JANGAN RAGU MEMELUK ODHA
Tulisan kedua acara ASEAN BLOGGER PEDULI AIDS DAN DISABILITAS
Ki-ka: Ajeng, Pak Syaiful W. Harahap, Suksma Ratri, dan dr Bagus |
Saat registrasi acara
ASEAN BLOGGER PEDULI AIDS DAN DISABILITAS , aku bertemu dengan Ani Berta dari
Emak-Emak Blogger di meja pendaftaraan. Berdiri seorang wanita langsing
dan cantik. Ani menyebut sebuah nama Suksma Ratri. Aku memeluk perempuan yang
baru aku kenal tersebut seperti biasanya bila kopdaran teman-teman dunia maya.
Kemudian aku berlalu dan
mengikuti acara satu demi satu. Tiba
pada saatnya sharing tentang AIDS. Aku seperti kebanyakan orang lain, tak
begitu mengerti tentang HIV AIDS.
Dari singkatan saja aku tak hapal. HIV adalah human immunodeficiency virus. HIV merupakan retrovirus
(virus yang menggandakan diri dalam sel darah putih manusia) yang menjangkiti
sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan
macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan
atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi
kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Panjang banget kutipannya. Ini aku peroleh dari http://www.-aidsindonesia.or.id/.
AIDS adalah singkatan dari ‘acquired immunodeficiency syndrome’ dan menggambarkan berbagai
gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh
dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV
telah berkembang menjadi AIDS. Aku tak mau memakai bahasa sendiri karena takut
menyalahi arti.
Menurut Ratri (perempuan yang aku peluk ketika
registrasi di sesi terakhir ia bicara di depan forum dan ternyata ia seorang ODHA) dalam wawancaranya dengan nenglita di http://mommiesdaily.com
“HIV
itu nggak mematikan walaupun belum ada obatnya. Yang bisa mematikan itu
sebenernya Infeksi Oportunistik yang sering menyerang orang dengan HIV. Infeksi
ini biasanya TB Candidiasis, Meningitis atau Toxoplasmosis. Infeksi-infeksi ini
sebenarnya bisa menyerang siapa aja, tapi kalau menyerang pengidap HIV, biasanya
situasinya jauh lebih buruk daripada orang lain karena sistem kekebalan tubuh
yang menurun drastis. Infeksi-infeksi
ini sifatnya oportunis, jadi mereka memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang
rendah untuk memperburuk kondisi pengidap”.
Materi dari dr Bagus |
Session
pertama dr Bagus yang mengisi acara. Judul materi yang dibawakannya adalah HIV
dan AIDS. Seberapa besar permasalahan HIV dan AIDS di sekitar kita? Menurut
laporan Kementerian Kesehatan Triwulan III tahun 2012 jumlah yang terdata
hingga September 2012 pengidap HIV 92251 orang. Pada tahun 2011 Indonesia urutan ke 47 di dunia dan tercepat
penyebarannya di Asia Tenggara.
Laporan Kementerian Kesehatan Triwulan III tahun 2012
|
Materi dr Bagus |
Bila orang-orang yang bersinggungan
seperti gambar di atas perlu waspada apabila demam disertai panas tinggi,
gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan limpa yang dapat terjadi pada saat
seroconversion (pembentukkan antibody akibat HIV yang biasanya terjadi antara
enam minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi).
Kalau misalnya melakukan
hal yang berisiko HIV kemudian langsung test tidak akan terdeteksi karena pembentukan
antibodi terbentuk antara 6 minggu dan 12 minggu. Oleh karena itu sebelumnya
tidak ada gejala yang tampak setelah terjadi infeksi awal. Terbayangkan bila
orang yang terkena infeksi ini kemudian menularkan kepada orang lain.
Materi Pak Syaiful W. Harahap |
Hubungan sosial tidak
menularkan HIV karena tidak memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
yang dapat menularkan. Dr Bagus mengingatkan tak masalah hidup serumah dengan orang
penderita HIV, berenang, berjabat tangan, makan bersama, berpelukan, berciuman,
Gigitan nyamuk dan serangga lain karena virus AIDS tidak bisa berkembang biak
di tubuh serangga tersebut. Hanya bisa berkembang biak pada sel darah putih
manusia.
