Liburan tiba. Hore. Hore. Mau jalan-jalan bukan saat tepat. Karena selain belum ada anggaran juga sekarang bulan puasa. Anak-anak benar-benar menikmati liburan ala mereka. Ngegame, nonton TV, baca, main kartu perkalian, main mobil-mobilan dan lain-lain. Hmm tidak produktif. Menurut Ummnya, padahal mereka pasti banyak belajar dari bermain.
Abang sudah berhasil dikompori untuk menulis dan berkompetisi yang diselenggarakan Pos dan Republika. Beberapa hari sebelumnya ia mencari ide dengan cara membaca. Padahal aku sudah memberi pancingan ia belum juga mau menuangkan pada tulisan. Ketika diberitahu agar menulis saja dahulu tidak pedulikan bentuk tulisan dan kontennya bagus atau tidak. Ia dengan cepat menulis 4 lembar. Terbukti orang rajin membaca lebih mudah menulis. Ketika di pesantren ia pelalap buku Tasaro (Ummnya saja belum sanggup).
Hanya saja ia belum selesai mengedit. Ia membujuk aku untuk mengedit tulisannya. Untuk mengarahkan aku setuju kalau mengubah semua tentu tidak. Selain tentang nilai-nilai kejujuran juga bahasanya juga berbeda. Itu ia akui sendiri. "Kok jadi berbeda ya Umm." Ketika aku mencoba menggunakan bahasaku.
Sementara itu Kakak belum mau. alasannya tidak bisa. Aku suruh baca benar-benar, tema lomba yang ada di majalah Bobo. Ia mendekatkan alisnya. Entahlah apa maksudnya.
Hanya saja ia belum selesai mengedit. Ia membujuk aku untuk mengedit tulisannya. Untuk mengarahkan aku setuju kalau mengubah semua tentu tidak. Selain tentang nilai-nilai kejujuran juga bahasanya juga berbeda. Itu ia akui sendiri. "Kok jadi berbeda ya Umm." Ketika aku mencoba menggunakan bahasaku.
Sementara itu Kakak belum mau. alasannya tidak bisa. Aku suruh baca benar-benar, tema lomba yang ada di majalah Bobo. Ia mendekatkan alisnya. Entahlah apa maksudnya.
"Coba, Kakak banyak membaca tentang tema tersebut. Nanti akan sendirinya bisa menulis. Coba gali!"
"Hah! Gali?" Wajah Kakak melongo. Selanjutnya ia mulai memainkan makna kata lagi.
"Gali sumur Um?"
Iih gemes. Harus banyak membaca thesaurus/tesaurus memang kalau bicara sama Kakak.
Adik yang masih TK tidak ketinggalan ternyata mau menulis juga. Kalau ia memang benar-benar melatih tangannya agar bisa menulis. Ia kidal. Ketika memegang pensil dengan tangan kanan jujur ia berkata sulit digerakkan.
"Otak aku lebih mudah mengendalikan tangan kiri." Begitu pernyataan yang keluar dari mulutnya. Walau libur ia mau berlatih menulis huruf-huruf. Setelah selesai mengerjakan kegiatan ia boleh memilih warna bintang yang ditempel pada halaman depan.
Adik yang masih TK tidak ketinggalan ternyata mau menulis juga. Kalau ia memang benar-benar melatih tangannya agar bisa menulis. Ia kidal. Ketika memegang pensil dengan tangan kanan jujur ia berkata sulit digerakkan.
"Otak aku lebih mudah mengendalikan tangan kiri." Begitu pernyataan yang keluar dari mulutnya. Walau libur ia mau berlatih menulis huruf-huruf. Setelah selesai mengerjakan kegiatan ia boleh memilih warna bintang yang ditempel pada halaman depan.
No comments:
Post a Comment