Lazua habis dari kamar mandi ia
menuntaskan tuntutan perutnya. Pasti sangat bahagia dan lega bila tidak
bermasalah dengan alat percernaan yang satu ini. Ada hal dalam kehidupan
kita yang harus dibuang, dipilah, dan dibagi.
Kata berbagi saya garis bawahi. Pernah
mendengar setiap kita berbagi akan mendapatkan berlipat ganda. Bagi kebanyakan
orang berbagi urusannya adalah materi seperti uang dan barang. Menurut saya
berbagi tidak itu saja. Berbagi bisa waktu, tenaga, perhatian,
kebahagiaan.
Ada yang menarik berkait kebahagiaan di
Kota Kasablanka. Mall yang selalu padat dengan pengunjung terutama weekend.
Tanggal 3 Oktober ini ada acara Nestle. Mereka menyelenggarakan Happy Date with Legenddady. Event
ini diselenggarakan kembali untuk mendukung peran seimbang orang tua dalam
mengasuh anak. Mengambil nuansa pantai dengan atribut dan permainan. Sebelumnya
ada talk show bersama ibu Rini Hildayani dan Choky Sitohang. Dari kegiatan
itu saya menarik kesimpulan ada 7 hal yang membuat istri dan anak
bahagia.
1. Menjadi Imam
Menurut Coky, ayah adalah pemimpin dan
istri adalah penasihat. Sejalan dengan ibu Ade yang saya temui di beach, the biggest beach playground in town. Ia bahagia bila suaminya menjadi
imam. Ya seorang suami atau ayah adalah Imam. Pemimpin keluarga. Ia menjadi
suri tauladan bagi istri dan anak-anak. Baik perbuatan maupun perkataan. Saya
ingat bagaimana Abah bila menggoda Mama saya. Dengan lirikan sambil
senyum-senyum. Hati seorang istri hatinya kebat-kebit. Pantas saja. Ketika abah
terbaring tiga tahun di tempat tidur tidak bisa melakukan apa-apa. Mama
melayani dengan sepenuh hati. Mama yang dulu agak streng menurut saya. begitu
lentur dan humoris ketika Abah sakit. Hati yang mana coba tidak luluh ketika
mendengar seorang mama bilang pada Ayah kita. Tetap sayaaang. Mama tidak akan
berkata begitu bila saat Abah muda tidak lembut dan pemimpin yang baik dalam
keluarga.
2. Mau berbagi waktu dan tenaga mengasuh
anak.
Pola pengasuhan tradisional biasanya ada
pemisahan peran antara ayah dan ibu. Ibu biasanya lebih banyak yang mengasuh
anak sedang ayah sebagai tulang punggung keluarga sangat sedikit waktunya untuk
anak. Padahal hasil penelitian The Effect
Of Father Involvement: An Updated Research Summary of the evidence Ada dampak positif
bila ayah terlibat dalam pengasuhan.
Manfaat ayah terlibat dalam pengasuhan
anak.
- Percaya diri dan menjadi orang tua efektif.
- Bisa mengungkapkan kasih sayang melalui merawat, mendidik, mengasuh anak.
- Interaksi secara positif
- Lebih mengetahui perkembangan anak.
- Lebih memahami anak
- Mampu menerima keadaan anak.
- Mendapatkan perasaan nyaman ketika berdekatan dengan anak
- Hubungan dengan anak lebih berkualitas
- Terlepas dari suasana hati yang negatif
- Menjadi lebih memahami diri sendiri.
Ibu Rini, dosen dan psikolog dari
Universitas Indonesia memaparkan hasil penelitian
itu.
Efek tidak langsung terhadap perkembangan anak yang diasuh secara dini
oleh ayah adalah usia enam bulan hingga satu tahun dalam area kognitif lebih
baik. Pada usia tiga tahun IQ lebih tinggi. Area sosial emosi, anak lebih toleransi,
dapat menghadapi rasa prustasi dan stress, bisa mengendalikan emosi dengan baik, dan
mampu memecahkan permasalahan dengan baik.