Berbicara pada sesi ke dua
adalah Syaiful W. Harahap pemimpin Redaksi Situs “AIDS Watch Indonesia” http://www.aidsindonesia.com. Konsen
terhadap masalah AIDS hingga mempunyai dua buku Pers Meliputi AIDS dan Kapan
Anda Harus Test HIV.
Wartawan senior ini
berbagi pengetahuan kepada para blogger yang hadir pada acara ASEAN Blogger
peduli AIDS, terutama bagaimana mengolah tema HIV AIDS. Banyak paparan yang sangat bermanfaat. Antara
lain para blogger sebagai sosial media
yang juga merupakan bagian dari media
massa. Tujuan dari jurnalisme adalah
agent of change dan agent of development memberikan manfaat bagi kehidupan.
Tujuan dan manfaat dapat tercapai jika berita:
Mengedepankan aspek-aspek
kemanusiaan
Mengutamakan fakta
Tidak menghakimi
Keberpihakan kepada
objektivitas yang akurat
Penyajian yang fair
Keberpihakan kepada
kebenaran
Keberpihakan kepada yang
tertindas, yang tidak berdaya
Keberpihakan kepada yang
terabaikan
Materi pak Syaiful W Harahap |
Ketika ingin menulis
tentang pasien AIDS (dan semua jenis penyakit ) sebaiknya perhatikan fakta publik
seperti inisial nama, umur, jenis kelamin, faktor risiko (media penularan),
jenis tes, tes konfirmasi, alamat (hanya nama kota atau kecamatan), jika sudah
masa AIDS: gejala yang ada, kematian terkait AIDS: penyakit penyebab kematian.
Berita Para ODHA (orang
dengan HIV AIDS) termasuk bagian dari unsur-unsur
layak berita yaitu berkaitan dengan human
interest; peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kemanusiaan, significance; peristiwa atau kejadian yang
terkait dengan harkat kehidupan orang banyak dan magnitude; peristiwa atau kejadian yang terkait dengan jumlah atau
angka. Sedangkan unsur berita lainnya adalah timeliness; peristiwa atau
kejadian yang terkait dengan aktualitas,
proximity; peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kedekatan secara
geografis atau psikologis serta prominence; peristiwa atau kejadian yang
terkait dengan ketenaran.
Laporan Kementerian Kesehatan Triwulan III tahun 2012 |
Melihat data tersebut ibu
rumah tangga (pasti perempuan) cukup mencengangkan. Selama ini kita berpikir
hanya orang-orang yang perilaku berisiko saja yang terkena. Ternyata salah
besar. Deg-degan ya, karena perempuan ibu rumah tangga setiapun dan anak-anak bisa tertular apabila suaminya berperilaku yang rentan terhadap AIDS dan HIV. Seperti Ratri ia seorang ibu rumah tangga dan pekerja yang hanya mempunyai satu laki-laki yaitu suaminya. Karena almarhum suaminya mantan pengguna nafza suntik dan pernah berbagi jarum suntik ia terinfeksi HIV. Ketika menikah suami Ratri mengaku negatif. Ternyata??? Syukur Alhamdulillah anaknya negatif. Kini Ratri aktif mengkampanyekan ODHA.
Materi dr Bagus |
Laporan Kementerian Kesehatan Triwulan III tahun 2012 |
Perlu digarisbawahi AIDS
adalah kondisi bukan penyakit yang terjadi pada seseorang yang sudah tertular
HIV. Jadi usaikan memberi stigma membabi buta pada orang dalam kondisi
demikian. Tak semua ODHA adalah pelaku berisiko ada dari mereka yang korban.
Lindungi mereka dari rasa takut, diskriminasi, stigma. Dorong mereka untuk mudah mengakses pengobatan. Obat untuk HIV AIDS adalah obat antiretroveral (ARV). Kasus yang terdekteksi dan tidak terdeteksi seperti fenomena gunung es. Tak ada jalan lain selain tes HIV (ELISA). Membuka pikiran orang untuk mendeteksi diri dan berobat akan mengurangi angka kematian dan penularan.
Lagi-lagi mengutip dari Komisi Pemberantasan AIDS (http://www.aidsindonesia.or.id/) sebab saran ini pasti melalui penelitian yang mendalam terhadap perilaku yang terjadi dalam masyarakat. Semoga yang saya lakukan di bawah ini bukan termasuk copy paste yang membabi buta.
