Gambar diambil dari:http://asean-summit-2013.tumblr.com/ |
“Diam dik. Berisik. Suara (adiknya sedang menyanyi sambil main, padahal tidak jelek) kamu tidak enak didengar,” Azra blak-blakan bicara. Ia sedang mengerjakan PR.
Protes Azra ini layak jadi contoh
tema #day8 kemaren tentang kebebasan berekspresi. Selanjutnya sang adik tidak terima.
Perdebatan sengit terjadi (duh bahasa Ummi) Berebut
omonglah (bahasa Betawi) mereka. Ummi sekali dua kali menyuruh berhenti,
tak diidahkan.
Akhirnya mengeluar senjata
pamungkas. Biasanya berhasil.
“Katanya ingin ini ingin itu,
Okeee Ummi tidak mau menulis akh. Nongkrongin kalian saja. Sampai
berdamai.” Akhir-akhir ini setiap lomba menulis mereka ikut mendoakan karena
bila berhasil mereka ikut kecipratan.
Hu hu doanya ada pamrihnya, ya nak.
Pesan mama yang paling aku ingat
adalah orang bertengkar jauh rejeki. Setelah aku dewasa ini, benar-benar baru
paham akan maknanya. Kalau hanya
mengurusi pertengkaran anak-anak, waktu produktifku hilang. Walau kadang tak
bisa dibiarkan begitu saja karena mereka tak dapat menyelesaikannya sendiri.
Gambar diambil dari: http://www.site.rmutt.ac.th/ASEAN/?page_id=852 |
Berkait dengan pertengkaran lawan
dari persatuan, tema #day9 adalah bagaimana
mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN dengan menggunakan ketiga
pilar ( Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan
Sosial dan Kebudayaan). Mampukan
negara-negara Asean menyatukan rakyat dan menciptakan masa depan?
Seperti tema KTT ASEAN ke 22 di Brunei Darusalam.
Gambar diambil dari http://phangngacommunitycollege.blogspot.com/2012/08/asean-community-at-12th-asean-summit-in.html |
Haruskah kita pesimis dengan
kondisi sekarang? Negara-negara ASEAN belum merata pembangunan ekonomi, ada
negara yang belum selesai masalah-masalah sosialnya, dan stabil keamanannya.
Bercermin pada ekonomi negara
Brunei Darusalam, yang mempunyai produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan
berbelanja. Akan negara ASEAN akan terintegrasi secara ekonomi? Terpadu
secara politis, dan bertanggung jawab secara sosial.
Sekretaris Jenderal ASEAN Le
Luong Minh. "Kemampuan kita untuk memenuhi tujuan akan memiliki efek luas
bagi ASEAN pasca 2015." The 22nd ASEAN SUMMIT di Brunei.
Kita sebagai
negara ASEAN harus optimis karena semua sudah mulai bekerja mencapai tujuan
tersebut. Seperti CHAIRMAN’S STATEMENT OF THE 22nd ASEAN SUMMIT,
“Our People, Our Future Together”
Maunya menggunakan video dari web ASEAN. Sayang tidak bisa diupload. Apa boleh buat tak ada rotan akarpun jadi. Kalau ingin manuntun (menonton: bahasa Banjar) langsung di sumbernya. Ini linknya: http://goo.gl/vbThxe. Indahnya persatuan
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforasean
Sumber Tulisan:
http://www.asean.org/news/item/asean-community-2015-is-top-priority-at-22nd-asean-summit?category_id=27
http://indonesian.cri.cn/201/2013/04/25/1s137831.htm
http://www.asean.org/archive/5187-10.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei
No comments:
Post a Comment