1/29/2013

Air Hangat

Beberapa hari ini Lazua lebih gampang dibangunkan. Matanya cepat terbuka ketika kartun kesayangannya disebut. Jadwal tayangnya pagi sekali menurut ukurannya.
Namun..
Matahari hangat di akhir Januari, tak membuatnya segera bangun pagi.
"Ya Kartunku sudah habis ya!" nada kecewa di bibir merah cowok kecilku.
"Tak apa kan. Besok masih ada lagi."
Kali ini ia tidak marah. 
"Ambilkan bantal aku mau tiduran."
Tak berapa lama ia meminta untuk makan. Lazua berbeda dengan Abang dan kaka. Dari kecil aku menerapkan disiplin semua kegiatan itu harus ada urutannya. Kalau mereka menolak, dengan cara apapun termasuk dengan kekerasan. Kepada Lazua tidak aku lakukan. Benar-benar longgar.
Selesai sarapan ia meminta aku mengetikkan truk panjang di Youtube. Lagi-lagi seumur dia belum bisa membaca dan menulis. Sekali lagi sangat berbeda dengan Abang dan Kaka,  belum genap 6 tahun sudah kelas 1 SD. Sementara Lazua sekolah TK pun belum. Kami menunggu usia 5 tahun untuk memasukkannya  TK.
Ia mengklik  truk tentara. Aku tinggalkan. 
"Ummi, aku ingin sekolah tentara dan punya truk tentara," begitulah susunan kalimatnya apa adanya. Kemudian ia bicara lain, "Ummi, aku ingin BAB." Hadeuh laporan.
Selesai BAB ia mau nonton lagi. Aku membujuk," Ayuuu mandi!"
"Tidak mau."
"Ummi punya ide, tentarakan harus mandi dek, kalau tidak nanti badannya gatel-gatel trus kalau bertempur salah tembak deh."
"Oh ya? Aku mau mandi deh, tetapi aku mau mandi pakai air hangat."
"Ha ha, adek masa tentara mandi pakai air hangat."

Ini jurus kesekian kali cara membujuknya mandi.  

No comments:

Post a Comment