2/01/2014

Idealisme vs Pasar Film Indonesia - Strategi dan Tantangan Bisnis ke Depan (2)

Pada tulisan kedua saya untuk mengikuti BLOG COMPETITION #WMExpo2014 kurang tempat karena persyaratannya tidak boleh lebih dari 5000 karakter. Oleh karena itu saya sambung di sini.

Pertanyaan para hadirin (pilihan katanya membuat senyum) yang sempat saya catat antara lain:

Film Berkualitas itu seperti apa?

Film berkualitas itu tidak hanya dari perspektif teknis. Film yang baik mampu membawa emosi  penonton, menambah pemahaman tentang hidup. Ketika menyaksikan semua indera tersentuh setelah selesai masih memikirkan film tersebut bahkan ingin melakukan sesuatu, memperbaiki diri dan cara berpikir.

Bagaimana film bisa masuk ke twenty one?

Bagi sineas muda/pemula, masuk kedalam jaringan bioskop tersebut tentu tidak mudah. Untuk mendapat jadwal putar saja harus menunggu beberapa bulan. Mereka mau menerima film yang sudah ada trailernya karena dahulu banyak produsen yang belum membuat film sudah mendaftarkan filmya beberapa film sekaligus.

Mira bersama yang lain dalam sebuah wadah membuka kesempatan (merekomendasikan) seorang sineas pemula untuk memutar film di jaringan tersebut.

Bagaimana menjadikan film sebagai pendidik masyarakat? (kalau saya tidak salah menangkap pertanyaan)
Film bukan media pendidikan akan tetapi sebuah sarana hiburan. Kalau kemudian ada pesan moral yang dapat diperoleh dari film itu adalah kelebihan sebuah film. Mira tidak suka dengan film yang menggurui.

Seberapa jauh film meningkatkan perekonomian Indonesia?
Ketika membuat film Laskar Pelangi di Bangka Belitung, kami membayar hotel, menggunakan transportasi, catering, banyak menyerap tenaga kerja ketika proses pembuatan film. Setelah film tayang, banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Belitung. Film menjadi sarana promosi parawisata.



Kejutan bagi penanya mendapatkan sebuah buku Rhenald Kasali berjudul Wirausaha Muda Mandiri kumpulan kisah inspiratif anak-anak muda menemukan masa depan dari hal-hal yang diabaikan banyak orang. Sebagai pengantar Zulkifli Zaini direktur Utama Bank Mandiri.


No comments:

Post a Comment