9/05/2013

#Day9 kemaren bicara tentang Brunei, saya kira itu negara yang terakhir… ketahuan tidak memperhatikan negara yang menjadi tema. Padahal saya tahu anggota ASEAN ada 10 dan lomba menulis ini pun 10 hari. Saya sempat juga membaca tentang pak SBY sebelum KTT ke 22 di Brunei beliau menyempatkan diri mengunjungi negara Singapura dan Myanmar.

Agenda beliau di Singapura menghadiri pertemuan tahunan Leaders' Retreat. Selanjutnya beliau melakukan pembicaraan serius dengan Perdana Menteri singapura Lee Hsien Loong.
Lawatan dilanjutkan ke Myanmar. Bapak presiden bertemu dengan  presiden  Myanmar U thien Sien, berbicara masalah demokratisasi di Myanmar dan masalah kemanusiaan Rohingya. Selain itu menyaksikan perjanjian kerjasama pembelian beras.

Hal ini catatan Kemajuan Keketuaan Indonesia dalam Hak Asasi Manusia, dan penguatan komitmen untuk mencapai Komunitas Ekonomi dan peningkatan kerja sama ekonomi dengan mitra wicara ASEAN. Masih banyak lagi Catatan Keketuaan Indonesia, maka pantas saja Jakarta sebagai ibukota RI  menjadi diplomatic city of ASEAN. Apalagi ada sekretariat ASEAN  di jalan Sisingamaraja. Karena itu Jakarta sudah sejak lama dianggap sebagai ibukota informal ASEAN.

Dampak positif bagi negara Indonesia khususnya Jakarta, adalah tata kota diperbaiki karena kawasan Sisingamaraja akan dijadikan kawasan diplomatik. Pemerintah sadar arti pentingnya ASEAN untuk urusan luar negeri dan misi diplomatik bangsa. Oleh karena itu  sebagai tuan rumah dari  bangsa anggota ASEAN. Pemerintah lebih  meningkatkan fasilitas transportasi publik, memperbaiki infrastruktur, perencanaan tata ruang/kota yang baik (harapan saya). Sikap masyarakat welcome  dengan bangsa lain khususnya anggota ASEAN dan negara lain yang menjadi duta. Ada 33 negara yang menjadi anggota antara lain USA, Cina, Jerman, Inggris, dan India.  Tentu juga seluruh masyarakat dunia. Jangan hanya karena bola merusak hubungan baik. Penting pembinaan bagi generasi muda tentang wawasan kebangsaan.

Apabila semua itu menjadi lebih baik maka akan menarik minat wisatawan, investor karena percaya dengan kredibilitas Indonesia (tentu untuk ASEAN juga), para eksportir juga akan mendapatkan kesempatan berbisnis karena bangsa lain yang masuk ke Indonesia. Siaran pers Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa:  hubungan diplomatik ekonomi  yang  baik mengurangi dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia. Semua dilakukan dengan upaya keras termasuk meningkatkan prioritas hubungan bilateral dengan mitra strategis. Semua itu menyebabkan meningkatnya hubungan ekonomi dengan negara-negara yang memiliki pasar non tradisional di Indonesia.


Dampak negatif dari Diplomatic City of ASEAN (tak hanya diartikan sebagai tempat saja) antara lain bila gagal membangun hubungan baik dengan negara ASEAN atau negara diluar ASEAN maka akan berdampak secara tidak langsung bagi negara Indonesia.
Misalnya sekarang meningkatnya ketegangan antara ASEAN dan Laut Cina Selatan kalau tidak tertangani dengan baik akan berpotensi konflik.


Beberapa tahun yang lalu ketika ada pertandingan bola di Jakarta dengan negara ASEAN lain, terjadi sedikit ‘kekisruhan’ karena sebagai kota ASEAN tentu menjadi sorotan. Kita semua seharusnya terus belajar agar kejadian serupa tak terulang. Belajar membangun hubungan yang baik.

No comments:

Post a Comment