Pertanyaan para hadirin (pilihan
katanya membuat senyum) yang sempat saya catat antara lain:
Film Berkualitas itu seperti apa?
Film berkualitas itu tidak hanya dari
perspektif teknis. Film yang baik mampu membawa emosi penonton, menambah pemahaman tentang hidup.
Ketika menyaksikan semua indera tersentuh setelah selesai masih memikirkan film
tersebut bahkan ingin melakukan sesuatu, memperbaiki diri dan cara berpikir.
Bagaimana film bisa masuk ke twenty
one?
Bagi sineas muda/pemula, masuk kedalam
jaringan bioskop tersebut tentu tidak mudah. Untuk mendapat jadwal putar saja
harus menunggu beberapa bulan. Mereka mau menerima film yang sudah ada trailernya
karena dahulu banyak produsen yang belum membuat film sudah mendaftarkan filmya
beberapa film sekaligus.
Bagaimana menjadikan film sebagai pendidik
masyarakat? (kalau saya tidak salah menangkap pertanyaan)
Film bukan media pendidikan akan
tetapi sebuah sarana hiburan. Kalau kemudian ada pesan moral yang dapat
diperoleh dari film itu adalah kelebihan sebuah film. Mira tidak suka dengan
film yang menggurui.
Seberapa jauh film meningkatkan
perekonomian Indonesia?
Ketika membuat film Laskar Pelangi di
Bangka Belitung, kami membayar hotel, menggunakan transportasi, catering, banyak
menyerap tenaga kerja ketika proses pembuatan film. Setelah film tayang, banyak
wisatawan yang ingin berkunjung ke Belitung. Film menjadi sarana promosi
parawisata.
Kejutan
bagi penanya mendapatkan sebuah buku Rhenald Kasali berjudul Wirausaha Muda
Mandiri kumpulan kisah inspiratif anak-anak muda menemukan masa depan dari
hal-hal yang diabaikan banyak orang. Sebagai pengantar Zulkifli Zaini direktur
Utama Bank Mandiri.
No comments:
Post a Comment