Ayah yang mau terlibat dalam nurture, sangat
menolong pada saat ibu mengandung anak kedua. Ibu lebih fokus pada kelahiran
sedang ‘kakak’. Perilakunya lebih berkembang. Ketika adik sudah lahir dan mulai
besar, kakak mau berbagi dan menolong ibunya.
Paparan Bu Rini ditambah dengan pengalaman
Choky. Anak pertamanya sudah dilibatkan dari adik dalam perut. Turut mendoakan
dan memberi nama. Sebelumnya kakak sangat lekat dengan mamanya. Ketika adik
lahir, ia mau ditemani ayah. Seperti saat makan, nonton TV, mau dimandikan
ayah.
Bila ayah kurang terlibat akan menimbulkan
masalah perilaku pada anak. Bila ia pendam, ia menjadi pencemas, menarik diri,
tidak berinteraksi dengan orang lain. Bila anak munculkan, maka timbul perilaku
agresif, bila lebih delivery anak
terlihat ‘nakal’.
Ada 3 faktor penting dalam terwujudnya
berbagi peran peran yang seimbang dalam mengasuh anak, komunikasi; saling mendukung
buah hati merasa nyaman dan aman hanya terlaksana dalam asuhan ayah bunda yang
saling mendukung. dan komitmen melakukan dua hal tersebut
secara konsisten. Tutur Rini Hildayani ini sejalan dengan jawaban pengunjung Happy Date with Legenddady, saat saya tanya
apa saja yang membuat ibu dan anak bahagia.
3. Mau berkomunikasi
Pola komunikasi ditiap keluarga berbeda. Komunikasi verbal ataupun non verbal yang penting pesan
sampai. Ada dengan bahasa tubuh, bahasa tarzan,
bahasa hati, atau bahasa yang memang keluar dari mulut. Komunikasi termasuk hal penting dalam pola
pengasuhan yang seimbang.
Pengalaman Choky ia biasa memberitahu
jadwal pekerjaan pada sang istri. Dengan demikian tidak anak saja yang merasa
terpenuhi kebutuhannya, pasanganpun merasa aman dan nyaman.
Seiring dengan itu Ibu Rini keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak tidak hanya membangun ikatan emosi ayah dan anak namun juga
dengan istri. Ikatan emosi yang kuat membuat pola komunikasi yang terbuka.
Ada ibu yang duduk disamping saya saat menunggu
anak face painting. Ia meluangkan waktu untuk hadir dalam acara Happy date with
legenddady. Ia dan suaminya mengatur jadwal pekerjaan agar bisa bersama.
Sistem kerja mereka sistem shift. Bisa terlaksana karena ada komunikasi.
Untuk anak, ayah yang mau berkomunikasi dengannya
tentu membahagiakan. Selelah apapun pulang kerja sempatkan untuk menyapa. Bu
Rini punya trik untuk ayah yang lelah pulang kerja. Tidak perlu permainan
menguras tenaga. Cukup permainan check up.
Periksa tangan anak ada luka atau tidak. Ada bentol beri balsem. Perhatian yang
sederhana maknanya besar. Sedang pengalaman Choky setiap anak pulang sekolah
atau bertemu dengan anak pada hari itu sempatkan tanya pengalamannya di sekolah.
Bila anak bercerita perhatikan dengan seksama.
4. Memperhatikan kebutuhan fisik dan
psikis
Bila suami bekerja dengan optimal,
berikthtiar dengan baik istri mana yang tidak bahagia. Rata-rata istri menerima
rejeki yang diberikan karena kesungguhan tersebut. Anakpun demikian.
Cerita pengalaman Choky saat ia masih
kecil. Ayahnya bekerja apa saja. Kadang
kepala keamanan, kadang sopir angkutan umum. Pernah ayahnya beli roti Sidodadi di jalan
Otista Bandung. Harganya waktu Rp 850. Ia hanya bisa beli satu roti. Disimpan dalam
kantong celana. Dari ukuran besar jadi mengecil.
