5/31/2014

HIDUP... BERAT

Azra menyanyi, "Hidup ini berat sekali."
Saya bertanya padanya, "Memang kamu memikul apa? Kayu? Berapa kilogram?"
"He he he," katanya. "Tadi aku mendengar orang bernyanyi seperti itu ditelevisi."
Tentu saja makna berat pada kedua kalimat di atas berbeda.

Kadang seseorang mendefinsikan berat dalam hidupnya sesuai cara berpikirnya. Saya sering mengamati orang di jalan. Beberapa waktu lalu ada seorang laki-laki postur badannya tidak sebanding dengan gerobak yang ia tarik. Muatan gerobaknya berupa balok kayu yang besar. Jalanan menanjak.

Masya Allah tidak tampak  diraut mukanya mengeluh. Saya yakin Ia sangat sabar menjalani hidupnya. Ia mensyukuri karunia yang dimilikinya dan ikhlas menerima kekurangan. Sehingga ia mau mengupayakan hidupnya dengan cara demikian. 

Rasa tertampar dengan kinerja yang saya miliki. Usaha pekerja tersebut tidak sebanding yang saya lakukan. Ia menggunakan otot tangan dan bahunya untuk bekerja. Sementara otot otak saya,  tidak saya pergunakan optimal. Tutup muka. Malu. 

No comments:

Post a Comment