9/01/2013

INVESTASI DIPLOMATIK LAOS ANTARA FAKTA DAN HARAPAN

Dari ASEAN BLOGGER
Hari ke-6 : Laos
Visi ASEAN 2015 adalah menjadi ASEAN komunitas tunggal, baik di bidang ekonomi mau pun politik. Laos, atau Republik Demokratik Laos, meski sudah bergabung dengan ASEAN sejak tahun 1997, namun baru membuka diri seluas-luasnya dengan negara lain pada tahun 2004, dan melakukan kerjasama di berbagai bidang. Peran Republik Demokratik Laos di ASEAN, bisa dikatakan belum banyak berkontribusi, tenggelam di bawah bayang-bayang negara ASEAN lainnya yang semakin maju. Dengan adanya Komunitas ASEAN, diharapkan Laos menjalin kemitraan yang baik dengan  negara ASEAN lainnya.
Jika posisi Anda adalah negara Laos, investasi diplomatik apa yang diharapkan dengan kemitraan yang terjalin dengan dunia internasional, khususnya negara-negara ASEAN. Tuliskan pendapatmu di blog tentang hal tersebut. Fokus pada peran Laos sebagai anggota Komunitas ASEAN.


Waktu SD, sekitar 30 tahun yang lalu, aku membeli sebuah buku tentang Negara-negara. Karena Binuang tak semaju sekarang aku membeli ke Jakarta dengan cara mengirim wesel. Walau jauh dari akses buku, aku bersyukur orang tuaku sangat peduli tentang gemar membaca. Menurut beliau dengan banyak membaca pengetahuan akan lebih luas. Terlihat klise namun sangat dalam maknanya bagi kami yang tinggal jauh dari kota.

Tak hanya itu bila ingin membeli buku, aku menabung uang jajanku terlebih dahulu. Kadang orang tua menambahkan. Waktu  itu, aku sangat senang membaca buku tentang negara-negara tersebut. Salah satu negara yang lengket di benak adalah Laos, Namanya mengingatkan bumbu dapur

Laos (lengkuas) adalah bumbu yang berguna untuk memasak seperti semur, rendang, sayur lodeh dan lain-lain fungsinya untuk mengharumkan masakan. Bila masakan sedikit tak perlu banyak-banyak. Walau kecil/sedikit perannya  besar terhadap rasa dan aroma masakan tersebut besar,

Terkait dengan topik #day6 tentang peran negara Laos. Sebagai anggota ASEAN dan investasi diplomatiknya Apakah seperti bumbu Laos? Kecil namun berarti banyak bagi sebuah masakan.

Pada sebuah artikel tentang hubungan diplomatik antara Myanmar dan Laos sekitar tahun 2005 menyebutkan bahwa terima kasih perdana menteri Mr Bounnhang Vorachith kepada pemerintah Myanmar atas bantuan dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-10. Kedua negara ini bertetangga secara geografi bersisian. Penting sekali ada hubungan diplomatik yang baik. Dari hubungan tersebut diperoleh perdamaian, stabiltas, kerjasama,  terus melestarikan tradisi yang baik dalam hubungan bilateral, dan saling mempromosikan perdagangan perbatasan antara kedua Negara.

Sementara itu presiden Khamtay Siphandone menyampaikan pengakuannya tentang perkembangan Myanmar dan keberhasilan dalam penyelenggaraan Konvensi Nasional dan Dunia Buddhis Summit. Pemerintah Laos dan masyarakatnya selalu mendukung Myanmar: harus mengintensifkan pembangunan negara mengabaikan tuduhan destructionists dan tekanan.

Tentu saja ini sangat sedikit menggambarkan peran Laos bagi negara ASEAN.






Bagaimana peran Laos sebagai bagian dari AEC dalam kancah Internasional? Dari hasil googling, salah satunya adalah jalur kereta ASEAN. Proyek ini bertujuan untuk membentuk bagian dari Asean-China jalur kereta api , berjalan dari propinsi Yunnan di Cina selatan menuju Singapura melalui Laos dan Thailand. Walau belum tereliasasi. Harapan untuk terlaksana jalur sutra versi besi bisa terlaksana. Akan banyak manfaat diperoleh bagi Negara ASEAN dan Negara yang berkaitan dari proyek ini. Ekonomi (Perdagangan), sosial budaya (pariwasata), politik (keamanan). Tak hanya masyarakat ekonomi ASEAN saja namun di bidang lain juga menuai keuntungan.

Kontribusi seperti ini tak dapat dinilai sebelah mata. Laos dapat menunjukkan jati diri negara bahwa mereka mampu berperan banyak bagi kemajuan ASEAN lewat AEC.



Tulisan  ini diikutsertakan dalam lomba  http://aseanblogger.com/lomba-blog-10daysforase-an


No comments:

Post a Comment