Ada pesan yang tersimpan dari kenangan
itu. “Ayah tidak berhasil
suatu saat kamu pasti berhasil. Ayah memang bukan orang berhasil tetapi ayah
selalu hadir untukmu”. 6 tahun yang lalu Choky berhasil mempunyai toko
roti.
5. Hadir utuh
Saat di happy creation saya bertemu dengan
ibu Ade. Ia bahagia bila suaminya tidak memegang handphone saat berbicara
dengannya dan anak. Gadget ini seperti pegangan hidup saja. Tanpanya seperti
tidak bisa hidup. Benar juga kata ibu tersebut. Kita sedang bicara tetapi yang
diajak bicara pikirannya ke tempat lain. Rasanya bagaimana...? Kebayang kalau ditempat umum asik dengan
gadget, bisa-bisa anak lepas dari pandangan karena tidak dijaga.
Bagaimana dengan anak yang tidak mempunyai ayah atau ayah tidak hadir dalam keseharian karena bekerja jauh. Figur ayah bisa didapat dari guru, kakek, paman. Kalau ayah yang bekerja jauh bisa lewat telpon. Dulu suami saya sering tugas di luar Jakarta. Pernah setahun kami terpisah. Karena lokasi lumayan untuk ukuran kantong kami, ia tidak pulang selama itu. Setiap hari kami kontak melalui apa saja, bisa skype, chatting, atau telpon. Waktu itu saya hamil besar, sering suara abi saya tempelkan di perut. Usaha itu berhasil ketika ia pulang ke Jakarta, anak saya yang belum pernah bertemu ayahnya langsung lengket.
Pernah juga di Papua, dari kantor diberi waktu per tiga bulan pulang ke Jakarta. Sedang di Tuban hampir setahun, karena dekat bisa tiap bulan pulang ke rumah. Hadir utuh tidak mesti disamping anak dan istri. Bila keadaan membuat jarak, bisa saja hadir utuh, yang penting hati hadir untuk mereka.
Bagaimana dengan anak yang tidak mempunyai ayah atau ayah tidak hadir dalam keseharian karena bekerja jauh. Figur ayah bisa didapat dari guru, kakek, paman. Kalau ayah yang bekerja jauh bisa lewat telpon. Dulu suami saya sering tugas di luar Jakarta. Pernah setahun kami terpisah. Karena lokasi lumayan untuk ukuran kantong kami, ia tidak pulang selama itu. Setiap hari kami kontak melalui apa saja, bisa skype, chatting, atau telpon. Waktu itu saya hamil besar, sering suara abi saya tempelkan di perut. Usaha itu berhasil ketika ia pulang ke Jakarta, anak saya yang belum pernah bertemu ayahnya langsung lengket.
Pernah juga di Papua, dari kantor diberi waktu per tiga bulan pulang ke Jakarta. Sedang di Tuban hampir setahun, karena dekat bisa tiap bulan pulang ke rumah. Hadir utuh tidak mesti disamping anak dan istri. Bila keadaan membuat jarak, bisa saja hadir utuh, yang penting hati hadir untuk mereka.
6. Penyayang
Sekusut apapun masalah jangan libatkan
anak. Perlihatkan wajah ceria pada anak. Sedangkan ibunya anak-anak tentu
dengan senang hati mau memperbaiki diri bila kritikan disampaikan dengan rasa
sayang.
Kata Ibu Shinta yang saya temui saat usai
berfoto di happy snap. Hal-hal yang datang dari hati itu membahagiakan.
7. Demokratis
Ibu Riri yang temui di happy beach, ia
bahagia bila ayah anak-anak mau mendengar pendapatnya. Anak-anak juga pasti demikian.
Ia tentu senang didengar pendapatnya. Misalnya ia mau mengajak sang ayah ke
happy date with legend daddy karena tidak terbiasa di tempat yang ramai ayahnya
menolak. Karena sang anak biasa didengar pendapatnya, ia tidak akan memaksa
sang ayah harus mengikuti permintaannya.
