7/21/2014

MENGAPA UMM HAID?

Mendekati akhir Ramadhan. Eh zi(si) Em, datang. Subuh ikut sahur dengan anak- anak agar tidak membuat mereka 'kacar' (bahasa Banjar: ngiler).

Siangnya sang Umm mengendap-ngendap ke dapur. Tengok kiri kanan barangkali juncil (jundi cilik) sedang lewat. 

Buka kulkas pelan-pelan. Tarik napas. Hup. Berhasil. Ada roti coklat. Slruuup sepertinya enak. Dengan sigap roti sudah berpindah ke tangan. Lalu plastik dibuka. Setengah kunyah tiba-tiba ada yang lewat. Sepertinya ia tidak memperhatikan. Jangan-jangan...ia melihat.

Benar ternyata ia melihat. Plastik plus roti diletakkan di belakang punggung.

"Umm, ada suara kresek kresek. Umm makan roti. Buka puasa?" Azra bertanya dengan mata yang menyelidik. 

"Mmm, iya anu," setengah gugup saya mengangguk. 

"Kok?" sebuah kata mengandung sejuta tanya.

"Umm haid."

"Oooh. Mengapa perempuan haid Umm?"

Ya ampun bagaimana harus menjelaskan pada anak laki-laki 10 tahun. Tidak mungkin apa adanya. Mengapa hal begini terlewat begitu saja. Ummnya tidak mencari tahu bagaimana menjelaskan. Dulu aman saja karena abangnya tidak bertanya. Nah ini, memang ia suka menanyakan hingga detil. 

Tanpa pikir panjang saya mencoba menjelaskan, "Haid itu agar perempuan hamil." Waaah sebuah kalimat rancu dan mengundang banyak pertanyaan. Apalagi untuk seorang Azra. Hik ia seperti Umm kecil.

"Kalau begitu Umm tidak usah haid saja. Nanti hamil lagi. Masa sudah tua punya anak lagi. Umm kan sudah punya anak tiga."

Umm tepok jidat. Pasti ia kira setelah haid Ummnya bakal hamil. Sudah tahu jadi orang tua zaman sekarang harus berilmu. Malah lalai tidak membaca bab ini. 

***

Malamnya ia masih penasaran. Kembali meluncurkan ketidakmengertiannya, "Mengapa Umm haid?"

"Haid itu pemberian Allah. Ada sel telur yang dititipkan di perut Umm. Setiap bulannya akan keluar dari perut." Sengaja tidak menggunakann kata rahim.

Iseng Azra keluar, "Mengapa Umm tidak bagi sama kita saja telurnya. Kan enak dimakan."

"Uaaaa, sel telur Za, bukan telur rebus, telur asin. Masa iya Azra mau ngubek-ngubek perut Umm"

***

Keesokan masih saja Azra melarang Umm haid, karena ia tidak mau punya adik lagi. Saya mau menjelaskan lebih dalam lagi.

"Haid itu pemberian Allah seperti Azra diberi kuping untuk mendengar. Setiap bulan perempuan yang sudah baligh akan haid. Bukan berarti setelah haid hamil. Sel telur yang ada dalam perut akan keluar apabila tidak dibuahi." Hupp sudah terlalu jauh, untung saja ia sedang tidak konsen dengan pembicaraan saya. Kalau tidak pasti akan ia akan tanya dibuahi itu apa Umm? Pertanyaan yang saya sudah tahu jawabannya. 

Sepengetahuan saya cara menjawabnya dengan analog seekor ayam betina bertemu dengan ayam jantan maka yang terjadi kemudian ayam betina akan bertelur. Tetapi untuk seorang Azra apakah jawaban seperti itu akan memuaskan dirinya.
Ayamnya Lazua: Flappy bird...mengapa bukan Flappy chick dek?







No comments:

Post a Comment