Penularan HIV secara seksual dapat dicegah dengan:
- berpantang seks
- hubungan monogami antara pasangan
yang tidak terinfeksi
- seks non-penetratif
- penggunaan kondom pria atau
kondom wanita secara konsisten dan benar
Cara tambahan yang lain untuk menghindari infeksi:
- Bila anda seorang pengguna
narkoba suntikan, selalu gunakan jarum suntik atau semprit baru yang
sekali pakai atau jarum yang secara tepat disterilkan sebelum digunakan
kembali.
- Pastikan bahwa darah dan produk
darah telah melalui tes HIV dan standar standar keamanan darah
dilaksanakan.
Materi dari pak Syaiful W. Harahap |
Bila semua unsur
masyarakat saling membahu Insya Allah harapan Zero new HIV Infection, Zero
Discrimination and Zero HIV Related Deaths pada tahun 2015 bisa terlaksana. Perempuan dan Anak terhindar dari AIDS. Otomatis ini
mendorong kaum laki-laki tidak melakukan perilaku beresiko.
Catatanku lebih baik
menghindari narkoba dan perilaku seks bebas karena itu dua bagian peluang AIDS menginfeksi manusia. Hidup dengan iman yang melekat dalam setiap aspek kehidupan itulah kunci permasalahan.
Jadi bagaimana siapkah
para blogger jadi Duta AIDS dan ASEAN Blogger Community menjadi pilar terdepan dalam
kepedulian terhadap AIDS sekaligus membantu pemerintah dalam pemberantasan
AIDS.
Sumber dokumen pribadi, http://goo.gl/XdHXp, http://goo.gl/f4o4S |
Tulisan ini dilombakan yang diselenggarakan oleh ASEAN Blogger yang didukung oleh XL Axiata
Sumber
http://health.okezone.com/read/2012/01/25/482/563352/duh-indonesia-penyebar-hiv-aids-tercepat-asia-tenggara
http://mommiesdaily.com/2010/08/30/suksma-ratri-hiv-does-not-reduce-my-dignity/
http://nyai.co/nyai-di-sekitar-kita-suksma-rathttp://www.aidsindonesia.or.id/
http://www.aidsindonesia.com/
http://www.ciremaipost.com/index.php/kesehatan/kesehatan-pengobatan/568-hivaids-dunia-jepang-urutan-87-indonesia-47-.html
http://www.muslimah.web.id/
mudah2an dg semakin banyaknya info2 spt ini org akan semakin mengerti tth HIV/AIDS ya mbak.. Karena dulu sy pernah kenal dg seorang yang kemudian terkena HIV/AIDS, jujur aja sy takutnya luar biasa.. Gak mau kenal-kenal lagi kalo bisa.. Itu karena saya gak ngerti ttg HIV/AIDS ini..
ReplyDeleteStigma tentang ODHA berpengaruh dari berita yang muncul. Padahal banyak yang tersembunyi mereka orang baik-baik tidak melakukan perilaku berisiko tetapi terinfeksi. Mereka takut karena banyak orang yang langsung menuding tentang perilaku mereka.
Deletemengerikan juga hiv ini
ReplyDeleteya
Iya Ahmad, Iman itu benar-benar jawaban ya.
Deletewah, tulisannya bagus bgt..smoga menang ya sob...
ReplyDelete:D
Terimakasih doanya @penghuni 60
DeleteNgeri bener ya Mbak, ibu rumah tangga dan anak-anak sering menjadi korban. Gutjob, Mbak, tulisannya bagus. Semoga menang.
ReplyDeleteTrims sudah mampir.
DeleteMba, boleh saya minta email mba suksma ratri, atau email mba admin blog ini? Ada pertanyaan yang bersifat pribadi yg ingin saya tanyakan. Terima kasih.
ReplyDeleteCoba saya cari info keteman saya mengenai email mbak Ratri.
DeleteSudah dapet mba, saya minta langsung dari blog ma ratri. Terima kasih sebelumnya mba tri sapta
DeleteMaaf untuk emailnya saya tidak menyimpan. Tadi saya searching ada twitternya @NSPR12. Katanya ia yang membuat akun tersebut. Coba sapa diakun tersebut.
Delete