10/25/2015

CELESTIAL MOVIES: LITTLE BIG MASTER, PERJUANGAN SEORANG GURU

Url dari image ini http://www.celestialmovies.com/movie_images/littlebigmaster_main.jpg

Apa yang akan anda lakukan bila ada sekolah akan ditutup karena akan dijadikan tempat pembuangan sampah? Berdiam diri, ikut mendoakan dari jauh, mempromosikan sekolah tersebut atau mengambil tindakan seperti  Lui Wai Hung (Miriam Yeung).

Saya dan  anak saya yang berumur 7 tahun, menyaksikan film tentang perjuangan seorang kepala sekolah di Cinemaxx Plaza Semanggi lantai 5 tanggal 17 Oktober 2015. Film dari Hongkong yang berjudul Little Big Master. Kepala sekolah yang awalnya bekerja di sekolah eli memutuskan berhenti dari sekolah itu karena ada perbedaan prinsip. Ia memindahkan seorang anak murid  ke kelas biasa. Alasannya siswa tersebut mulai menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan. Ia takut nilainya tidak 100. Sebelum seperti temannya yang memukulkan kepala di kamar mandi. Hung memutuskan anak laki-laki itu belajar di kelas reguler. Orang tuanya sebagai penyandang dana sekolah protes.

Setelah resign dari sekolah itu, ia mulai merencanakan keliling dunia bersama suaminya Dong (Louis Koo). Ia mengambil kursus bahasa asing dan fitnes. Ketika fitness ia tidak sengaja melihat iklan sekolah TK yang membutuhkan kepala sekolah.  Ia tersentuh dan mendatangi sekolah tersebut meskipun hanya dibayar 4500 HKD

Awalnya anak-anak yang menggunakan masker takut atas kedatangan Hung. Mereka mengira Ia adalah awak media. Beberapa pekan sekolah tersebut  banyak yang  meliput. Orang tua merekapun bersikap sama. Tukang sapu jalanan dekat sekolah yakin Hung tidak akan bertahan menjadi guru. Sekelompok masyarakat yang tidak suka akan keberadaan sekolah tersebut mengancam bila awal semester depan tidak mempunyai murid lebih dari lima orang maka akan dibubarkan.

Satu persatu permasalahan murid dan orang tuanya dapat dipecahkan. Ada anak yang tidak masuk sekolah karena bila ia tinggal sekolah. Orang tuanya akan bertengkar dan salah satunya meninggal. Ia tidak akan melihat lagi. Nama tokoh anak tersebut Lo Ka Ka (Fu Shun-ying). Ayahnya menggunakan kaki palsu pada satu kakinya. Sementara rumahnya terancam tergusur karena ada pengembang yang mendirikan perumahan.


Kitty Fathima dan Jennie Fathima keturunan tidak diperkenankan sekolah karena ayahnya beranggapan perempuan sebaiknya tidak sekolah.

Siu Suet (Ho Yu-ying), ibunya ada di Tiongkok  Daratan, menunggu visa agar bisa masuk Hongkong. Mengharukan anak sekecil itu memasak untuk ayahnya. Meja dapurnya tinggi. Ia menggunakan kaleng yang diikat di kakinya agar mudah mencuci dan memasak. Gadis kecil itu juga menjual barang bekas. Ia berani marah pada pengempul yang bersikap curang.

Terakhir Tam Mei Chu/Chu-chu (Keira Wang) gadis kecil yang sangat takut mendengar suara guntur. Telisik punya telisik ia takut karena orangtuanya meninggal kecelakaan mobil pada saat hujan deras yang diselingi petir. Hung dengan perasaan sayangnya mengajarkan bahwa bila ada suara keras itu datang tidak ada terjadi yang mengerikan. Suara itu bukan moster. Anggap saja bila hujan datang dan disertai guntur, orangtuanya sedang kangen.

Banyak usaha lain yang Hung  lakukan untuk sekolah TK  tersebut. Cerita diangkat dari kisah nyata upaya Lui Lai Hung untuk mempertahankan TK Yuen Kong pada tahun 2009. Dibawah Universe Entertaiment Limited, produser Benny Chan, Sutradara Adrian Kwan, penulis naskah Andrian Kwan dan Hannah Cheung. Film ini berhasil mendapatkan banyak penghargaan dan meraih keuntungan HK$46,6 juta (sekitar Rp 80 milyar).

Release 19 Maret 2015 di Hongkong. Untuk pertama kali diputar di TV kabel tanggal 25 Oktober 2015. Dipasarkan Celestial Movies, saluran televisi berbayar yang memutar film mandarin dan Asia selama 24 jam. Banyak menampilkan film Mandarin dan Asia hit box office.

Saluran TV di Indonesia yang merupakan jaringan Celestial Movies ditambah dengan YesTV.
Image hasil print screen dari http://www.celestialmovies.com/cm-subscribe.asp


Bulan Oktober 2015 program highlight adalah I Love HK Movies. Ditayangkan setiap Sabtu dan Minggu malam pukul 20:00 WIB.
Image hasil print screen dari http://www.celestialmovies.com/index.asp

Kembali pada acara nonton bareng. Sebenarnya saya ingin mengajak wakil kepala sekolah TK tempat saya bekerja. Karena ia ada acara jadilah saya  mengajak anak saya untuk menonton bareng. Selain itu juga  karena temanya tentang sekolah.  Saya ingin ia  melihat ada anak lain yang harus susah payah sekolah.  Baik kondisi anak atau orang tuanya.  Hampir semua yang menonton terharu atas tontonan tersebut. Penonton mengamini pemandu acara Kartika Putri Mentari ketika ditanyakan hal itu. Sementara anak saya, asik dengan Popcorn dengan wadah ukuran besar. Rasanya memang yummy. Ia yang masih belum bisa membaca menonton film itu secara visual.

Komentarnya,"Itu aktingkan Umm?"

"Memang nak, namun itu diangkat dari kisah sebenarnya."

Anak saya memberi peringatan pada saya agar tidak memotret layar film dan berbicara. Ketika Putri mengingatkan hal itu pada audience, laki-laki kecil saya kembali membicarakan hal itu.

Saya terkesan dengan film itu ketika Hung  memberi tugas kepada muridnya untuk menanyakan impian ibu, ayah, atau pun bibinya. Mereka biasa hidup  tanpa cita-cita dan impian, sulit menggalinya. Ketika anak-anak itu berhasil mengungkap keinginan 'orang tua mereka' senyum. Lagu yang dinyanyikan anak-anak ketika tampil dipanggungpun berisi tentang itu. Antara lain liriknya yang saya sempat catat:  Aku benar benar berharap masa depan yang baik bagimu. Ubah keluhan. Aku akan memberikan hati dan jiwaku untuk terus menerus mendukungmu. 










4 comments:

  1. film yang menginspirasi...sama kayak laskar pelangi ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bedanya peran utama Laskar Pelangi adalah murid.

      Delete
  2. Film ini bikin banyak orang nangis yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mak. Ketika film usai, saya lihat banyak mata yang sembab.

      Delete