. Punya buku harian tempat untuk curhat dan mengeluarkan uneg-uneg.
Selalu ada jalan bila kita mengupayakan dan berdoa. Ada doa yang menurut saya sangat menolong. Doa itu adalah memohon pada Allah agar anak diberi hidayah.
saya kepikiran untuk memondokkan Alfi nanti kalau sudah besar, tapi juga tidak memaksa kalau dia memang tidak mau
ReplyDeleteSemoga tercapai Mak.
Delete