Subuh hari ini kami berencana ke pasar Terapung di
Banjarmasin. Memamfaatkan waktu yang sedikit sebelum pesawat menerbangkan kami ke Jakarta kembali.
Pengalaman kalau tidak subuh tak akan mendapatkan momen suasana riuhnya. Karena pasar ini hanya sebentar. Tapi…tulisan unuk #10dayforasean belum disetor. Benar-benar tantangan menulis. Duh kalau tak selesai masa harus menulis sambil naik jukung (perahu kecil)/klotok dan kalau ke pulau kembang bisa-bisa ngetik di temani warik-warik (kera) penghuni pulau itu.
Pengalaman kalau tidak subuh tak akan mendapatkan momen suasana riuhnya. Karena pasar ini hanya sebentar. Tapi…tulisan unuk #10dayforasean belum disetor. Benar-benar tantangan menulis. Duh kalau tak selesai masa harus menulis sambil naik jukung (perahu kecil)/klotok dan kalau ke pulau kembang bisa-bisa ngetik di temani warik-warik (kera) penghuni pulau itu.
#day7 negara yang dibicarakan
adalah Singapura. Ada
apa dengan negara tetangga yang terkenal dengan kebersihan, keteraturan,
kemakmuran dan surga belanja ini? Baru ngeh
dari @aseanblooger, kalau negara ini mempunyai sengketa perbatasan dengan Malaysia . Pulau
yang dipersengketakan yaitu Pedra Branca (Malaysia : Pulau Batu Puteh), Batuan
Tengah dan Karang Selatan. Tahun 2008 sudah diselesaikan oleh Mahkamah
Internasional (awal persengketaan tahun 1979) diiringi dengan penyerahan Pulau
Preda Branca kepada pemerintahan Singapura. Walakin
masyarakat Malaysia
kurang menerima hal ini. Sedangkan dua pulau yang lain masih belum selesai.
Bicara persengketaan nyerempet masalah politik. Namun
ujung-ujungnya pasti masalah ekonomi. Mengapa diperebutkan? Penasaran. Apakah
ia pulau yang cantik? Pulau yang kaya? Atau karena sejarah?
Pedra Branca/Batu Puteh
Pedra Branca terletak 25 mil laut
(46km) timur Singapura, dan 7,7 mil laut (14km) selatan Johor . Pedra Branca
hanya sebuah pulau kecil seukuran lapangan sepak bola . Pulau ini muncul pada
peta laut Laksamana Cheng Ho sebagai 白礁 (bahasa Cinanya pedra Branca) di
abad ke-15 .
Pulau ini hanya seukuran lapangan
sepak bola, walau kecil wilayah ini sangat strategis, karena terletak di pintu
masuk timur Singapura. Setiap tahun
mengawasi 50.000 kapal yang lewat. Aku tidak tahu apakah hanya lewat saja atau
bayar ijin lewat, tetapi yang pasti beli bahan bakar.
Dari sudut pandang ekonomi, siapa
pun yang memiliki pulau ini, bisa mengklaim perairan laut teritorial yang lebih
besar disebut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) di bawah hukum laut. Dari
perspektif militer, siapa yang menguasai ini berarti dapat mengkontrol akses ke barat .
Perjanjian Melayu – Anglo tahun
1879 Sultan Hussein dan Temenggong Abdul Rahman menjual Singapura dan
sekitarnya untuk kepentingan pribadi. Inilah menjadi dasar ICJ memenangkan
Singapura.
Terlepas menang atau kalah,
memiliki atau tidak pulau tersebut dan dua pulau yang lain ada yang lebih
penting yaitu perkembangan politik, membentuk dan berbagi norma, pencegahan
konflik, resolusi konflik, pembangunan perdamaian pasca-konflik, dan mekanisme
pelaksanaannya. Hal ini adalah komponen perdamaian yang disusun oleh APSC (ASEAN Political-Security
Community). Para Anggota ASEAN berpegang teguh menyelesaikan setiap masalah
perbedaan intra-regional dengan damai
dan berkeyakinan keamanan secara fundamental terkait satu sama lain terikat
oleh lokasi geografis, kesamaan visi dan tujuan.
Jangan sampai hanya karena berebut satu pulau kecil mengganggu
stabilitas keamanan negara masing-masing anggota ASEAN. Bila sudah diselesaikan secara adil oleh
Mahkamah Internasional (mereka tentu tak asal-asalan dalam memutuskan sesuatu)
hormati. Fokus pada pulau-pulau lain yang masih bisa di-explorasi dengan legal.
Sehingga tujuan dari APSC, negara-negara di kawasan ini hidup
damai satu sama lain, dalam lingkup keadilan, demokratis dan harmonis tercipta. Bila ini
terujud Masyarakat Ekonomi ASEAN juga akan lebih mudah mencapai tujuannya dan siap menyongsong Komunitas ASEAN 2015. ASEAN menjadi lebih ketat, mengikat dan bergerak lebih cepat. Satu visi, satu identitas, satu komunitas.
http://navalants.blogspot.com/2013/01/rss-courageous-10-years-on.html
http://prasetya.ub.ac.id/berita/Dirjen-Kerjasama-ASEAN-Peluang-dan-Tantangan-Menuju-Komunitas-ASEAN-2015-13659-id.html
http://prasetya.ub.ac.id/berita/Dirjen-Kerjasama-ASEAN-Peluang-dan-Tantangan-Menuju-Komunitas-ASEAN-2015-13659-id.html
Senangnya bisa dapat pengetahuan info dari tulisan mba ini...sukses untuk Lomba ASEANnya yang bener2 kompetitif ini mbak ;)
ReplyDelete