Bibi mati lampu
Ini bukan PLN yang
suka mati lampu, ini cerita seorang bibi yang suka mematikan lampu secara
refleks. Namun sering dapat protes sang suami karena sering tanpa melihat
orang ada di kamar mandi atau tidak. Konyol. Untung saja sekarang kebiasaan itu
sudah berkurang lihat-lihat dulu. Kebiasaan ini terbawa ketika tinggal di
Kalimantan. Mengalami kesulitan tanpa
lampu. Saat kecil nonton TV pakai strum Accu
Lampu hanya malam bila nyala. Periode lampu byar pet. Habis bayar petang lampu
mati. Bahkan dengar-dengar sekarang masih saja mati lampu.
Pikiran bibi yang terbatas mengapa semua itu terjadi?
Timbul harapan-harapan untuk pemegang tunggal penyedia listrik.
Distribusi
Keadilan milik seluruh bangsa. Seluruh rakyat. Bila belum
merata. Perlu tanda tanya untuk pembuat kebijakan. Contoh Kalimantan Selatan
beberapa hari lalu orang-orang disana menuntut agar nyala stabil. Mereka sampai
patungan mengumpulkan uang receh dengan gerakan 1000 ton untuk membeli alat
pembangkit listrik. Masuk akal kalau mati lampu mendadak bisa alat-alat
elektronik cepat rusak. Padahal semua rumah tangga mempunyai ini. Belum lagi
daerah ini rawan kebakaran karena banyak rumah kayu. Tak sedikit rumah terbakat
karena lilin yang jatuh. Tentu industri yang menggunakan jasa listrik juga
terganggu.
Elektrifikasi
Suatu wilayah protes karena sering padam. Sementara wilayah
lain merasakan benderangnya pembangunan saja baru setingkat mimpi. Perlu
dihargai usaha PLN untuk meluaskan titik penikmat listrik. Misalnya daerah NTT,
desa Karuni 10 KM dari Bandara Tambulaka.
SEHEN di desa Pota Wangka NTT |
Program seperti ini perlu digalakkan karena Indonesia terdiri pulau-pulau mengurangi
memakan bahan bakar fosil. Kalau diperkotaan barangkali cocok dengan program lisrik
pintar, pelanggan bisa mengatur sesuai keadaan ekonominya.
Namun yang disedihkan, mudah-mudahan sekarang sudah tak
ada, ada listrik di rumah seseorang di cabut karena ia mengambil listrik. Keadaan ekonominya saat itu tidak
memungkinkan pasang listrik. Tahun 2012 ini masih saja penikmat listrik di atas
6600 watt, disubsidi. Semoga bisa dialihkan pada rumah-rumah gelap agar mereka
tidak mengambil karena memang daya belinya tidak ada.
TDL
Rencana PLN untuk menaikkan TDL 15% tahun 2013 perlu dikomunikasikan
dengan baik. Agar tak salah paham 15%
itu besarnya seberapa? Kalau misalnya biasa membayar 200.000 ribu karena
direncanakan 1 bulan naik sekitar 1
persen kenaikan hanya 2000. Ini perlu di- blow up agar sektor ekonomi tidak
menaikkan harga karena alasan ini, karena efeknya ke masyarakat.
Bahan bakar coal water mixture
(CWM) yang menggunakan batu bara peringkat rendah, bisa dijadikan alternatif. Industri di
Indonesia membutuhkan minyak bakar mencapai 2,45 juta kiloliter/tahun, bila
beralih ke CWM, maka menghemat Rp 1,225 triliun/tahun. Sosialisaikan dengan
gencar.
Namun
alasan naik karena subsidi dikurangi, rasanya tidak fair. Sebab yang menanggung
masyarakat. Tetapi berita ini kok simpang siur ya konon subsidi energi bertambah
Rp 65 triliun menjadi Rp
80,937 triliun. Nah lho. Jadi
perlukah TDL naik?
Transparansi
Belanja pengadaan listrik negara ini besar sekali.
Peluang untuk ditilep besar. Konon 10
Milyar lebih terjadi di PLN. Rasanya keinginan menjadi PLN BERSIH itu bukan
mimpi yang tak bisa diwujudkan. Bisa kok! Nyalakan lampu ruang tamu pada malam
hari lalu buka gorden orang lain akan melihat semua aktifitas. Masalahnya
berani tidak mengajak orang-orang tak
mau bersih. Negara ini sudah berjuang, masyarakatnya juga berjuang, semoga
perjuangan itu ada hasilnya. Setiap hari secara stimulan menambah kadar
perjuangan itu.
Sumber:
No comments:
Post a Comment