Ibupun senang apabila diberi kesempatan memilih. Hal sederhana, misalnya memilih acara di akhir pekan, seperti acara Happy Date with Legenddady ini. Lebih senang lagi bila mau meluangkan waktu ikut bermain. Saya melihat beberapa ayah tidak sungkan menggendong balitanya, saat di happy zoo dan mini sea. Ada pemandangan yang menyentuh seorang ayah dan balita. Awalnya balita ragu untuk menyentuh kepala domba. Ayahnya mencontohkan, tidak berapa lama si Kecil mau membelai domba tersebut. Pada happy zoo ini juga mencerminkan bagaimana seorang ayah menyayangi hewan tersebut dengan cara mengusap kepala. Anak sekecil itu tentu pembendaharaan kosa katanya masih sedikit. Sang ayah mencontohkan dengan perbuatan bukan dengan perkataan. Terbayang berapa ribu sinaps dikepala sang anak tersambung.
Ibupun senang apabila diberi kesempatan memilih. Hal sederhana, misalnya memilih acara di akhir pekan, seperti acara Happy Date with Legenddady ini. Lebih senang lagi bila mau meluangkan waktu ikut bermain. Saya melihat beberapa ayah tidak sungkan menggendong balitanya, saat di happy zoo dan mini sea. Ada pemandangan yang menyentuh seorang ayah dan balita. Awalnya balita ragu untuk menyentuh kepala domba. Ayahnya mencontohkan, tidak berapa lama si Kecil mau membelai domba tersebut. Pada happy zoo ini juga mencerminkan bagaimana seorang ayah menyayangi hewan tersebut dengan cara mengusap kepala. Anak sekecil itu tentu pembendaharaan kosa katanya masih sedikit. Sang ayah mencontohkan dengan perbuatan bukan dengan perkataan. Terbayang berapa ribu sinaps dikepala sang anak tersambung.
Suasana pantai dengan fasilitasnya membuat Lazua bertahan main dari jam 12:54 hingga 17:12. Bermain di happy beach saja 2 jam. Pertama yang kami lakukan adalah meminjam alat di sand kit rental. Untuk pass masuk kami free. Acara diperuntukan masyarakat dengan cara cukup membeli 2x lactogen 3 atau lactogen 4 ukuran 750gr atau senilai Rp 150.000,- sudah mendapatkan tiket dan kaos. Hadiahnya bervariasi sesuai nominal pembelian. Hadiahnya adalah Tas, kolam renang plastik, teplon, Magic com.
Lazua sudah tidak sabar mau main pasir |
Di pintu masuk ada tempat penukaran tiket dan peminjaman peralatan main di pasir dengan menitipkan uang bisa menggunakannya.
|
Acara ini tidak di Jakarta saja, juga di
Medan (10-11 Oktober), Surabaya (24-25 Oktober), dan Makassar (31 Oktober-1
November). Acara ini diselenggarakan kembali setelah Happy Date with Legenddadydi Central Park bulan Juni dikunjungi oleh 6.000 peserta. Kata Nur Shilla
Christianto, Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, hal itu
menjadi fakta bahwa masyarakat semakin
tertarik dan mengerti tentang peran ayah dalam pengasuhan anak.
Faktor yang mendukung peran serta ayah
dalam pengasuhan adalah lingkungan sekitar, pengetahuan dan ketrampilan.
Selain keterlibatan ayah, pola asuh yang seimbang
antara ibu dan ayah. Ada pendukung agar si Kecil tumbuh dan berkembang secara
optimal yaitu asupan nutrisi yang baik seperti nutrisi perlindungan untuk
menjaga imunitas. 80% dari sistem imunitas tubuh berada dalam saluran cerna. Saluran cerna yang baik akan meningkatkan
penyerapan nutrisi. Happy Tummy, Happy Kid salam penutup Nur Shilla
Christianto.
Nestle LACTOGEN 3 ActivGro merupakan susu
pertumbuhan untuk usia 1-3 tahun. Susu yang membantu menjaga saluran cerna si
Kecil yang aktif dan ceria diformulasikan secara khusus oleh para ahli di
Nestle Research Centre Switzerland.
