Sore 12 Maret 2015 langit daerah tempat tinggal saya, terlihat penuh dengan titik air. Tidak berapa lama byur. Seperti baskom penuh yang ditumpahkan ke kepala.
Rumah saya dekat dengan tempat kerja. Buru-buru saya pulang. Ada bagian atap rumah saya yang bocor. Walah airnya mengalir sampai jauh. Dari kamar hingga dapur.
Untung punya tagline sabar syukur ikhlas. Walau lantai sebelumnya baru dibersihkan kudu dipel lagi dan berkali-kali karena air menggenang. Yup nikmati. Terpikir orang-orang yang kebanjiran dan terendam berhari-hari. Keciil yang saya alami. Jadi semangat ngepel seluruh ruangan. Hitung-hitung olah raga.
Setelah itu minta sama Allah dapat bayaran yang tinggi plus banjir rejeki. Fabiayyi aalaaaaai robbikumaa tukadjdjibaan Maka nikmat Tuhanmu yang manakah, yang kamu dustakan. Yaa selama ini meski secara materi tidak berlebihan saya bersyukur bertemu dengan orang-orang yang mau berbagi ilmunya. Padahal secara hitung-hitungan saya tidak mampu membayar tarif mereka.
Semua kembali pada individunya. Sebuah peristiwa mau disikapi dengan nelongso atau legowo.
setelah musibah Insya Allah ada rezeki mak. aku juga kebanjiran tahun lalu :)
ReplyDeleteAamiin.
Delete