Nestle Indonesia anak perusahaan dari Nestle S,A, produsen makanan dan minuman terbesar di dunia. Berkantor pusat di Vevey, Swiss. Beroperasi selama hampir 150 tahun. Perusahaan terkemuka di bidang nutrisi, kesehatan, dan keafiatan.
Di Indonesia ada empat pabrik yang memproduksi produk susu, makanan, dan minuman seperti Nescafe, Milo, Lactogen 3, Dancow, Cerelac, Kitkat, Fox's, Bear Brand dan lain-lain. Motto Nestle Good food, Good life, mencerminkan Nsetle terus menerus berupaya menghasilkan makanan yang bergizi, berkualitas, dan nikmat untuk dikonsumi. sSemua itu gabungan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan merk terkenal.
Di Indonesia ada empat pabrik yang memproduksi produk susu, makanan, dan minuman seperti Nescafe, Milo, Lactogen 3, Dancow, Cerelac, Kitkat, Fox's, Bear Brand dan lain-lain. Motto Nestle Good food, Good life, mencerminkan Nsetle terus menerus berupaya menghasilkan makanan yang bergizi, berkualitas, dan nikmat untuk dikonsumi. sSemua itu gabungan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan merk terkenal.
Waah, puas deh bacanya dan liat foto-fotonya. Imam yang baik, jujur dan ikhlas akan membuat suasana rumah tangga menjadi sorga dunia. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin bunda Yati.
DeleteBookmark deh. Nice info Mak, thanks for share :D
ReplyDeleteSama-sama Mimi. Saya hanya sebagai penyambung informasi. Senang kalau itu bermanfaat.
Deleteahhh setuju banget nih, sebagai istri saya setuju terhadap 7 hal yg disebutkan di atas, apalagi kehadiran utuh, maklum masih el de eran mbak
ReplyDeleteMak hadir utuh bukan fisik saja. melainkan kehadiran hatinya saat bersama kita.
Deleteutamakan keluarga terlebih dahulu
ReplyDeleteKeluarga itu pondasi negara.
Deleteperan ayah sekarang ini memang tidak lagi hanya sekadar mencari nafkah. Karena peran ayah untuk pola asuh sangatlah penting :)
ReplyDeleteIya Mak. Meski tidak ada ayah bisa dicari sosok pengganti seperti kakek, paman, atau guru.
DeleteMenyimak mb ulasannya
ReplyDeleteLengkap sekali
Belajar yo? Sudah ada calonnya neng?
Deletebersyukurnya aku ketemu ayahnya anak-anak yang tipe family man kaya coky, mak. Masya Allah, senengnya bisa berbagi pengasuhan anak deh, thanks for share ya mak :)
ReplyDeleteSengaja mak aku cari data di lapangan agar tidak subyektif. Kemaren itu cuek saja aku tanya-tanya pada para ibu yang sedang menunggu anaknya bermain. Aku juga ijin dulu foto mereka boleh dimuat diblog tidak.
DeletePengasuhan anak memanggungjawab ibu dan ayah ya, bukan hanya ibunya yang mengasuh dan menjaga anak-anak.
ReplyDeleteDengan pengasuhan oleh ibu dan ayah, selain memperoleh keseimbanagn dalam memahami figur, juga anak akan utuh dalam memandang hidup
Setuju, bila figur ayah secara fisik tidak hadir atau tidak bisa diupayakan agar anak merasakan hal tersebut, Sayang sekali bila ada ayah namun tidak dimanfaatkan optimal. Dimanfaatkan dalam arti positif ya mak Titi.
Deleteacaranya seru banget dan saya yakin ilmu yang didapat juga banyak. Peran ayah memang tidak main-main..dan idealnya dibagi bersama dengan Ibu sehingga kebahagiaan anak dan keluarga pun utuh :)
ReplyDeleteAcaranya seru ya Mbak, banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang kita dapat. Pengalaman dari Choky dan tentunya aktivitas yang ada juga memberikan cerita yang seru untuk kita semua.
ReplyDeleteIya benar mba. Tetapi prakteknya yang harus kerja keras dan butuh kerjasama antara suami dan istri.
ReplyDelete